Penyebab darah haid berwarna coklat dan berlendir ada beberapa macam, seperti kehamilan, menopause, hingga sindrom ovarium polikistik. Namun, warna darah haid yang 'tidak biasa' ini umumnya tidak berbahaya.
2023-03-27 19:30:12
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Darah haid berwarna coklat dan berlendir disebabkan oleh sejumlah faktor
Table of Content
Darah haid tidak selalu berwarna merah terang. Banyak wanita yang mendapati warna darah mereka saat menstruasi coklat bahkan disertai lendir. Lantas, mengapa darah haid berwarna coklat dan berlendir? Apakah ini kondisi yang normal, atau justru berbahaya? Simak penjelasannya berikut ini.
Advertisement
Kaget dan cemas. Inilah yang mungkin Anda rasakan ketika mengetahui darah haid yang keluar berwarna coklat dan berlendir.
Biasanya, darah yang berwarna coklat dan berlendir keluar pada awal dan akhir periode menstruasi. Pertanyaannya, normalkah jika darah haid berwarna kecoklatan dan berlendir?
Pada sebagian besar kasus, warna darah haid yang coklat merupakan hal yang wajar.
Darah menstruasi kecoklatan umum terjadi pada akhir menstruasi, darah berwarna coklat merupakan darah yang mengalami perubahan warna akibat sudah lama berada di dalam rahim.
Darah menstruasi berwarna coklat disertai lendir bisa terjadi pada wanita usia berapa pun selama masih mengalami menstruasi. Namun, hal ini lebih umum dialami oleh remaja yang baru pertama kali menstruasi.
Selain karena darah yang tersimpan lama di dalam rahim dan terlambat keluar, beberapa hal lain yang menjadi penyebab darah haid berwarna coklat dan berlendir, antara lain:
Telat haid yang merupakan tanda hamil juga bisa disertai oleh gejala keluarnya darah berwarna coklat dari vagina.
Darah yang keluar biasanya hanya 1-2 tetes sehingga terlihat seperti bercak. Kondisi ini akan berhenti dalam hitungan jam.
Melakukan implan KB untuk mencegah kehamilan, seperti Nexplanon bisa menjadi penyebab lain warna darah haid Anda kecoklatan.
Implan KB dapat memengaruhi hormon Anda. Akibatnya, darah menstruasi menjadi kecoklatan. Akan tetapi, Anda tidak perlu cemas karena ini merupakan hal yang wajar.
Periode menjelang menopause, alias perimenopause kemungkinan juga akan membuat Anda sering mendapati darah haid berwarna kecoklatan dan berlendir.
Kondisi ini umumnya wajar selama Anda tidak mengalami gejala-gejala abnormal lainnya.
Akan tetapi, apabila perdarahan ini masih terus berlangsung setelah Anda memasuki periode menopause, sebaiknya segera temui dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hal tersebut bisa saja menandakan adanya gangguan medis tertentu, mulai dari polip di leher rahim, hingga kanker.
Adenomiosis dan endometriosis sama-sama ditandai oleh pertumbuhan jaringan abnormal.
Bedanya, adenomiosis adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otot rahim. Sementara pada kasus endometriosis, pertumbuhan jaringan terjadi di luar rahim. Kondisi ini umumnya dialami oleh wanita yang sudah menopause.
Adenomiosis dan endometriosis menyebabkan rahim membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengumpulkan darah sebelum dikeluarkan. Akibatnya, menstruasi menjadi lebih lama.
Mmenstruasi yang lambat tersebut kemudian menghasilkan gumpalan darah haid berwarna kecoklatan.
Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarium syndrome (PCOS) adalah faktor medis lainnya yang menyebabkan darah haid berwarna coklat dan berlendir.
PCOS terjadi karena adanya masalah hormon pada wanita. Sayangnya, kondisi ini kerap tidak disadari. Menurut studi tahun 2010, hampir 70 persen wanita tidak mengetahui bahwa mereka mengalami PCOS.
Selain darah menstruasi coklat, PCOS ditandai oleh sejumlah gejala lainnya, yaitu:
Baca Juga
Seperti yang telah dijelaskan, mayoritas darah haid berwarna coklat dan berlendir tidak berbahaya dan normal terjadi saat menstruasi berlangsung.
Akan tetapi, darah menstruasi kecoklatan bisa saja dikatakan tidak normal jika kemunculannya disertai gejala lain, meliputi:
Apabila darah haid warna coklat yang keluar tidak disertai dengan gejala abnormal lain seperti yang disebutkan tadi, Anda tidak perlu khawatir karena umumnya ini bukan pertanda bahaya.
Namun, jika darah haid berwarna coklat dan berlendir disertai gejala-gejala tidak biasa yang telah disebutkan, segera temui dokter guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jika Anda punya pertanyaan lanjutan seputar menstruasi dan masalah kewanitaan lainnya, chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Rambut rontok setelah melahirkan adalah kondisi yang wajar dialami ibu karena adanya perubahan hormon. Atasi rambut rontok pascamelahirkan dengan mengurangi penggunaan pengering rambut dan makan makanan sehat.
Kebotakan berpola dapat terjadi pada wanita. Kondisi ini disebut dengan androgenetic alopecia. Penyebab kebotakan tersebut, antara lain faktor genetik, hormonal hingga pola hidup tertentu.
Terdapat sejumlah kemungkinan penyebab haid tidak teratur pada usia 12 tahun ke atas, mulai dari fase pubertas, kelebihan hormon androgen, stres, hingga olahraga berlebihan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved