Ada banyak perbedaan daging merah dan daging putih. Daging merah dianggap sebagai pemicu berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Di sisi lain, daging putih dianggap sebagai pilihan yang jauh lebih sehat. Namun faktanya, kedua jenis daging ini sama-sama dapat meningkatkan kolesterol darah.
8 Nov 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Daging ayam termasuk daging putih
Table of Content
Sudah lama daging merah dianggap sebagai pemicu berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Di sisi lain, daging putih dianggap sebagai pilihan yang jauh lebih sehat. Lantas apa saja perbedaan daging merah dan daging putih?
Advertisement
Pada dasarnya, kedua jenis daging ini sama-sama dapat meningkatkan kolesterol darah. Jika ingin menjaga kadar kolesterol tetap terjaga, ada baiknya membatasi konsumsi daging secukupnya. Sayuran, produk olahan susu, dan legumes bisa jadi pilihan yang lebih bersahabat untuk kadar kolesterol.
Baca Juga
Di dunia kuliner, terdapat dua jenis daging yang umumnya dikenal, yakni jenis daging merah dan daging putih. Mengapa ada istilah daging merah dan putih tersebut?
Pada dasarnya, penamaan daging merah dan daging putih berasal dari kandungan mioglobin di dalamnya. Mioglobin adalah faktor utama untuk menentukan adanya warna merah dan putih pada daging.
Daging merah adalah jenis daging yang mengandung tinggi mioglobin. Daging merah biasanya berasal dari daging sapi, daging kambing, atau daging babi.
Sementara, daging putih adalah jenis daging yang mengandung kadar mioglobin rendah. Contoh daging putih ini di antaranya adalah daging ayam, daging bebek, dan kalkun.
Baca juga: Kemungkinan Penyebab Pusing Setelah Makan Daging yang Bisa Terjadi
Merunut ke asal mulanya, daging merah berarti mengandung lebih banyak mioglobin, protein penyimpan oksigen dan menyalurkannya ke jaringan otot. Pada hewan, bagian dengan otot yang lebih sering digunakan akan berwarna gelap. Itu sebabnya, paha ayam bisa tampak lebih gelap ketimbang dada.
Perbedaan daging merah dan daging putih yang utama adalah kadar lemak di dalamnya. Daging putih mengandung protein rendah lemak, sementara daging merah memiliki kadar lemak lebih tinggi. Namun, kandungan vitamin seperti zat besi, zinc, dan vitamin B pada daging merah lebih tinggi.
Jenis zat besi pada daging yang disebut heme iron lebih mudah diserap tubuh ketimbang zat besi dari protein nabati. Meski demikian, konsumsi daging merah berlebihan meningkatkan risiko menderita berbagai penyakit seperti kanker usus, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan diabetes.
Ditambah lagi jika proses pengolahan daging dilakukan dalam suhu tinggi seperti memanggang, bisa menyebabkan munculnya zat karsinogenik penyebab kanker.
Selain perbedaan daging merah dan daging putih ada pada kandungan lemaknya, daging poultry berupa ayam atau unggas kerap dianggap lebih aman dikonsumsi.
Nyatanya, ada penelitian baru dari Children’s Hospital Oakland Research Institute yang mengungkap fakta bahwa daging putih juga dapat menyebabkan kolesterol dalam darah.
Dalam penelitian itu, lebih dari 100 orang dewasa sehat dilibatkan sebagai partisipan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama menjalani diet tinggi lemak jenuh sementara kelompok kedua rendah lemak jenuh.
Tak hanya itu, partisipan juga menjalani tiga jenis diet berbeda dengan menu daging merah, daging putih, dan tanpa daging sama sekali. Masing-masing diet dijalani selama 4 minggu.
Sampel darah partisipan dibandingkan pada awal dan akhir periode diet. Tujuannya untuk mengukur total jumlah kolesterol, utamanya low-density lipoprotein, si kolesterol “jahat” yang dapat menyebabkan akumulasi plak di pembuluh darah. Tingginya LDL ini juga menjadi pemicu penyakit jantung.
Tentu, tim peneliti menduga daging merah akan menjadi pemicu melejitnya kadar kolesterol LDL. Namun faktanya cukup mengejutkan. Baik daging merah maupun putih memiliki dampak yang sama terhadap kadar kolesterol, termasuk LDL.
Di sisi lain, kadar LDL partisipan yang tidak mengonsumsi daging tentu jauh lebih rendah. Tim peneliti juga menambahkan bahwa untuk mengetahui korelasi antara konsumsi daging dan penyakit jantung, perlu penelitian lebih banyak lagi.
Baca juga: Makanan Sehat yang Baik untuk Tubuh dan Penting Diketahui
Kolesterol adalah zat berlemak yang membantu pembentukan sel. Ketika tubuh memiliki terlalu banyak kolesterol terutama LDL, rentan terjadi penumpukan di pembuluh darah. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dibandingkan daging putih, daging merah mengandung lebih tinggi kolesterol, sehingga konsumsi terlalu banyak jenis daging ini dapat berbahaya.
Idealnya, kadar LDL berada di bawah 100 mg/dl sedangkan triglyceride di bawah 150 mg/dl. Namun, sebaiknya kadar kolesterol dalam darah bukan satu-satunya hal yang menjadi tolok ukur sehat tidaknya pola makan seseorang.
Jika ingin menghindari risiko penyakit dari pola makan, alangkah baiknya menghindari makanan yang dikemas atau diproses berlebihan. Umumnya, makanan seperti ini tinggi kandungan sodium, gula, dan lemak jenuh. Belum lagi bahan pengawet yang digunakan dalam produk kemasan atau makanan beku.
Jika Anda mengonsumsi daging merah, pastikan hanya makan untuk satu porsi dalam sehari, yakni setara dengan ukuran setengah telapak tangan.
Pilih jenis daging tanpa lemak atau banyak yang tidak bergajih. Pasalnya, daging yang banyak lemak dan gajih pasti mengandung lemak jenuh yang tinggi.
Korelasi antara kolesterol dan penyakit jantung terus diteliti. Sementara itu, alangkah baiknya jika memberikan porsi terbesar menu makanan sehari-hari dari sayuran, buah, whole grain, dan olahan susu rendah lemak.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar perbedaan daging merah dan daging putih, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat bawang bombay dipercaya bica menyehatkan jantung serta menurunkan risiko kanker. Bombay pun mampu membuat pencernaan lebih sehat dan lancar dalam membuang kotoran.
Kombu adalah semacam rumput laut besar yang digunakan sebagai bahan dasar rebusan atau kaldu. Kaldu ini memiliki rasa yang sangat gurih sehingga menjadi salah satu bahan dasar masakan sup di Jepang. Kandungan iodine dalam kombu sangat tinggi dan baik untuk sistem metabolisme tubuh manusia. Ketahui manfaat kombu di artikel ini.
Mie shirataki terbuat dari glukomanan, yakni serat akar tanaman konjak. Mie shirataki tidak mengandung lemak dan rendah kalori. Itulah sebabnya, banyak orang yang percaya bahwa mie shirataki bisa mendatangkan banyak manfaat kesehatan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved