Dampak El Nino di Indonesia, Bikin Nyamuk Lebih Subur

Kamu mungkin merasa akhir-akhir ini udara lebih panas dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh El Nino, suatu fenomena cuaca yang membuat suhu udara menjadi lebih panas dan kering. Cuaca ini juga membuat nyamuk tumbuh subur, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit. 

Fenomena El Nino di Indonesia

Menurut BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. 

Fenomena ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah serta mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. 

Berlawanan dengan La Nina yang menyebabkan peningkatan curah hujan, fenomena El Nino dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Keparahan dampak El Nino dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu intensitas El Nino, durasi El Nino, dan musim yang sedang berlangsung. Saat ini setidaknya 63% wilayah Indonesia, sedang berada dalam musim kemarau.

Musim kemarau di Indonesia biasanya berlangsung dari bulan April hingga Oktober. Umumnya, dampak El Nino terasa kuat di bulan Juli hingga Oktober.

Selain menyebabkan kekeringan parah di sejumlah daerah di Indonesia, El Nino juga bisa berdampak pada kesehatan karena populasi nyamuk yang juga semakin meningkat. 

Peningkatan suhu akibat El Nino serta perubahan pola curah hujan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangbiakan nyamuk.

Ini dapat menjadi ancaman dari segi kesehatan, karena gigitan nyamuk bisa menyebabkan banyak penyakit, termasuk gatal-gatal, iritasi kulit, malaria hingga demam berdarah.

Baca Juga: Tips Menghadapi Cuaca Panas agar Tetap Sehat

Cara mencegah gigitan nyamuk

Saat nyamuk merajalela di tengah fenomena El Nino di Indonesia, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah agar tidak terkena gigitan nyamuk:

1. Kenakan pakaian tertutup

Nyamuk lebih sering menggigit kulit yang tidak terlindungi. Oleh karena itu, sebaiknya saat bepergian kenakan pakaian tertutup seperti baju lengan panjang dan celana panjang agar terhindar dari gigitan nyamuk. 

2. Gunakan penolak nyamuk

Cara mencegah gigitan nyamuk lainnya adalah dengan menggunakan losion antinyamuk. Pilihlah losion yang mengandung DEET (N, N-dietil-m-toluamida) atau pikaridin (KBR 3023) karena efektif memberikan perlindungan dari gigitan nyamuk. 

Oleskan losion secara merata pada kulit, terutama pada kaki, lengan, leher dan telinga. Namun hindari mengoleskan DEET langsung ke wajah. Jika menggunakan losion anti nyamuk pada siang hari, gunakan losion setelah tabir surya. 

3. Jaga kebersihan tubuh

Tahukah kamu? Nyamuk seringkali mengigit saat tubuh sedang berkeringat dan lembap. Soalnya, nyamuk tertarik pada zat yang dikeluarkan tubuh saat berkeringat, terutama asam laktat.

Karena itu, selalu jaga kebersihan tubuh dan mandi setelah melakukan aktivitas yang menyebabkan tubuh berkeringat supaya kamu tidak jadi incaran nyamuk. 

4. Hindari menggunakan wewangian

Bukan hanya bau badan dan keringat yang bisa menarik perhatian nyamuk. Rupanya, serangga menjengkelkan ini juga menyukai wewangian.

Aroma wangi parfum memang menyenangkan. Sayangnya, nyamuk juga menyukai aroma wangi parfum, khususnya aroma bunga.

Jadi, kalau kamu termasuk yang sering jadi sasaran gigitan nyamuk, ada baiknya untuk mulai meninggalkan produk yang mengandung wewangian.

5. Pasang kelambu nyamuk

Susah tidur gara-gara nyamuk memang hal paling menjengkelkan. Kalau kamu berada di dalam situasi ini, sebaiknya pasang kelambu untuk melindungi diri dari gigitan serangga saat tidur.

Ada banyak pilihan jenis kelambu dan bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan. Kelambu dapat mencegah nyamuk mendekat tetapi sirkulasi udara juga tetap terjaga.

Agar efektif, pastikan kelambu yang kamu gunakan kondisinya baik dan tidak bolong atau sobek, ya.

El Nino bisa menyebabkan dampak yang tidak sedikit. Selain kekeringan juga peningkatan populasi nyamuk yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. 

Untuk memberantas populasi nyamuk, ingatlah untuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menyebabkan genangan air dan menjadi tempat tumbuhnya nyamuk.