Retinol perlu dihindari ibu hamil karena berisiko membuat bayi lahir dalam kondisi cacat. Kondisi ini disebut juga sebagai fetal retinoid syndrome yang dicirikan dengan gangguan pendengaran dan penglihatan, keterlambatan pertumbuhan, hingga bibir sumbing.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
22 Nov 2021
Retinol tidak aman untuk ibu hamil
Table of Content
Di masa kehamilan, Anda harus sangat berhati-hati dalam menggunakan produk apa pun, termasuk produk perawatan kulit yang mengandung retinol. Sebab, retinol bisa membahayakan janin dan memicu penyakit yang disebut sebagai fetal retinoid syndrome.
Advertisement
Retinol adalah senyawa kimia yang telah banyak digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit. Untuk orang yang tidak sedang hamil, bahan ini dinilai sangat ampuh untuk meredakan masalah kulit yang berkaitan dengan jerawat dan penuaan.
Senyawa retinol berada dalam kelompok kimia yang dikenal sebagai retinoid. Baik retinoid dan retinol adalah bahan kimia turunan vitamin A.
Baik retinol dan retinoid dapat mendorong sel-sel kulit untuk memproduksi kolagen, sehingga membuat kulit tampak lebih muda. Tak hanya itu, retinol juga dapat merangsang pengelupasan sel-sel di permukaan kulit sehingga membuat kulit lebih halus.
Manfaat lain yang bisa didapatkan dari retinol di antaranya:
Meski manfaatnya berlimpah, penggunaan retinol juga bisa memicu berbagai efek samping. Bahan ini akan membuat kulit Anda menjadi kering dan lebih sensitif terhadap matahari, serta mudah iritasi. Pada ibu hamil, risiko efek sampingnya jauh lebih berbahaya.
Baca Juga: Wajah Kusam Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penggunaan retinol oleh ibu hamil dalam bentuk krim atau oles sebenarnya belum terbukti bisa memberikan efek samping berbahaya. Namun, retinoid yang diminum langsung seperti isotetrinoin telah terbukti bisa menyebabkan bayi lahir cacat.
Hal ini membuat dokter ekstra hati-hati dan melarang penggunaan retinol untuk ibu hamil, meski dalam bentuk krim atau skin care topikal lainnya.
Penggunaan retionid selama masa kehamilan berisiko memicu terjadinya fetal retinoid syndrome. Janin yang mengalami kondisi ini akan lahir sebagai anak dengan gangguan mental dan fisik.
Beberapa ganggan yang bisa dialami anak dengan kondisi fetal retinoid syndrome antara lain:
Diperkirakan cacat lahir tersebut dapat dialami oleh 20-35% janin yang terpapar retinoid selama kehamilan. Mengingat retinol masih berada dalam satu kelompok kimia yang sama dengan retinoid, maka sebaiknya hindari penggunaan retinol selama masa kehamilan.
Baca Juga
Ibu hamil tentu tentu masih boleh pakai skin care. Namun memang saat ini Anda jadi harus lebih hati-hati dalam memilih karena tidak semua bahan yang ada di produk perawatan kulit aman untuk ibu hamil.
Bagi Anda yang merasa jerawatan atau ingin kulit tetap kencang selama hamil, retinol bukanlah satu-satunya solusi. Masih ada beberapa bahan alternatif lain yang aman untuk berbagai masalah kulit selama kehamilan, seperti berikut ini:
Sebagai pengganti retinol untuk ibu hamil, Anda juga dapat menggunakan produk perawatan kulit yang terbuat dari bahan kedelai dan kojic acid yang lebih aman untuk bayi.
Itulah informasi mengenai retinol untuk ibu hamil serta alternatifnya yang lebih aman. Jika Anda memiliki gangguan kulit di masa kehamilan, sebaiknya hindari penggunaan obat apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Hb rendah saat hamil bisa terjadi karena kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Kondisi ini bisa terjadi sepanjang usia kehamilan, bahkan saat menginjak 9 bulan.
19 Okt 2021
Jenis abortus atau keguguran antara lain abortus komplet, abortus septik, dan abortus berulang. Kondisi ini tidak selalu bisa dicegah, tetapi risikonya bisa dikurangi dengan beberapa langkah sehat.
16 Okt 2020
Imunisasi ibu hamil tak hanya melindungi ibu namun juga janin yang dikandungnya. Dua vaksin yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah vaksin influenza dan vaksin Tdap.
13 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved