Dampak pencemaran udara bisa menyebabkan asma kambuh, kanker paru-paru, BBLR, hingga gangguan perkembangan anak. Mengenali kualitas udara di sekitar Anda bisa menjadi bentuk antisipasi sekaligus meminimalkan risikonya bagi kesehatan.
29 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Dampak pencemaran udara salah satunya adalah gangguan perkembangan anak
Table of Content
Kualitas udara di kota-kota besar di berbagai negara, termasuk Jakarta, beberapa kali terpantau berada di angka yang sangat mengkhawatirkan. Padahal, dampak pencemaran udara tidak main-main, terutama bagi kesehatan.
Advertisement
Kenali lebih lanjut tentang dampak pencemaran udara beserta cara meminimalkan risikonya terhadap kesehatan berikut ini.
Manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas. Sayangnya, oksigen yang ada di udara saat ini sudah bercampur dengan zat-zat berbahaya, termasuk asap kendaraan bermotor maupun pabrik.
Anda mungkin tidak mengetahui kualitas udara yang Anda hirup sehari-hari telah tercemar, bahkan Anda merasa baik-baik saja. Padahal, jika zat berbahaya atau polusi tersebut masuk ke tubuh, berbagai penyakit bisa muncul dan membahayakan kesehatan.
Menurut WHO, saat ini 9 dari 10 orang bernapas di udara yang tercemar. Dampak pencemaran udara juga menyebabkan kematian pada sekitar 7 juta orang setiap tahunnya. Meski dampaknya mungkin tidak akan langsung terasa, secara jangka panjang udara kotor yang terus-menerus terhirup bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Beberapa dampak yang diakibatkan pencemaran udara terhadap kesehatan antara lain:
Serangan asma merupakan dampak polusi udara yang mungkin terjadi, terutama bagi para orang yang memang sebelumnya punya riwayat asma. Menghirup partikel-partikel polusi udara dan debu bisa membuat tingkat kekambuhan asma meningkat.
Zat-zat berbahaya yang terdapat di udara kotor, juga disebutkan dapat menimbulkan kanker paru-paru. WHO, seperti yang dilansir dari American Lung Association, bahkan menyebutkan bahwa kanker paru merupakan penyebab utama kematian terkait kanker di Amerika Serikat.
Selanjutnya, akibat dari pencemaran udara adalah meningkatkan risiko infeksi dan peradangan. Udara yang kotor bisa menyerang paru-paru, menyebabkan pembengkakan dan iritasi di jaringan paru, serta infeksi paru. Kejadian infeksi paru-paru ini lebih berisiko terjadi pada anak-anak.
Dampak polusi udara ini juga bisa terjadi pada orang sehat maupun orang yang memiliki riwayat asma dan penyakit paru lainnya, sehingga memperparah kondisinya.
Paparan terhadap udara yang berkualitas buruk, bisa memperlambat dan menghambat perkembangan paru-paru pada anak. Akibatnya, paru-paru tidak bisa berfungsi dengan optimal saat dewasa.
Tak hanya itu, polusi udara juga berdampak negatif terhadap perkembangan otak dan perilaku anak.
Paparan polusi udara pada ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko berat badan lahir rendah (BBLR) hingga kematian pada bayi.
Tak hanya itu, partikel udara yang buruk juga memungkinkan terjadinya peradangan dan melemahkan plasenta janin. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur serta meningkatkan risiko keguguran.
BACA JUGA: Pencemaran Air: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya bagi Kesehatan
Gangguan pernapasan yang terjadi sebagai dampak yang diakibatkan pencemaran udara terhadap kesehatan antara lain batuk, sesak napas, mengi, atau napas pendek. Ini merupakan dampak polusi udara yang paling umum terjadi.
Penyakit paru lainnya yang mungkin terjadi sebagai dampak dari pencemaran udara antara lain penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, dan bronkitis.
Polusi udara juga bisa membuat kondisi penderita PPOK, pneumonia, dan bronkitis semakin parah. Ini membuat penderitanya kesulitan bernapas hingga meningkatkan angka rawat inap dan risiko kematian.
Dampak polusi udara selanjutnya yang perlu Anda waspadai adalah meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Zat berbahaya seperti karbon hitam dan nitrogen oksida yang terdapat pada asap kendaraan, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis ini.
Jika tubuh terpapar udara yang kotor secara terus-menerus, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, hal ini bisa mengakibatkan angka harapan hidup semakin pendek dan menyebabkan kematian dini.
Berbagai penyakit kronis yang terjadi akibat dari pencemaran udara juga bisa meningkatkan risiko kematian.
Tak hanya menyerang saluran pernapasan dan kondisi fisik, akibat lain dari pencemaran udara adalah terganggunya kondisi mental.
Studi menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan kualitas udara buruk memiliki peningkatan risiko terkena gangguan mental, seperti gangguan bipolar dan depresi berat.
Baca Juga: 5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang harus Dicegah
Polusi udara adalah gas atau partikel yang berada di udara dan berisiko menimbulkan masalah pada lingkungan, seperti efek rumah kaca dan pemanasan global, maupun gangguan kesehatan. Jenis polutan yang mungkin sering Anda lihat adalah asap, baik asap kendaraan, asap rokok, maupun asap dari hasil pembakaran.
Lebih dari itu, sumber pencemaran udara sendiri ada beragam. Mulai dari berbagai kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan hingga kebakaran hutan yang menimbulkan zat-zat beracun.
Beberapa zat berbahaya yang menjadi bagian dari dampak pencemaran udara antara lain:
Anda juga mungkin sudah sering melihat unggahan yang menggambarkan kualitas udara dengan satuan Air Quality Index (AQI). AQI adalah satuan yang menghitung kualitas udara mulai dari angka 0 hingga 500. Semakin tinggi angka AQI maka kualitas udara semakin buruk.
Berikut ini rentang kualitas udara berdasarkan AQI:
Jika area tempat tinggal Anda sudah memiliki AQI di atas 100, sebaiknya segera mulai langkah-langkah lebih serius untuk mengurangi pencemaran udara, sebelum dampaknya merusak kesehatan, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, bayi, dan anak-anak.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Kualitas Udara yang Bisa Anda Lakukan
Mengatasi pencemaran udara bukanlah hal yang mudah. Bahkan, pencemaran udara sudah menjadi masalah global.
Meski demikian, beberapa langkah di bawah ini bisa Anda lakukan, untuk menghindari dan meminimalkan dampak pencemaran udara bagi kesehatan:
Kebiasaan merokok adalah hal yang paling banyak menimbulkan pencemaran udara di dalam ruangan. Karena itu, berhenti merokok bisa membuat udara lebih bersih. Tak hanya itu, berhenti merokok juga mencegah Anda dari terpapar komponen berbahaya dari rokok yang bisa membahayakan kesehatan.
Meski penelitian tentang efektivitas pemasangan air purifier di rumah untuk mengurangi efek pencemaran udara masih minim, tapi alat penjernih udara ini disebut-sebut berguna untuk orang yang alergi.
Alat ini bisa mengurangi jumlah debu dan asap, yang mungkin tidak disadari telah masuk dengan mudah ke dalam rumah.
Dampak pencemaran udara selanjutnya bisa dicegah dengan mengurangi bepergian ke daerah yang ramai kendaraan seperti di kota-kota besar.
Polusi udara di luar ruangan paling banyak ditimbulkan oleh asap kendaraan. Agar bisa lebih terlindungi dari pencemaran tersebut, Anda disarankan untuk menghindari tempat yang sesak dengan kendaraan bermotor seperti jalan raya.
Jika Anda tinggal di area yang dekat dengan jalan raya, tutuplah jendela saat kondisi jalanan sedang memasuki jam sibuk. Lalu, buka kembali jendela saat jalanan sudah mulai lengang, misalnya saat malam hari.
Lebih banyak menggunakan transportasi umum juga bisa jadi salah satu cara paling efektif untuk mengurangi dampak pencemaran udara.. Dengan tidak menggunakan kendaraan pribadi, maka Anda sudah berkontribusi mencegah lepasnya zat-zat kimia berbahaya ke udara yang biasanya dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Umumnya, kualitas udara di luar ruangan lebih buruk dibandingkan dengan di dalam ruangan. Untuk itu, membatasi berada di luar ruangan saat jam-jam tertentu bisa menjadi solusi pencegahan.
Tak hanya di luar ruangan, pencemaran udara juga bisa terjadi di dalam rumah. Selain lima cara di atas, Anda juga bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengurangi dampak polusi udara di dalam rumah:
Baca Juga
Akibat dari pencemaran udara adalah gangguan kesehatan yang tidak bisa disepelekan. Dampak yang diakibatkan pencemaran udara terhadap kesehatan antara lain kekambuhan asma dan gangguan pernapasan, menimbulkan penyakit kronis, meningkatkan risiko infeksi, menghambat perkembangan anak, hingga kematian.
Agar udara yang Anda hirup kembali bersih, dibutuhkan usaha bersama. Mulailah langkah sederhana dari diri sendiri, seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan menanam lebih banyak pohon.
Anda juga perlu melindungi diri dari dampak polusi udara yang telah terjadi, yakni dengan menggunakan masker saat sedang berada di jalan raya atau menghindari keluar rumah di jam-jam sibuk. Anda juga bisa meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan untuk meminimalkan risiko dampak pencemaran udara terhadap kesehatan.
Masih ada pertanyaan seputar dampak pencemaran udara dan cara pencegahannya? Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), meninggal dunia akibat kanker paru-paru stadium 4. Almarhum dikenal tidak merokok dalam hidupnya, namun ada beberapa faktor lain yang meningkatka risiko kanker paru-paru.
Cara mengatasi pencemaran udara yang bisa Anda lakukan sendiri tidaklah sulit. Langkah-langkah kecil ini, dapat menjadi awal perubahan yang besar dalam mengembalikan udara agar kembali bersih dan segar untuk dihirup.
Mitos seputar tuberkulosis salah satunya menanggap TB hanya menyerang paru-paru. Padahal dapat menyerang selaput otak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved