5 Dampak Kecanduan Pornografi, Benar Sampai Ada yang Ingin Bunuh Diri?

Efek kecanduan konten pornografi tidak main-main. Baru-baru ini, seorang pria mengakui sampai merasa ingin bunuh diri setelah kecanduan pornografi selama 30 tahun. Sebenarnya, di dunia medis sendiri kecanduan pornografi belum dikelompokkan sebagai penyakit atau kondisi medis tertentu.

Tapi, tetap saja ada dampak negatif bagi kesehatan mental jika kamu sampai kecanduan pornografi. Apa saja?

Pengakuan pria yang kecanduan konten pornografi

Sebut saja namanya Will, pria yang secara tidak sengaja menemukan majalah pornografi pada usia 12 atau 13 tahun.

Ini adalah awal mula ia mulai kecanduan konten pornografi yang tidak terkontrol selama 30 tahun.

Di masa remaja, Will bukan anak populer dan kepercayaan dirinya tergolong rendah. Saat mengalami kesedihan dan kesulitan, ia menggunakan pornografi sebagai coping mechanism agar bisa melalui masa-masa sulit. 

Kecanduan ini juga membuatnya menghabiskan uang sekitar Rp300.000.000 hanya untuk pornografi.

Tak hanya kerugian finansial, Will juga sampai melakukan perbuatan kriminal hanya demi konten pornografi. Hal ini akhirnya menghancurkan hidupnya dan juga keluarga.

“Saya mati rasa, malu, benci pada diri sendiri, dan mempunyai pikiran untuk bunuh diri,” ungkapnya. Menurutnya, siklus kecanduan pornografi benar-benar merusak kesehatan mental. 

Apalagi, jika orang tersebut tidak mempunyai support system yang mendukung. Untungnya, saat ini ia sedang dalam masa pemulihan untuk mengatasi kecanduannya. 

Ciri-ciri orang yang kecanduan pornografi

Mendengar berita dari Will, mungkin kamu bertanya-tanya, apa iya sebegitu berat kecanduan pornografi hingga memunculkan keinginan bunuh diri?

Pertama, kamu harus tahu dulu, sejauh mana seseorang disebut kecanduan pornografi. Ini bisa dilihat dari seberapa banyak ia menghabiskan banyak waktu dan hilang kendali.

Berikut ini adalah ciri-ciri kecanduan pornografi, yang mungkin terjadi:

• Menghabiskan banyak uang untuk konten pornografi
• Lari ke konten pornografi saat sedih, sulit tidur, dan cemas
• Selalu mencari konten pornografi di mana pun ia berada
• Merasa marah saat disuruh mengurangi konten pornografi
• Tidak bisa berhenti mencari dan menonton walaupun ingin menyudahinya
• Mengabaikan tanggung jawab lain hanya untuk melihat konten pornografi
• Merasa malu setelah mencari konten pornografi

Dampak kecanduan pornografi

Kini situs pornografi sangat mudah diakses. Jadi, risiko seseorang sampai kecanduan pun jadi meningkat juga.

Padahal, dampak kecanduan pornografi salah satunya bisa menyebabkan perubahan pada otak. 

Dalam penelitian Neuropsychopharmacology menyebutkan, orang yang sangat sering menonton atau melihat konten pornografi mengalami peningkatan reaksi otak.

Normalnya, saat melakukan hal yang kita suka, otak akan mengeluarkan suatu zat bernama dopamin. Banyak yang bilang ini adalah hormon bahagia karena memang membuat suasana hati jadi lebih baik.

Nah, saat mengalami kecanduan (baik pornografi atau zat adiktif lainnya), otak mengeluarkan dopamin dalam jumlah yang terlalu banyak. 

Jika terjadi terus-terusan dan dalam waktu lama, otak jadi tidak terlalu sensitif lagi terhadap dopamin. Sementara, otak akan terus-menerus minta dopamin. 

Kamu akan berusaha memenuhinya dengan mengonsumsi hal-hal yang membuat kamu senang atau puas, termasuk pornografi. Itulah kenapa kecanduan terjadi.

Sistem dopamine ini berperan mengendalikan emosi, rasa bahagia, serta memengaruhi perilaku. 

Itu sebabnya, dampak kecanduan, termasuk pornografi bisa sampai memengaruhi perilaku seseorang. Dalam kasus yang jarang, mungkin saja menimbulkan keinginan bunuh diri. 

Bukan cuma untuk kesehatan mental, kecanduan konten porno juga bisa berdampak buruk pada hubungan kamu dengan pasangan. Berikut ini adalah beberapa dampak kecanduan pornografi:

• Mengalami masalah seksual dengan pasangan
• Menurunkan kepercayaan diri pasangan
• Kepuasan seksual jadi lebih sulit dicapai
• Produktivitas menurun
• Sering cemas dan mengalami mood swing 

Kecanduan menonton bisa memberikan efek jangka panjang yang berbahaya. Kalau kamu sudah sampai mengalami beberapa tanda di atas, tak perlu ragu untuk berkunjung ke dokter.

Nantinya, dokter akan membantu kamu supaya tidak lagi kecanduan lewat obat-obatan atau beberapa terapi. Berkunjung ke psikolog juga bisa membantu untuk melepaskan diri dari kecanduan.

Cara tersebut sekaligus sebagai salah satu cara untuk melakukan sesi terapi jika kecanduan pornografi sudah sampai merusak keharmonisan hubungan kamu dan pasangan