Pasung jadi cara sebagian masyarakat Indonesia untuk menangani anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa. Padahal, selain melanggar hak asasi manusia, pasung juga bisa mendatangkan bahaya kesehatan. Malah, kondisi psikis bisa semakin rusak akibat pasung.
8 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pasung dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental
Table of Content
Tindakan pasung pada orang yang dianggap mengalami gangguan jiwa mungkin masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Tindakan ini sebenarnya melanggar hak asasi manusia, bahkan berbahaya untuk kesehatan fisik dan mental.
Advertisement
Lantas, apa saja bahaya pasung yang perlu dipahami oleh masyarakat? Simak ulasan berikut ini.
Pasung adalah istilah yang digunakan di Indonesia dan beberapa negara lain untuk menggambarkan tindakan pengasingan dan pengekangan terhadap pasien atau orang dengan penderita gangguan jiwa (ODGJ).
Pasung bertujuan memisahkan orang yang dianggap memiliki gangguan jiwa dan mengganggu atau berbahaya dari kehidupan masyarakat.
Pasung biasanya terjadi di daerah yang masih minim fasilitas pelayanan kesehatan, terutama fasilitas kesehatan jiwa.
Pasung juga masih diterapkan dalam masyarakat yang masih memiliki stigma negatif terhadap orang yang memiliki gangguan jiwa.
BACA JUGA: Memahami Kriteria Pasien yang Harus Mendapatkan Perawatan di Rumah Sakit Jiwa
Tak jarang, pasung melibatkan kurungan, ruangan tertutup, rantai, belenggu, atau kayu yang tidak manusiawi.
Tindakan pasung sendiri sebenarnya sudah banyak disorot karena melanggar Pasung termasuk tindakan yang melanggar hak asasi manusia, hak hidup dan kebebasan, bahkan untuk orang dengan gangguan mental.
Beberapa tindakan pasung juga tidak memperlakukan pasien sebagaimana mestinya. Ini turut mengurangi kesempatan mereka untuk mendapat pengobatan yang layak.
Dikutip dari International Journal of Nursing Science, tindakan pengekangan fisik akan menimbulkan beberapa efek negatif bagi pasien, baik kesehatan fisik maupun mental pasien.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif pasung bagi kesehatan pasien:
Pengekangan fisik yang terjadi selama pasung dengan melibatkan kurungan, ruang tertutup, rantai, atau bahkan kebersihan, makanan, dan pengobatan yang tidak layak bisa menimbulkan masalah kesehatan baru.
Pengekangan fisik bisa menyebabkan cedera fisik sekunder yang tak terduga, antara lain:
BACA JUGA: Mengenal Jenis-Jenis Gangguan Jiwa pada Manusia
Tak hanya kesehatan fisik yang terganggu, pasien yang dipasung dengan penghidupan yang tidak layak tanpa pengobatan dan pendekatan yang tepat bisa mengakibatkan trauma psikologis.
Kondisi pasung yang tidak layak turut membangkitkan kembali ingatan pada trauma masa lalu, tekanan psikologis, termasuk penghargaan diri (self esteem) yang rendah.
Inilah yang bisa membuat kesehatan mentalnya semakin terganggu, bahkan memburuk seiring waktu.
Penyebab orang dipasung di Indonesia sebagian besar karena stigma negatif masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
ODGJ terutama yang memiliki penyakit jiwa berat atau psikosis biasanya memiliki gangguan orientasi realitas, perubahan suasana hatri dan kepribadian, gangguan kebiasaan, atau menarik diri dari lingkungan.
Kondisi ini sering kali memicu perilaku agresif dan berbahaya hingga merugikan diri sendiri, orang lain, dan merusak lingkungan.
Perilaku yang ditunjukkan ODGJ inilah yang membangun stigma negatif di masyarakat dan diskriminasi terhadap merekaorang dengan gangguan jiwa.
Stigma negatif ini tidak hanya berdampak pada pasien atau ODGJ, tapi juga kepada anggota keluarganya. Alhasil, timbulah berbagai penolakan dari masyarakat hingga tindakan mengucilkan. Ini membuat keluarga pasien membatasi peran di masyarakat dan tidak berfungsi secara efektif di kehidupan sosial.
Stigma inilah yang mendorong keluarga menyembunyikan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa, bahkan mendorong tindakan pasung.
Penelitian pada tahun 2010 yang dikutip dari Elsevier menyatakan bahwa keluarga yang memutuskan untuk melakukan pasung pada anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa adalah karena pasien telah menjadi beban material dan moral dengan tindakan yang mengancam keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Kondisi ini juga diperparah dengan stigma dan penolakan di masyarakat yang menimbulkan tekanan psikologis bagi keluarga pasien.
Lebih dari itu, kurangnya pemahaman dan akses terhadap pelayanan kesehatan juga turut mendasari perilaku pasung di masyarakat.
Dikutip dari International Journal of Mental Health System, perlu adanya kesadaran individu, interpersonal, masyarakat, dan kebijakan yang memadai untuk mengurangi penggunaan atau tindakan pasung.
BACA JUGA: Fakta Terkait Stigma Gangguan Jiwa yang Berkembang di Masyarakat
Itulah beberapa hal tentang pasung yang perlu dipahami oleh masyarakat untuk menghindari tindakan ini mengakar di masyarakat. Menghilangkan stigma negatif merupakan hal penting dalam memberikan perawatan terhadap orang dengan gangguan jiwa. Dalam hal ini, peran pemerintah dan tenaga kesehatan juga perlu untuk memberikan pengobatan yang tepat dan layak.
Berkonsultasi ke psikiater saat anggota keluarga atau bahkan Anda sendiri merasakan gangguan mental adalah langkah paling tepat. Tanyakan langsung pada dokter lewat fitur Jika masih ada pertanyaan seputar bahaya pasung pada kesehatan fisik dan mental, Anda juga bisa bertanya langsung dengan konsultasi dokter online r melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Psikolog adalah ahli ilmu psikologi yang bisa membantu mengatasi masalah psikologis, tapi mereka bukanlah dokter. Cara kerja psikolog yaitu menilai, mendiagnosis, serta membantu mengatasi masalah psikologis yang dialami pasien melalui terapi bicara (talk therapy).
Hampir setiap orang pernah dan bisa melakukan kesalahan. Sayangnya, tidak semua orang berani mengakui kesalahan. Padahal, mengakui hal ini dapat memberi ruang untuk pembelajaran. Cara paling efektif saat menghadapi kesalahan adalah dengan mengakui dan meminta maaf.
Energi positif sebaiknya selalu Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengendalikan emosi Anda. Cara meredakan stres lewat energi positif bisa melalui musik, buku, ataupun meditasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved