logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Bahaya Pornografi pada Anak dan Remaja yang Harus Orangtua Waspadai

open-summary

Bahaya pornografi pada anak dan remaja dapat merusak otak, menyebabkan kecanduan, memunculkan keinginan mencoba dan meniru, hingga merusak mental.


close-summary

2023-03-21 22:29:36

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Bahaya pornografi pada anak dapat merusak otak

Pornografi bisa sebabkan anak mengalami kecanduan

Table of Content

  • Bahaya pornografi pada perkembangan anak dan remaja
  • Tingkat kecanduan pornografi
  • Tanda-tanda kecanduan pornografi
  • Hal yang harus dilakukan orangtua
  • Bahaya pornografi pada orang dewasa

Bahaya pornografi pada anak dan remaja tidak boleh disepelekan. Apalagi di era digital ini, hampir setiap orang dapat mengakses berbagai konten melalui gawai, tak terkecuali pornografi. 

Advertisement

Secara keseluruhan, dampak pornografi dapat mempengaruhi psikis anak maupun orang dewasa. Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah pembahasan komprehensif mengenai bahaya pornografi yang harus diwaspadai.

Bahaya pornografi pada perkembangan anak dan remaja

Sebelum membahas tentang bahayanya, tidak ada salahnya untuk memahami apa arti pornografi. 

Secara umum, pornografi adalah penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi.

Bukan hanya fisik, efek buruk pornografi bisa merusak mental anak. Berikut adalah beberapa bahaya pornografi yang berisiko terjadi pada anak-anak.

1. Merusak otak

Pornografi dapat menyebabkan kerusakan otak anak, tepatnya pada salah satu bagian otak depan yang disebut prefrontal cortex (PFC). Hal ini disebabkan karena bagian PFC yang ada di otak anak belum matang dengan sempurna.

Jika bagian otak ini rusak, anak dapat mengalami penurunan konsentrasi, sulit memahami benar dan salah, sulit berpikir kritis, sulit menahan diri, sulit menunda kepuasan, dan sulit merencanakan masa depan.

2. Kecanduan

Berbagai konten pornografi yang muncul melalui iklan, media sosial, games, film, video klip, ataupun tontonan, awalnya akan membangkitkan rasa penasaran terlebih dahulu pada anak, bahkan saat tidak sengaja melihat sekalipun.

Rasa penasaran inilah yang menjadi dorongan anak-anak untuk melihat lebih banyak konten pornografi lainnya.

Selain itu, kecanduan pornografi dipicu pengeluaran hormon dopamin pada otak sehingga akan menimbulkan rasa senang atau bahagia ketika menonton konten pornografi.

Bila tidak segera dicegah, bukan tidak mungkin kecanduan terhadap pornografi dapat terjadi pada anak. Sebagai pecandu pornografi, mungkin saja menonton konten-konten berbau seksual menjadi kebiasaan sehari-hari mereka.

3. Keinginan mencoba dan meniru

dampak pornografi pada anak
Pornografi bisa menyebabkan anak ingin mencoba dan meniru

Dampak lain yang dirasakan anak setelah melihat pornografi adalah keinginan untuk mencoba dan meniru. Hal ini dianggap berkaitan dengan terdampaknya mirror neuron.

Mirror neuron adalah sel-sel otak yang mampu membuat anak seperti merasakan atau mengalami apa yang ditontonnya, termasuk pornografi. Hal ini dapat mendorong mereka untuk mencoba dan meniru apa yang dilihat.

4. Mulai melakukan tindakan seksual

Bahaya pornografi bisa menyebabkan anak mulai melakukan tindakan seksual. Jika tidak diawasi, anak-anak yang terpapar pornografi bisa saja mencoba melakukan tindakan seksual untuk mengatasi rasa penasarannya.

Apalagi jika mereka sudah remaja dan tidak diberikan pendidikan maupun pemahaman seksual yang baik, maka keinginan melakukan tindakan-tindakan seksual sulit dicegah.

5. Merusak mental

Dampak pornografi juga berimbas pada kesehatan mental anak. Sebagai akibatnya, anak-anak dapat mengalami gejala depresi, menurunkan kedekatan emosional dengan keluarga, kurang bersosialisasi, dan cenderung berperilaku nakal. Bahaya ini tentu tidak boleh disepelekan.

Tingkat kecanduan pornografi

Salah satu efek pornografi adalah menyebabkan kecanduan. Berikut adalah tingkat kecanduan pornografi pada anak yang harus Anda waspadai:

  • Level 1: Anak hanya melihat konten pornografi 1-2 kali dalam setahun atau tidak sengaja menemukannya.
  • Level 2: Rasa ingin tahunya mulai tumbuh sehingga melihat konten pornografi beberapa kali setahun, tetapi tidak lebih dari 6 kali.
  • Level 3: Perilaku anak mulai kompulsif. Mereka melihat konten pornografi sekitar sebulan sekali dan agak sulit menahan diri.
  • Level 4: Anak melihat konten pornografi beberapa kali dalam sebulan. Kecanduan pornografi juga mulai mempengaruhi kehidupan anak. Mereka menjadi kurang fokus pada tugas sehari-hari.
  • Level 5: Anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat konten porno, misalnya seminggu sekali. Mereka merasa kewalahan dengan perilaku tersebut, tetapi sulit untuk menghentikannya.
  • Level 6: Pornografi telah mendominasi kehidupan anak karena hampir setiap hari mengaksesnya. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah bagi mereka, seperti sering berbohong, mempunyai rahasia, dan tidak fokus dengan pelajaran di sekolah.
  • Level 7: Anak menonton konten pornografi setiap hari. Mereka tidak bisa fokus pada apa pun selain hal-hal yang berbau seks. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi dirinya sendiri, hubungan dengan keluarga, ataupun orang lain.

Baca Juga

  • 11 Penyakit pada Bayi yang Sering Terjadi hingga Usia Balita
  • Apakah Anak Salah Asuhan Pasti akan Menderita Kelainan ODD?
  • Kenali Ciri-Ciri Anak Autis Berdasarkan Usianya

Tanda-tanda kecanduan pornografi

anak menonton pornografi
Anak yang kecanduan pornografi senang menyendiri

Terkadang, orangtua tidak mengetahui jika anak sudah kecanduan pornografi. Kondisi ini mungkin baru disadari ketika perilaku mereka berubah. 

Berikut adalah beberapa tanda kecanduan poronografi pada anak yang dapat orangtua perhatikan.

  • Tampak gugup apabila ada yang mengajaknya berkomunikasi
  • Tidak tertarik untuk melakukan aktivitas lain
  • Senang menyendiri, terutama di kamarnya
  • Enggan belajar dan bergaul
  • Tidak mau lepas dari gawainya
  • Berhenti melakukan hal-hal yang sebelumnya disukai
  • Sulit berhenti menonton konten pornografi.

Jika anak menunjukkan tanda tersebut, Anda harus mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya, bukan malah menghakiminya. Jangan sampai bahaya pornografi merusak anak Anda.

Hal yang harus dilakukan orangtua

Ketika anak mulai mengenal pornografi, orangtua harus melakukan berbagai hal dalam memberikan pengertian tentang bahaya dari pornografi dan pemahaman mengenai organ seksual mereka.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

  • Berikan anak pendidikan seks dengan menyatakan hal-hal yang harus mereka hindari, mulai dari organ vitalnya disentuh orang lain ataupun menyaksikan konten pornografi.
  • Beri pengertian bahwa ada hal-hal yang tidak seharusnya mereka ketahui karena belum waktunya.
  • Tunjukkan pada anak mengenai bahaya dari pornografi yang dapat merusak dirinya sendiri.
  • Anda dapat membatasi konten pada gawai anak dan mengawasinya ketika bermain gadget. Membatasi konten berbahaya di gawai adalah langkah yang cukup aman dalam mencegah pengaruh pornografi pada anak di era digital ini.
  • Ajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti jalan-jalan, berenang, berkebun, memasak, menonton film kartun, atau pertunjukan seni.

Dengan melakukan hal tersebut, anak-anak diharapkan senantiasa terlindungi dari pornografi. 

Namun, jika mereka telah kecanduan pornografi atau berperilaku tidak sepantasnya secara seksual, Anda bisa membawanya ke psikolog atau psikiater untuk mendapat bantuan yang tepat.

Bahaya pornografi pada orang dewasa

Bukan hanya pada anak-anak, bahaya pornografi bisa mempengaruhi orang dewasa. Hal tersebut dapat menyebabkan kecanduan, isolasi diri, meningkatnya agresi, persepsi yang menyimpang tentang seksualitas, perasaan negatif terhadap diri sendiri, dan abai pada aspek lain dalam kehidupan.

Dampak negatif pornografi juga bisa mempengaruhi hubungan dengan keluarga maupun pasangan. Berikut adalah dampak pornografi yang mungkin terjadi:

  • Sulit terangsang tanpa pornografi
  • Kehilangan minat dalam berhubungan seks dengan pasangan
  • Menginginkan aktivitas seksual yang menyimpang
  • Menurunnya kedekatan emosional dengan pasangan
  • Tidak fokus dalam bekerja
  • Aktivitas sehari-hari terganggu.

Itulah beberapa akibat pornografi yang harus dihindari. Untuk mengatasinya, berkonsultasi pada psikolog bisa menjadi cara yang efektif. 

Terapi perilaku kognitif dan terapi keluarga mungkin diperlukan untuk membantu mengendalikan perilaku negatif ini.

Sementara itu, jika ingin bertanya seputar masalah kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

tips parentingpornografianak nakal

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved