logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

9 Dampak Buruk Akibat Suka Membanding-bandingkan Anak

open-summary

Stop membandingkan anak sekarang juga. Sebab, terdapat dampak negatif yang dapat dialami anak jika sering dibanding-bandingkan, mulai dari meningkatkan persaingan antarsaudara, menjauh dari orangtua, hingga menghambat talenta anak. Untuk menghentikan kebiasaan membanding-bandingkan anak, orangtua bisa menetapkan ekspektasi realistis hingga belajar


close-summary

2023-03-21 00:32:37

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Suka membanding-bandingkan anak

Membanding-bandingkan anak dapat berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.

Table of Content

  • 9 dampak buruk akibat suka membanding-bandingkan anak
  • Stop membandingkan anak dengan berbagai cara ini

Jika Anda pernah sesekali atau sering membanding-bandingkan anak, sebaiknya hentikan kebiasaan ini. Alih-alih memotivasi si kecil, perilaku tersebut malah membawa banyak dampak buruk bagi kesehatan mentalnya. Maka dari itu, stop membandingkan anak sekarang juga.

Advertisement

9 dampak buruk akibat suka membanding-bandingkan anak

Berikut adalah berbagai dampak buruk dari kebiasaan membanding-bandingkan anak yang perlu Anda ketahui.

1. Meningkatkan persaingan antarsaudara

Salah satu dampak buruk dari membanding-bandingkan anak adalah meningkatkan persaingan tidak sehat antarsaudara.

Jika Anda membandingkan anak bungsu dengan si sulung, persaingan antara keduanya bisa muncul. Hal ini dapat memicu perilaku buruk, seperti berkelahi atau mengejek.

Psikologi membandingkan anak ini tentu harus dihindari agar keharmonisan antarsaudara tetap terjaga dan mereka tidak saling menjatuhkan ketika berkompetisi.

2. Menjauh dari orangtuanya

membanding-bandingkan anak
Dampak membanding-bandingkan anak.

Saat seorang anak dibanding-bandingkan dengan kakak, adik, saudara, atau temannya, mereka dapat merasa insecure dan menjauh dari orangtuanya.

Kebiasaan membanding-bandingkan anak pun dinilai bisa menyebabkan gangguan perilaku dan perkembangan saat mereka tumbuh dewasa.

3. Menghambat talenta anak

Jika bakat dan talenta anak terus dibanding-bandingkan serta tidak dihargai, bisa jadi talentanya dapat terhambat dan tidak berkembang. Sebagai konsekuensinya, anak dapat kehilangan potensinya.

4. Menyebabkan stres

Membandingkan anak dengan anak lainnya dinilai bisa memicu perasaan stres hingga gangguan kecemasan.

Masalah ini umumnya terjadi saat anak mendapatkan nilai yang kurang bagus di sekolah, lalu orangtuanya membanding-bandingkan dengan temannya lain yang mendapatkan nilai bagus.

5. Menurunkan kepercayaan dirinya

Selain menyebabkan stres, membanding-bandingkan anak dianggap bisa menurunkan rasa percaya dirinya. Sebab, perbandingan ini dapat membuat si kecil merasa inferior dibandingkan anak yang lainnya.

Alih-alih berusaha menjadi lebih baik, perbandingan ini dapat membuat anak berhenti dan takut mencoba hal baru.

6. Tak lagi berusaha untuk menyenangkan hati orangtua

Jika anak terus dibanding-bandingkan dengan anak lain yang lebih baik, ia dapat berhenti berusaha untuk menyenangkan hati orangtuanya.

Sebab, sikap membanding-bandingkan ini membuat si kecil berpikir bahwa kedua orangtuanya lebih senang dengan anak lain yang menjadi 'tolok ukur' tersebut.

7. Malu untuk bersosialisasi

Saat kepercayaan diri anak hancur akibat sering dibanding-bandingkan dengan anak lain, ia dapat menjadi malu untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Di dalam pikiran anak, ia merasa dirinya tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan sehingga menjauh dari lingkungan sekitarnya.

8. Menumbuhkan kebencian

Salah satu alasan mengapa Anda harus stop membandingkan anak adalah kebiasaan ini dapat menumbuhkan kebencian di dalam dirinya.

Saat dibandingkan dengan temannya, ia dapat menjadi benci terhadap temannya tersebut. Hasilnya, perilaku agresif seperti perkelahian dan ejekan dapat terjadi.

9. Menurunkan harga diri anak

dampak membanding-bandingkan anak
Dampak membanding-bandingkan anak.

Dilansir dari Parenting First Cry, ketika anak sering dibanding-bandingkan, rasa percaya dirinya dapat menurun.

Sebab, kebiasaan membanding-bandingkan anak dipercaya mampu membuatnya merasa seakan tidak punya nilai di mata orang lain. Sehingga, rasa harga diri anak pun berpotensi menurun. 

Stop membandingkan anak dengan berbagai cara ini

Setelah menyimak berbagai dampak buruk di atas, sebaiknya Anda stop membandingkan anak. Cobalah berbagai tips di bawah ini agar Anda bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini.

  • Tetapkan ekspektasi yang realistis

Supaya Anda bisa menghentikan kebiasaan membanding-bandingkan anak, cobalah untuk menetapkan ekspektasi yang realistis.

Anda juga perlu memahami potensi yang dimiliki anak dan membantunya berkembang dalam bidang yang diminatinya.

  • Hargai kelebihan anak

Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat Anda melihat kelebihannya, hargai dan pujilah dia. Pujian dan dukungan dari orangtua dapat membuat anak lebih percaya diri.

  • Bantu anak menghadapi kelemahannya

Saat anak menunjukkan kelemahannya, janganlah Anda membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain. Cobalah bantu dirinya untuk menghadapi kelemahan tersebut.

Dengan dukungan dan motivasi dari orangtua, kelemahan ini dapat diatasi dan diperbaiki walaupun prosesnya tidak mudah.

  • Berikan dukungan dan kasih sayang

Jika memang si kecil tidak bisa memenuhi ekspektasi dan harapan Anda, stop membandingkan anak dengan temannya yang berprestasi.

Cobalah untuk memberikan dukungan dan kasih sayang. Berikan ia motivasi untuk terus berusaha dan tidak pernah putus asa.

Dengan adanya dukungan dan kasih sayang dari orangtuanya, anak dapat merasa termotivasi dalam mengejar hal-hal positif yang membanggakan.

Baca Juga

  • Balita Susah Makan? Ini Tips Mengatasinya
  • Tips Menjalankan Co-Parenting yang Sukses Setelah Perceraian
  • 15 Cara Mengatasi Anak Susah Makan yang Efektif dan Kemungkinan Penyebabnya

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Advertisement

tips parentingparenting stressgaya parenting

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved