Perkembangan teknologi bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan mental. Apabila tidak dapat mengontrol penggunaannya dengan bijaksana, risiko mengalami depresi, gangguan kecemasan, hingga stres pun akan semakin meningkat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
14 Mei 2021
Dampak negatif teknologi, salah satunya ponsel, dapat memicu stres dan depresi
Table of Content
Teknologi memberikan banyak dampak positif pada berbagai bidang kehidupan, termasuk kesehatan. Dengan teknologi, tenaga medis bisa lebih mudah membantu pasien yang sakit untuk sembuh.
Advertisement
Namun, perkembangan teknologi tidak selalu memberikan dampak positif terhadap kesehatan. Dampak negatif teknologi juga turut menghantui dan dirasakan oleh orang-orang yang tak bisa mengontrol penggunaannya secara bijaksana.
Penggunaan media sosial dapat meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan mental. Media sosial seringkali membuat Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Saat melihat orang lain lebih sukses, Anda kemudian menjadi rendah diri. Stres pun tak terhindar karena Anda terlalu sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Selain itu, media sosial kerap digunakan sebagai tempat untuk menghujat orang lain. Apabila tidak punya mental yang kuat untuk menghadapi hal tersebut, risiko Anda mengalami depresi dan gangguan kecemasan pun akan turut meningkat.
Jika Anda mengalami masalah tersebut, beristirahat sejenak dari media sosial mungkin bisa membantu mengurangi keparahan gejala. Apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk meminta bantuan.
Ketika tidak digunakan dengan bijak, teknologi bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik Anda. Sebagai contoh, terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain komputer memengaruhi kesehatan mata. Apalagi jika Anda duduk dalam posisi yang tidak benar, postur tubuh akan ikut terpengaruh akibat kebiasaan tersebut.
Berikut ini sejumlah dampak teknologi terhadap kesehatan fisik:
Sudah bukan rahasia lagi, banyak orang yang menghabiskan waktu mereka dengan bermain ponsel atau komputer. Penggunaan ponsel atau komputer secara berlebihan dapat memicu kelelahan mata atau digital eye strain.
Kondisi ini memicu kemunculan sejumlah gejala seperti mata kering, penglihatan kabar, hingga nyeri pada bagian tubuh lain (kepala, leher, dan bahu). Beberapa faktor yang turut berkontribusi dalam terjadinya digital eye strain, meliputi lama penggunaan, tingkat kecerahan, hingga posisi duduk atau jarak dengan layar.
Ketika bermain ponsel atau menggunakan ponsel, kebanyakan orang akan mencari posisi duduk senyaman mungkin. Sayangnya, posisi duduk yang nyaman belum tentu baik untuk kesehatan tulang belakang Anda.
Sebagai contoh, banyak orang menghabiskan waktu untuk bermain komputer dengan posisi membungkuk ke depan. Jika terus dilakukan, posisi duduk tersebut dapat meningkatkan risiko Anda mengalami lordosis.
Penggunaan teknologi secara berlebihan tanpa mengenal waktu dapat mengganggu waktu istirahat Anda dan menyebabkan masalah tidur. Kondisi ini terjadi karena efek cahaya biru gadget.
Menurut sebuah studi di tahun 2014, disebutkan bahwa blue light bisa mengganggu ritme sirkadian alami tubuh (sistem internal yang mengatur fungsi tubuh). Terganggunya ritme sirkadian alami tubuh membuat Anda kesulitan tidur.
Terlalu banyak menghabiskan waktu dengan teknologi kerap membuat tubuh minim melakukan pergerakan. Kondisi ini berpotensi memicu kemunculan penyakit kronis dalam tubuh, mulai dari sakit jantung, diabetes, obesitas. Selain itu, minimnya aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh juga meningkatkan risiko kematian dini.
Apabila Anda mengalami masalah-masalah di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tindakan penanganan sedini mungkin dapat mengurangi risiko kondisi Anda bertambah parah.
Banyak orangtua yang memperkenalkan teknologi kepada anak mereka sejak dini. Teknologi mungkin akan membuat beberapa anak menjadi lebih pintar. Namun, beberapa anak mungkin malah akan merasakan efek yang sebaliknya.
Sejumlah dampak teknologi terhadap kesehatan dan perkembangan anak, di antaranya:
Jika buah hati Anda mengalami kondisi-kondisi di atas, segera periksakan kondisinya ke dokter anak. Untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut, tidak ada salahnya membatasi penggunaan gadget pada anak atau memperkenalkannya di usia sesuai anjuran dokter.
Baca Juga
Perkembangan teknologi bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan mental anak. Apabila tidak dapat mengontrol penggunaannya dengan bijaksana, risiko mengalami depresi, gangguan kecemasan, hingga stres pun akan semakin meningkat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai mengenai dampak negatif teknologi terhadap kesehatan mental, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Low vision adalah kehilangan penglihatan berupa keterbatasan penglihatan yang tidak bisa diatasi dengan kacamata, lensa kontak, atau pembedahan.
9 Jan 2022
Jempol bengkak bisa terjadi karena intensitas penggunaan berlebihan saat mengakses ponsel pintar. Penyakit yang satu ini makin sering muncul sejak era digital.
30 Okt 2019
Operasi mata juling merupakan cara yang efektif untuk membuat posisi mata penderitanya sejajar. Dengan pembedahan tersebut, kedua mata pun dapat melihat suatu objek pada arah yang sama.
31 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved