Ada banyak makanan yang mengandung ‘estrogen’, atau lebih tepatnya fitoestrogen, seperti kedelai dan brokoli. Konsumsilah makanan yang mengandung estrogen ini bersama dengan makanan sehat lainnya.
3.73
(48)
18 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Susu kedelai mengandung isoflavon yang dapat bertindak sebagai fitoestrogen
Table of Content
Salah satu permasalahan wanita yang memasuki fase menopause adalah turunnya kadar estrogen sebagai hormon wanita. Penurunan estrogen ini dapat memicu beberapa gejala, seperti rasa kepanasan (hot flash) dan berkeringat di malam hari. Pada tahap ini, makanan yang mengandung ‘estrogen’, atau disebut dengan fitoestrogen, dilaporkan dapat memberikan potensi manfaat.
Advertisement
Sebenarnya, ‘estrogen’ yang dimaksud sebagai kandungan makanan adalah fitoestrogen. Fitoestrogen merupakan senyawa dalam tumbuhan yang memiliki struktur kimia mirip dengan estrogen dan dilaporkan dapat meniru cara kerja hormon ini.
Fitoestrogen dapat menempel pada reseptor estrogen di sel-sel tubuh, sehingga diyakini memengaruhi fungsi estrogen. Namun, penting untuk diingat bahwa selain bisa meningkatkan, beberapa jenis fitoestrogen juga bisa menurunkannya.
Hingga saat ini, fitoestrogen masih menimbulkan beragam kontroversi di kalangan para ahli. Namun, manfaat fitoestrogen dari makanan dilaporkan lebih kuat dibandingkan risikonya terhadap kesehatan.
Fitoestrogen pun dilaporkan menawarkan beragam manfaat kesehatan, seperti mengendalikan kadar kolesterol, meredakan gejala menopause, hingga menurunkan risiko osteoporosis dan kanker payudara. Namun ingat, bijaklah dalam mengonsumsi makanan apa pun dan tidak berlebihan.
Berikut ini beberapa jenis makanan yang mengandung ‘estrogen’ yang bisa divariasikan dengan makanan sehat lain:
Kacang kedelai dan produk turunannya, seperti susu kedelai, kaya dengan fitoestrogen yang disebut isoflavon. Isoflavon memiliki efek seperti estrogen dengan meniru cara kerja hormon wanita tersebut. Isoflavon dilaporkan menimbulkan kemungkinan dua efek terhadap estrogen darah, yakni meningkatkannya atau mungkin menurunkannya.
Dalam riset yang dimuat dalam jurnal Cancer, responden wanita yang mengonsumsi suplemen isoflavon mengalami penurunan kadar estrogen dalam tubuh mereka. Peneliti riset ini berteori bahwa efek penurunan tersebut berpotensi untuk mengurangi risiko kanker payudara.
Walau menarik, riset lanjutan akan diperlukan untuk menguatkan premis kompleks tersebut.
Biji wijen sering ditaburkan untuk menyedapkan makanan. Biji-bijian yang kecil ini juga kaya dengan fitoestrogen dan diyakini berpengaruh terhadap level hormon estrogen wanita yang telah melewati masa menopause.
Dalam riset tersebut, yang dimuat dalam the Journal of Nutrient, wanita yang mengonsumsi 50 gram bubuk biji wijen selama lima minggu mengalami peningkatan estrogen. Kadar kolesterol para responden dalam riset ini juga dilaporkan bisa dikendalikan.
Apalah artinya tumisan tanpa bawang putih. Bawang putih tak hanya melezatkan dan mengharumkan sajian, namun juga dilaporkan berpengaruh terhadap level estrogen. Hanya saja, riset yang sudah ada masih dilakukan pada hewan – sehingga studi-studi lanjutan akan diperlukan.
Buah persik, atau yang kerap disebut peach, merupakan buah kekuningan dengan rasa yang manis. Selain mengandung vitamin dan mineral, buah persik juga dilaporkan mengandung lignan, salah satu jenis fitoestrogen.
Mengonsumsi makanan yang mengandung lignan dilaporkan membantu menurunkan risiko kanker payudara sebesar 15% pada wanita yang telah melewati masa menopause. Hal ini diteorikan bahwa lignan memengaruhi produksi estrogen di dalam tubuh – walau riset lanjutan masih diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat ini.
Flax seeds merupakan buah kecil berwarna cokelat dengan beragam manfaat kesehatan. Flax seeds pun menjadi salah satu makanan yang mengandung ‘estrogen’, yakni lignan yang dapat berfungsi sebagai fitoestrogen. Bahkan, biji-bijian ini mengandung lignan lebih tinggi hingga 800 kali dibandingkan makanan lain.
Seperti buah persik, lignan dalam flax seeds juga memiliki potensi untuk menurunkan risiko kanker payudara, terutama pada wanita yang sudah melewati menopause.
Sayur brokoli merupakan contoh lain dari makanan yang mengandung ‘estrogen’. Sayur brokoli dan saudaranya dalam sayur cruciferous, yakni bunga kol, mengantongi secoisolariciresinol yang merupakan jenis lignan.
Jenis sayur cruciferous lain, yakni brussel sprout dan kubis, mengandung coumestrol. Coumestrol merupakan jenis fitonutrien yang dilaporkan membantu menghambat aktivitas estrogen.
Seperti ‘induknya’ yakni kedelai, produk lain seperti tahu dan tempe pun mengandung isoflavon. Bahkan, tahu merupakan produk turunan kedelai yang paling banyak mengandung isoflavon. Sebagai tambahan, keduanya pun menjadi panganan protein nabati yang kaya dengan nutrisi lain.
Tidak mau kalah dengan buah segar, buah-buahan yang sudah dikeringkan juga mengandung estrogen tinggi untuk kaum wanita. Misalnya kurma, prune, hingga aprikot kering.
Ditambah lagi, buah-buahan kering ini juga mengandung nutrisi tinggi yang baik untuk kesehatan.
Buah-buahan berry termasuk dalam makanan yang mengandung estrogen. Mereka juga mengandung vitamin, mineral, serat, hingga senyawa tumbuhan yang baik untuk kesehatan.
Buah berry yang paling banyak mengandung estrogen di antaranya stroberi, cranberry, dan raspberry.
Baca Juga
Makanan yang mengandung estrogen di atas bisa divariasikan dengan makanan sehat lain, dengan porsi yang tentunya tak berlebihan. Apabila Anda berniat untuk menerapkan diet tinggi estrogen seperti makanan di atas, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Obat jerawat ada berbagai jenis dan berlainan cara kerjanya, tergantung dari bahan aktif yang digunakan dalam produk tersebut. Untuk mendapatkan obat jerawat paling ampuh, biasanya dibutuhkan kombinasi dari beberapa bahan aktif tertentu.
Sistem endokrin adalah kelenjar yang melepaskan hormon sehingg atubuh bisa berfungsi dengan baik. Mulai dari sistem metabolisme, pertumbuhan, suasana hati, fungsi seksual, hingga mengatur waktu tidur.
Rambut rontok setelah melahirkan adalah kondisi yang wajar dialami ibu karena adanya perubahan hormon. Atasi rambut rontok pascamelahirkan dengan mengurangi penggunaan pengering rambut dan makan makanan sehat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved