Memasuki usia bayi ke-9 bulan, makanan yang bisa dicerna oleh si Kecil akan makin beragam. Ini pilihan makanan yang dapat Anda berikan untuknya.
26 Nov 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Makanan bayi 9 bulan sebaiknya bervariasi agar gizi buah hati terpenuhi
Table of Content
Seiring pertumbuhannya, gizi yang dibutuhkan bayi akan bertambah. Oleh sebab itu, makanan bayi 9 bulan sebaiknya lebih beragam dari sebelumnya. Variasi ini penting agar nutrisi buah hati tercukupi dengan baik.
Advertisement
Anda juga perlu berkali-kali mencoba untuk mengenalkan makanan agar bayi terbiasa dengan rasa maupun tekstur makanan tersebut. Kuncinya adalah kesabaran dan ketelatenan.
Guna membantu Anda dalam menambah variasi makanan Si Kecil, mari simak makanan untuk bayi 9 bulan apa saja yang bisa menjadi pilihan.
Sama seperti orang dewasa, bayi juga membutuhkan makanan yang bervariasi agar tidak bosan. Namun orangtua perlu memerhatikan jenis makanan yang akan diberikan. Apa sajakah jenisnya?
Pada usia 9 bulan, makanan bayi tidak perlu dihaluskan dengan blender lagi. Anda cukup menghaluskan makanan dengan menumbuk atau menyaringnya agar tetap bertekstur namun mudah dimakan dan dicerna.
Khusus untuk sayuran, bahan pangan ini harus dimasak terlebih dulu agar lembut dan mudah ditelan. Setelah itu, Anda bisa menumbuknya agar halus atau menjadikannya sebagai finger food.
Jenis-jenis sayuran yang baik untuk bayi dan cocok dijadikan sebaga makanan bayi 9 bulan meliputi brokoli, bayam, paprika, kembang kol, kacang hijau, asparagus, wortel, kubis, dan kale.
Untuk buah yang lembut, lumatkan terlebih dulu sebelum diberikan pada Si Kecil. Anda juga bisa menjadikannya sebagai finger food. Contohnya, kiwi, pisang, buah jeruk yang kaya akan vitamin C, mangga, melon, serta pepaya.
Sementara untuk buah yang lebih keras, Anda harus mengukusnya lebih dulu supaya teksturnya lembut. Misalnya, apel dan pir.
Pastikan Anda mencuci buah sebelum memberikannya pada buah hati. Jangan lupa pula untuk membuang biji dan mengupas kulitnya.
Terdapat berbagai makanan mengandung karbohidrat pati yang bisa menjadi pilihan. Mulai dari nasi, sereal, kentang, ubi jalar, roti, pasta, serta quinoa.
Tergantung dari jenisnya, Anda dapat memasak makanan berkarbohidrat pati terlebih dulu dan menghaluskannya, atau mencampurnya dengan susu formula maupun air susu ibu (ASI).
Mulai dari usia 6 bulan, makanan berprotein sudah bisa diberikan pada bayi. Salah satu contohnya yakni daging merah. Begitu pula dengan sumber protein lain, seperti ikan, telur, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
Anda dapat mencampur daging sapi cincang dengan nasi tim sebagai makanan bayi 9 bulan yang padat gizi. Protein kaya akan zat besi dan zinc yang penting untuk tumbuh kembang bayi.
Namun perhatikan bahwa telur (terutama bagian putih telur), sering memicu alergi pada bayi. Karena itu, disarankan Anda memperhatikan reaksi anak ketika sedang dan setelah mengonsumsi telur. Demikian pula dengan ikan dan kacang kedelai.
Sementara itu, Anda bisa mencoba mengenalkan kuning telur saat bayi memasuki usia 9 bulan. Makanan ini termasuk mudah diolah dan cocok sebagai campuran bahan pangan lainnya.
Susu dan produk turunannya yang telah melewati proses pasteurisasi boleh diberikan pada bayi sejak usia 6 bulan. Yoghurt dan keju merupakan contoh produk turunan susu.
Jenis yoghurt yang bisa menjadi pilhan meliputi full-fat dan plain. Sementara susu sapi jenis full-fat boleh dicampur ke dalam makanan bayi 9 bulan, tetapi tidak untuk diminum secara langsung. Bayi dianjurkan minum susu sapi setelah berusia 12 bulan.
Ketika mencapai usia 8-12 bulan, bayi umumnya membutuhkan 750-900 kalori per hari. 50 persen dari jumlah kalori tersebut seharusnya berasal dari ASI atau susu formula.
Itu berarti, buah hati disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 720 ml ASI atau susu formula setiap harinya. Anda bisa memberikan susu 4-5 jam sekali.
Perubahan diperlukan ketika Anda mengombinasikan ASI serta makanan pendamping ASI (MPASI). Dulu mungkin Anda harus memberikan susu sebelum makanan. Sekarang Anda dapat memberikan makanan padat terlebih dulu kemudian disusul menyusui.
Memasuki masa MPASI, masalah makan pada bayi mungkin saja muncul. Mulai dari menolak makanan baru hingga pilih-pilih makanan.
Untuk mengatasinya, beberapa hal di bawah ini sebaiknya Anda perhatikan dalam memberikan makanan pada bayi usia 9 bulan:
Jika bayi mengeluarkan makanan yang baru dicoba, jangan memaksanya makan. Untuk menghindari hal ini, cobalah kembali mengenalkan makanan ini dalam beberapa hari. Jika memungkinkan, Anda juga bisa mencampurnya dengan makanan favorit bayi.
Usahakan makanan bayi beragam setiap harinya. Anda bisa memberikan variasi sayur, buah, kacang-kacangan, serta susu dan produk susu. Ini penting agar bayi tidak kekurangan nutrisi tertentu.
Namun ingatlah bahwa mengenalkan makanan harus satu per satu agar anak mengenal tekstur dan rasanya. Misalnya, hari ini Anda hanya memberikan wortel, lalu besoknya apel.
Perkenalkan makanan baru secara bertahap. Selain untuk membangun indra pengecap Si Kecil, langkah ini juga bisa bertujuan agar Anda lebih mudah mendeteksi reaksi tubuh bayi jika ia mengalami alergi terhadap makanan tertentu.
Dewasa ini memang banyak produk makanan bayi yang beredar. Anda harus cermat dalam memilihnya.
Pastikan Anda membaca komposisi pada kemasan dan pilihlah makanan dengan campuran bumbu seminim mungkin. Misalnya, produk yang tidak tinggi gula dan garam.
Agar lebih aman, Anda bisa membuat finger food sendiri dari sayur dan buah. Contohnya, apel yang sudah dikukus atau potongan wortel.
Bayi 9 bulan umumnya sudah bisa menolak makanan. Orangtua tidak perlu panik bila ini terjadi.
Jangan memaksa Si Kecil makan jika ia tampak belum mau makan. Mungkin saja ia masih kenyang.
Pada usia 9 bulan, bayi sudah belajar untuk menunjukkan rasa laparnya pada Anda. Misalnya dengan gerakan badan tertentu atau menangis. Tanda-tanda inilah yang perlu Anda perhatikan dengan saksama, apakah ia menangis karena lapar atau hanya ingin dipeluk.
Pastikan makanan yang diberikan memiliki tekstur lunak. Bila ada jenis buah atau sayur bertekstur agak keras yang ingin Anda berikan, Anda bisa mengukusnya lebih dulu.
Baca Juga
Ada beragam pilihan makanan untuk bayi 9 bulan yang bisa Anda berikan. Namun jangan terburu-buru dan mengenalkan banyak makanan sekaligus, Anda sebaiknya memberikan makanan secara bertahap untuk membangun indra pengecap buah hati.
Anda juga disarankan untuk memvariasikan makanan agar anak tidak bosan. Untuk lebih amannya, Anda bisa mengonsultasikan ke dokter anak mengenai pilihan makanan yang sesuai dengan kondisi dan usia bayi Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kentut bayi bau merupakan hal yang normal terjadi jika tidak disertai gejala lain. Namun, dapat pula disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti mulai mengonsumsi makanan padat, intoleransi makanan, atau sembelit.
Bolehkah ibu menyusui makan nanas merupakan pertanyaan yang kerap muncul. Sebenarnya, ibu menyusui boleh makan nanas, tetapi perlu hati-hati dengan kandungan asam sitrat di dalamnya.
Minuman dan makanan yang dilarang untuk ibu menyusui perlu diperhatikan, karena akan berpengaruh pada produksi ASI. Makanan dan minuman yang harus dihindari adalah alkohol hingga coklat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved