Penyakit kulit akibat diabetes di antaranya adalah digital sklerosis, vitiligo, skin tag, acanthosis nigricans, hingga lenting diabetik. Penyakit kulit bisa terjadi karena buruknya sirkulasi darah pada pengidap gula darah tinggi. Hal ini ditandai dengan perubahan warna dan tekstur kulit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
27 Apr 2023
Beberapa penyakit kulit tertentu lebih rentan dialami oleh penderita diabetes
Table of Content
Diabetes dapat memicu komplikasi di seluruh tubuh, tidak terkecuali di kulit. Sadar kadar gula darah terlalu tinggi, beberapa penyakit bisa muncul sebagai efeknya, sebut saja acanthosis nigricans, dermatopic diabetik, hingga vitiligo. Namun untungnya, penyakit kulit akibat diabetes ini bisa dicegah dan diobati sejak dini.
Advertisement
Mengenali gejala diabetes pada kulit dapat menjadi salah satu langkah pencegahan penyakit yang lebih serius. Oleh sebab itu, kamu perlu mengenali apa saja penyakit kulit akibat diabetes agar bisa mengatasinya dengan baik sedari dini.
Masalah kulit akibat kadar gula darah tinggi bisa terjadi pada pengidap berbagai jenis diabetes, seperti diabetes tipe 1 ataupun tipe 2. Kondisi ini tidak selalu memicu kelainan yang ekstrem. Perubahan kulit sesederhana ruam kemerahan bahkanbisa menjadi salah satu gejala diabetes pada kulit yang perlu diwaspadai.
Salah satu penyebab orang dengan diabetes rentan terhadap masalah kulit adalah buruknya sirkulasi darah akibat kadar gula darah yang tinggi. Selain itu, hiperglikemia juga berisiko menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
Ditambah lagi, kemampuan sel darah putih dalam memerangi infeksi akan berkurang seiring dengan naiknya kadar glukosa dalam darah. Itu sebabnya, orang dengan diabetes rentan mengalami penyakit kulit dan infeksi bakteri atau jamur.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit akibat diabetes yang mungkin terjadi:
Salah satu penyakit kulit akibat diabetes yang mungkin terjadi adalah acanthosis nigricans. Acanthosis nigricans merupakan menggelapnya warna kulit di area lipatan, seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Meski begitu, menghitamnya dan menebalnya kulit juga bisa terjadi di area terbuka seperti tangan, siku, dan lutut.
Umumnya, acanthosis nigricans terjadi pada mereka yang mengalami obesitas. Obesitas sendiri dikaitkan sebagai salah satu faktor risiko penyebab diabetes.
Orang dengan diabetes tipe 2 lebih umum mengalami acanthosis nigricans mengingat jenis diabetes ini umumnya disebabkan oleh obesitas akibat gaya hidup yang tidak sehat.
Dermopati diabetes juga jadi salah satu penyakit kulit pada penderita diabetes yang umum terjadi.
Dermopati diabetik ditandai dengan munculnya bercak berwarna kecokelatan atau kemerahan. Bentuknya mirip dengan bercak cokelat yang muncul akibat penuaan. Itu sebabnya, beberapa orang keliru mengartikannya.
American Diabetes Association menyebutkan bercak cokelat akibat dermopati diabetik lebih sering muncul di kaki, khususnya area tulang kering.
Belum diketahui apa yang menyebabkan diabetesi mengalami dermopati diabetik. Namun, para ahli menduga ini terjadi akibat luka yang terjadi di area kaki, tapi tidak diatasi dengan baik.
Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol lama-kelamaan dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk sirkulasi darah. Buruknya sirkulasi darah ini memengaruhi tubuh dalam proses penyembuhan luka.
Penyembuhan luka yang tidak sempurna inilah yang kemudian meninggalkan bercak kecokelatan pada kulit orang dengan diabetes.
Sklerosis juga termasuk salah satu efek gula darah tinggi pada kulit. Ini adalah penyakit kulit yang lebih umum terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1 dan ditandai dengan tekstur kulit yang menebal sertamengeras seperti lilin di area punggung tangan.
Penebalan ini juga bisa membuat sendi-sendi di jari, lutut, pergelangan kaki, dan siku menjadi lebih kaku.
Walau lebih umum terjadi di diabetes tipe 1, ada kemungkinan orang diabetes tipe 2 juga bisa mengalami hal ini. Khususnya, jika peningkatan gula darah tidakterkendali.
Salah satu tanda gula darah tinggi pada kulit adalah pembuluh darah yang semakin rusak. Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit Necrobiosis Lipoidica Diabeticorum (NLD). Necrobiosis Lipoidica Diabeticorum (NLD) adalah penyakit yang mirip dengan dermopati diabetik, tapi biasanya jumlahnya lebih sedikit, dengan bentuk yang lebih besar dan dalam.
NLD ditandai dengan munculnya benjolan kusam atau kemerahan di area kulit. Lama-kelamaan, kulit tersebut akan tampak lebih mengkilap dengan garis batas berwarna ungu. Tak jarang, pembuluh darah juga jadi lebih mudah terlihat.
Kulit bisa saja gatal ataupun terasa sakit. Ada pula yang sampai menyebabkan luka terbuka. Selama tidak ada luka terbuka, tidak ada pengobatan khusus yang perlu dilakukan.
Namun, jika ada luka terbuka, segera hubungi dokter untuk mengetahui pengobatan terbaik. Luka diabetes yang dibiarkan bisa berdampak fatal bahkan berujung amputasi.
Orang diabetes tipe 1 lebih rentan mengalami vitiligo. Vitiligo membuat sebagian area kulit kehilangan pigmennya, sehingga terlihat belang.
Bercak putih akibat vitiligo tidak terasa sakit ataupun gatal. Biasanya, vitiligo muncul di kulit area dada dan perut. Akan tetapi, bercak putih juga dapat muncul di area wajah, seperti mulut, mata, ataupun cuping hidung.
Pengobatan untuk vitiligo saat ini antara lain kortikosteroid, laser, atau terapi cahaya.
Lenting diabetes (bullosis diabeticorum) juga merupakan salah satu penyakit kulit akibat diabetes yang mungkin terjadi. . Lenting ini bisa muncul di jari, tangan, jari kaki, kaki, atau lengan.
Orang yang mengalami lenting diabetes ini biasanya juga memiliki komplikasi diabetes lain, yaitu neuropati diabetik. Biasanya, gula darah yang tinggi dan terkendali menjadi penyebabnya.
Menjaga kadar gula darah normal dengan rencana pengobatan diabetes yang telah disepakati dokter bisa menjadi salah satu cara mengobati lenting diabetes.
Eruptive xanthomatosis merupakan penyakit kulit yang menyebabkan munculnya benjolan keras seukuran kacang.
Eruptive xanthomatosis adalah penyakit kulit akibat diabetes dengan gejala terdapatnya benjolan yang terasa gatal atau terlihat ruam kemerahan. Ruam ini bisa muncul di punggung, kaki, lengan, paha, ataupun bokong.
Laki-laki dengan diabetes tipe 1 yang memiliki kolesterol tinggi biasanya lebih umum mengalami kondisi ini.
BACA JUGA: Mengenal Kondisi Kaki Diabetes dan Penanganannya
Disseminated granuloma annulare merupakan penyakit kulit akibat diabetes yang ditandai dengan munculnya benjolan berbentuk cincin atau lengkungan. Biasanya, benjolan ruam ini muncul di area seperti jari tangan atau kuping.
Benjolan yang muncul bisa berwarna kemerahan, merah kecokelatan, atau sama dengan warna kulit.
Journal of Family Medicine and Primary Care menyebutkan bahwa disseminated granuloma annulare termasuk ke masalah kulit pada diabetes yang tergolong jarang terjadi.
Gatal pada diabetes bisa disebabkan oleh alergi, termasuk alergi obat, baik itu obat diabetes oral maupun injeksi, seperti insulin. Gejala alergi obat diabetes yang muncul bisa berupa biduran (urtikaria), ruam, gatal, dan berbagai reaksi alergi lainnya. Kamu juga mungkin mengalami reaksi alergi di titik injeksi insulin.
Sebenarnya, alergi obat diabetes mungkin jarang terjadi. Namun, mengetahui tanda-tandanya dapat membantu Anda jadi lebih waspada dan bisa bertindak cepat khususnya dalam kasus anafilaksis (reaksi alergi berat yang mengancam nyawa).
Skin tag atau daging tumbuh juga jadi salah satu masalah kulit yang mungkin bisa dikenali sebagai salah satu gejala diabetes.
Kamu dapat dengan mudah mengenali skin tag dari munculnya benjolan yang tampak seperti daging tumbuh. Skin tag bisa muncul di area lipatan mata, leher, ketiak, atau selangkangan.
Biasanya, benjolan ini tidak menimbulkan rasa sakit.
Belum jelas apa yang menyebabkan skin tag pada orang dengan diabetes. Diduga, kondisi ini muncul akibat resistensi insulin. Hal ini membuat orang dengan diabetes tipe 2 menjadi lebih rentan terhadap skin tag. Pasalnya, resistensi insulin sering kali menjadi penyebab diabetes tipe 2.
Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa resistensi insulin adalah penyebabnya.
BACA JUGA: Bukan Istilah Medis, Apa Itu Diabetes Kering?
Umumnya, penyakit kulit yang muncul akibat komplikasi diabetes akan hilang dengan sendirinya seiring dengan terkendalinya kadar gula darah. Menjaganya dalam batas normal juga bisa menjadi cara mencegah penyakit kulit ini muncul.
Meski begitu, kamu perlu waspada jika masalah kulit sampai menyebabkan luka terbuka. Sebab, luka pada orang diabetes umumnya sulit sembuh. Kamu mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mencegah lukanya memburuk.
Selain sebagai komplikasi, tanda diabetes pada kulit juga bisa menjadi sinyal awal waspada. Artinya, berbagai kelainan pada kulit bisa menjadi tanda kamu mungkin memiliki diabetes, atau sinyal diabetes tidak terkendali.
Konsultasikan berbagai masalah kesehatan kamu lewat fitur chat dokter yang ada di Klinik Online Penyakit Dalam SehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play, gratis!
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Efek samping kunyit dapat muncul apabila dikonsumsi terlalu banyak. Jadi, Anda sebaiknya lebih waspada. Apa saja efek samping kunyit untuk kesehatan?
22 Jan 2020
Diabetes pada ibu hamil (gestasional) adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan serius pada janin seperti meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga hipoglikemia.
3 Mei 2019
Manfaat minyak kelapa untuk kesehatan tubuh adalah membantu menurunkan berat badan berlebih. Minyak ini juga bisa dioleskan ke kulit untuk menyembuhkan luka dan infeksi.
11 Agt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved