logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Seputar Tunanetra, Mulai dari Karakteristik hingga Cara Mendampinginya

open-summary

Tunanetra adalah kondisi di mana seseorang memiliki keterbatasan dalam penglihatannya. Berdasarkan tingkat kemampuannya dalam melihat, terdapat dua kategori tunanetra, yaitu gangguan penglihatan jarak jauh dan jarak dekat.


close-summary

2023-03-27 06:22:52

| Dedi Irawan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Berikan dukungan penuh pada tunanetra agar kualitas hidupnya bisa meningkat

Tunanetra membutuhkan dukungan penuh dari orang di sekitarnya

Table of Content

  • Apa itu tunanetra?
  • Karakteristik tunanetra
  • Penyebab dan faktor risiko tunanetra
  • Faktor risiko tunanetra pada bayi
  • Mendampingi tunanetra di sekitar kita
  • Pembelajaran bagi anak tunanetra

Tunanetra banyak diasosiasikan dengan buta, yang dalam bahasa Inggris merujuk kondisi buta total. Tentu saja, pengertiannya tidak sesederhana dugaan Anda.

Advertisement

Istilah tunanetra ternyata merujuk bukan hanya untuk orang yang sama sekali tidak bisa melihat, tapi juga bagi orang yang mengalami gangguan penglihatan dengan ukuran tertentu. 

Apa itu tunanetra?

Berbicara mengenai pengertian tunanetra, menurut Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), tunanetra adalah kondisi seseorang yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (buta total) hingga orang yang masih memiliki sisa daya penglihatan, tapi tak mampu memakai penglihatannya untuk membaca tulisan berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal walaupun sudah dibantu kacamata.

Berdasarkan klasifikasi kebutaan secara internasional, kondisi ini dibagi menjadi gangguan penglihatan jarak jauh dan gangguan penglihatan jarak dekat. Berikut adalah penjelasan seputar klasifikasi tunanetra.

1. Gangguan penglihatan jarak jauh

  • Kategori ringan: Tingkat ketajaman visual yang lebih buruk dari 6/12
  • Kategori sedang: Tingkat ketajaman visual yang lebih buruk dari 6/18
  • Kategori parah: Tingkat ketajaman visual yang lebih buruk dari 6/60
  • Kategori kebutaan:Tingkat ketajaman visual yang lebih buruk dari 3/60 atau sering dinyatakan 1/∞ (satu per tak terhingga).

Cara membaca angka tersebut adalah misalnya pada kategori ringan yaitu 6/12 artinya pada orang dengan penglihatan normal dapat melihat sesuatu di jarak 12 meter, sedangkan tunanetra dapat melihat di jarak 6 meter.

2. Gangguan penglihatan jarak dekat

Orang yang masuk kategori ini memiliki tingkat ketajaman visual dekat, yang lebih buruk daripada N6 atau M.08, bahkan dengan memakai alat bantu sekalipun.

Karakteristik tunanetra

tunanetra
Ketajaman penglihatan kurang sehingga tidak bisa melihat dengan jelas

Ada beberapa karakteristik tunanetra yang umum terjadi, yaitu:

  • Ketajaman penglihatan kurang dari ketajaman yang dimiliki orang lain
  • Terjadi kekeruhan pada lensa mata atau terdapat cairan tertentu
  • Posisi mata sulit dikendalikan oleh saraf otak
  • Terjadi kerusakan susunan saraf otak yang berkaitan dengan penglihatan.

Dalam kondisi buta total, penderita tidak akan dapat melihat apa-apa. Sementara itu, ciri-ciri tunanetra sebagian dapat ditandai dengan penglihatan berkabut, tidak mampu melihat suatu bentuk, hanya melihat bayangan, atau sulit melihat di malam hari.

Di usia 6-8 minggu, bayi seharusnya sudah dapat memusatkan pandangannya pada suatu objek dan mengikuti ke arah objek tersebut bergerak. Selanjutnya, pada usia 4 bulan, mata bayi harus sejajar dengan benar.

Jika anak tidak menunjukan kemajuan tersebut, bisa jadi ia mengalami gangguan penglihatan. Berikut karakteristik anak tunanetra yang harus orangtua waspadai:

  • Mata bergerak cepat dari sisi ke sisi tanpa tujuan
  • Mata tidak mengikuti wajah atau objek
  • Menggosok mata terus-menerus
  • Tidak melakukan kontak mata dengan orangtua atau lainnya
  • Mata tidak bereaksi terhadap cahaya terang yang dinyalakan dalam ruangan
  • Pupil tampak putih atau keruh
  • Memegang benda sangat dekat dengan wajahnya
  • Lelah setelah melihat sesuatu dari dekat
  • Melihat lebih baik di siang hari daripada malam hari.
  • Sering tersandung karena kemampuan melihatnya tidak optimal.

Baca Juga

  • Yakin Informasi Penyakit Katarak yang Diketahui Sudah Benar?
  • Selain Wortel, Berbagai Sumber Makanan Ini Sediakan Vitamin untuk Mata
  • 9 Penyebab Sakit Pinggang Belakang Kanan yang Tidak Boleh Diremehkan

Penyebab dan faktor risiko tunanetra

Banyak faktor yang bisa menyebabkan kebutaan pada seseorang. Adapun beberapa penyebab tunanetra adalah:

  • Glaukoma

Glaukoma merujuk pada kondisi peningkatan tekanan mata yang bisa menyebabkan kerusakan saraf optik yang bertugas membawa informasi visual dari mata ke otak.

  • Degenerasi makula

Selanjutnya, penyebab tunanetra adalah degenerasi makula. Mereka yang mengalami degenerasi makula akan mengalami kerusakan pada bagian tengah retina, dan umumnya diderita oleh kalangan lanjut usia (lansia).

  • Katarak

Katarak akan membuat penglihatan jadi buram karena adanya protein pada lensa mata yang membentuk gumpalan. Kondisi ini umumnya menyerang orang-orang berusia lanjut.

  • Mata malas

Orang yang menderita mata malas akan kesulitan untuk melihat sesuatu secara mendetail. Jika dibiarkan, kondisi ini akan membuat penderita kehilangan kemampuan melihatnya. Penyebab mata malas adalah orang yang memiliki gangguan visus, namun tidak mau menggunakan alat bantu seperti kacamata sehingga mata akan berusaha untuk memfokuskan suatu objek. Sayangnya, lama kelamaan kemampuan memfokuskan akan menghilang dan justru menyebabkan sulit fokus bahkan walaupun sudah dikoreksi dengan kacamata.

  • Neuritis optik

Neuritis optik adalah peradangan yang terjadi pada mata. Hilangnya kemampuan melihat termasuk efek lebih lanjut dari penyakit ini.

  • Retinitis pigmentosa

Mengalami retinitis pigmentosa berarti ada kerusakan pada retina penderitanya. Dalam kasus langka, kondisi ini bisa menyebabkan kebutaan.

  • Tumor

Jika tumbuh tumor pada mata dan mempengaruhi retina atau saraf optik, kebutaan juga mungkin akan terjadi. Retinoblastoma dapat mejadi penyebabnya.

  • Komplikasi penyakit

Apabila mengalami diabetes atau pernah terserang stroke, risiko kebutaan bisa saja meningkat akibat komplikasi penyakit tersebut.

  • Penyebab lainnya

Beberapa penyebab kebutaan lainnya meliputi cacat lahir, bayi yang lahir prematur, cedera mata, atau komplikasi dari operasi mata. 

Demikian pula dengan orang yang bekerja atau di dekat benda tajam atau bahan kimia beracun pun memiliki risiko yang lebih besar.

Faktor risiko tunanetra pada bayi

no caption
Infeksi tertentu bisa meningkatkan risiko kebutaan

Pada bayi, kebutaan atau kerusakan penglihatan bisa karena beberapa kondisi di bawah ini:

  • Infeksi tertentu, misalnya saja mata merah
  • Penyumbatan pada saluran air mata
  • Menderita katarak
  • Memiliki mata juling
  • Menderita mata malas
  • Kelopak mata terkulai
  • Glaukoma sejak dalam kandungan
  • Retinopathy of prematurity, yang bisa terjadi pada bayi prematur ketika pemasok darah ke retina tidak berkembang seperti seharusnya
  • Tidak mendapatkan rangsangan visual yang cukup
  • Sistem penglihatan tidak berkembang dengan optimal.

Mendampingi tunanetra di sekitar kita

Jika salah satu anggota keluarga atau teman Anda menderita kesulitan melihat atau mengalami kebutaan total, pastikan Anda tidak menjauhinya. Bantuan Anda sangat diperlukan oleh mereka. Pandulah mereka agar bisa tetap menjalani kehidupannya secara optimal.

Beberapa cara di bawah ini sebaiknya dilakukan saat memandu orang tunanetra dalam kegiatan sehari-hari:

  • Jangan memandu orang buta dengan memegang atau menarik tongkat tunanetra yang mereka gunakan
  • Jangan memandu mereka dengan cara menarik lengan baju atau ujung pakaian mereka
  • Jangan pernah mendorong mereka dari belakang saat memandu orang tunanetra berjalan.

Saat berinteraksi dengan tunanetra, terapkan juga langkah-langkah berikut:

  • Perlakukan mereka dengan normal
  • Perkenalkan diri lebih dulu agar mereka mengenali suara Anda
  • Jabat tangan mereka saat mereka duluan mengulurkannya
  • Tatap wajah mereka saat sedang mengobrol
  • Jangan tinggalkan mereka tanpa pamit terlebih dahulu
  • Gunakan kosakata normal
  • Hindari berbicara dengan mereka melalui orang ketiga
  • Tetap perhatikan budaya setempat bila Anda harus menyentuh mereka.

Kehidupan tunanetra umumnya memang lebih berat daripada orang yang memiliki penglihatan normal. Maka dari itu, usahakan untuk selalu ada saat mereka saat membutuhkan Anda. Dengan bantuan orang di sekitarnya, kualitas hidup mereka niscaya akan lebih baik.

Pembelajaran bagi anak tunanetra

Layanan pendidikan bagi anak tunanetra dapat diperoleh dari sekolah luar biasa (SLB). SLB-A merupakan SLB khusus untuk penyandang tunanetra yang mengalami keterbatasan dalam penglihatannya.

Proses pembelajaran anak tunanetra menerapkan prinsip verbal, kontak langsung, dan stimulasi. Strategi pembelajaran yang diberikan di sekolah harus mendorong murid tunanetra memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Sementara itu, media pembelajaran bagi anak tunanetra adalah abjad braille, model benda, huruf timbul, hingga rekaman suara. Dengan tetap mendapatkan pendidikan, anak tunanetra tidak akan tertinggal secara akademis.

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang tunanetra dan disabilitas lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

tumorkatarakglaukomaneuritis optikdegenerasi makulamata malaspenglihatan kabur

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved