Ada sejumlah hak anak di rumah dan lingkungan sosial yang perlu dipenuhi, mulai dari hak mendapatkan kebutuhan, hak memperoleh kasih sayang, hak mendapatkan perlindungan, hingga hak dibesarkan dengan baik. Penting bagi Anda untuk memenuhi berbagai hak ini supaya mereka bisa hidup dengan layak.
18 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Seorang anak sedang bermain dengan ayah dan ibunya
Table of Content
Seperti orang dewasa, anak memiliki hak untuk hidup layak, apalagi ketika mereka berada bersama keluarga. Orangtua wajib memenuhi hak anak di rumah agar tumbuh kembangnya berlangsung dengan optimal.
Advertisement
Hak anak yang paling dasar adalah mendapat jaminan keluarga, kesehatan, pendidikan, bermain, dan standar hidup yang jauh dari pengabaian maupun kekerasan. Hak ini harus mempertimbangkan kebutuhan anak yang disesuaikan dengan pertambahan usianya.
Di dunia, hak anak secara keseluruhan diatur dalam Konvensi Hak Anak yang diatur oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di sini dijelaskan bahwa anak-anak adalah orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali bila suatu negara punya batasan usia lainnya.
Konvensi ini menjamin setiap anak di wilayah mana pun mendapatkan haknya untuk memiliki kehidupan yang layak dan berkualitas agar tumbuh kembangnya berlangsung optimal.
Dalam konvensi ini, tiap anak dijamin akan dilindungi, didengar pendapatnya, dan diperlakukan dengan adil dalam setiap kesempatan.
Konvensi Hak Anak menekankan pentingnya peran keluarga dan semua orang yang ada di rumah dalam mendukung tumbuh kembangnya.
Salah satu hak anak di rumah yang utama adalah memiliki keluarga yang mendukung dan melindungi mereka dari lingkup sosial yang lebih besar.
Dalam penerapannya, berikut adalah berbagai hak anak yang harus dipenuhi.
Anak berhak mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan perawatan medis yang layak. Hal tersebut harus dipenuhi oleh orangtua agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Contoh hak anak di rumah adalah memperoleh kasih sayang dari orangtua. Dengan mendapatkan kasih sayang, mereka akan merasa dicintai dan disayangi.
Anda dapat memberikan perhatian, memeluk, atau mengungkapkan rasa sayang yang tak terhingga untuk si kecil.
Anak berhak mendapatkan perlindungan dan keamanan dari hal berbahaya. Ini mencakup semua bahaya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, emosional, dan mental mereka.
Hak perlindungan anak ini dapat orangtua penuhi dengan menjauhkan mereka dari situasi berbahaya, mencegah anak dari kecelakaan, dan melindungi dari kekerasan atau pelecehan.
Dibesarkan dengan baik merupakan salah satu hak anak di rumah. Dengan membesarkan anak di lingkungan yang aman dan penuh kasih, orangtua dapat membentuk kepribadian anak yang berbudi pekerti.
Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Selain menyekolahkan anak, orangtua juga dapat membimbing anak saat belajar di rumah. Keluarga bahkan menjadi tempat pertama bagi anak untuk belajar berbagai hal.
Hak seorang anak di rumah berikutnya adalah mendapatkan hiburan. Anak berhak untuk bermain atau terlibat dalam kegiatan rekreasi yang menyenangkan.
Mereka juga tidak boleh dieksploitasi untuk melakukan kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa, misalnya bekerja untuk mencari uang.
Anak berhak memperoleh kedamaian dan kesejahteraan di rumah. Kondisi rumah yang penuh konflik, kekerasan, atau hal tidak sehat lainnya bisa mempengaruhi perkembangan anak. Hak anak dalam keluarga ini tentu harus dipenuhi.
Orangtua wajib mengajarkan atau mencontohkan perilaku yang baik pada anak agar mereka siap berpartisipasi di komunitas, sekolah, maupun lingkungan sosial yang lebih besar.
Contoh hak anak di rumah dalam poin ini adalah:
Hak anak dalam keluarga yang tak boleh dilupakan adalah melontarkan opininya. Dikutip dari Children First Canada, anak-anak boleh menggunakan ekspresi kreatifnya untuk beropini selama tidak merugikan orang-orang di sekitarnya.
Orangtua boleh mengizinkan anak untuk beropini terkait pemikiran, pendapat, ideologi, agama, dan bahkan politik. Namun, pastikan opini mereka tidak melanggar hak-hak orang lain.
Maka dari itu, hak anak di masyarakat dan rumah ini perlu dipandu oleh orangtua. Ajarkan kepada anak untuk beropini dan beraspirasi dengan baik supaya orang-orang di sekitarnya tidak merasa tersinggung atau bahkan tersakiti.
Mendapatkan akses informasi juga termasuk hak sebagai anak di rumah.
Orangtua boleh mengizinkan anak untuk menggunakan internet, radio, telepon, televisi, hingga buku untuk mendapatkan informasi terkait apa yang sedang terjadi di sekitarnya.
Meski begitu, Anda juga perlu memastikan bahwa informasi yang diterima oleh anak bersifat positif dan tidak membahayakan diri anak.
Selain itu, Anda disarankan untuk memandu anak dalam mengakses dan memproses informasi yang diterimanya. Hal ini dilakukan agar mereka dapat mencerna informasi dengan bijak.
Sejak era 2000-an, PBB menambahkan hak anak di rumah berupa tidak terpapar prostitusi dan pornografi. Anak juga berhak untuk mendapat perlindungan orangtua maupun negara terhadap praktik perbudakan maupun perdagangan anak.
Ketika hak sebagai anak di rumah terpenuhi, mereka dapat mengerti bahwa hak tersebut juga melekat pada anak-anak lain yang berada di sekitarnya. Hal ini bisa menghadirkan dampak positif bagi anak, seperti:
Rumah merupakan lingkungan pertama tempat anak untuk belajar. Respons orangtua terhadap usaha pemenuhan hak anak di lingkungan keluarga sangat krusial untuk membangun kemampuan social mereka di kemudian hari.
Dengan respons yang tepat, anak dapat memiliki kepercayaan diri yang tinggi saat bergaul di masyarakat. Empati anak juga bisa tumbuh sehingga mereka akan memperlakukan orang lain sebagaimana anggota keluarga memperlakukannya dengan positif.
Rumah merupakan tempat yang memiliki dampak signifikan bagi perkembangan anak di kemudian hari.
Dengan memenuhi hak anak di rumah, Anda juga berkontribusi untuk menanamkan kebaikan dalam lingkup yang lebih besar, yakni komunitas dan masyarakat pada umumnya. Jadi, pastikan Anda memenuhi hak-hak anak di rumah.
Baca Juga
Selain hak, anak memiliki kewajiban di rumah yang harus dipatuhi. Hak dan kewajiban anak di rumah perlu dijalankan dengan baik. Adapun beberapa kewajiban anak di rumah, yaitu:
Anak harus mematuhi dan berbakti kepada orangtua. Ketika dinasihati, dengarkan dengan baik. Jangan membangkang atau membentak.
Orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak sehingga mereka harus menyikapinya dengan bijak.
Anak harus menghormati dan menyayangi anggota keluarga, baik orangtua, kakak, hingga adik. Ketika mereka membutuhkan pertolongan, cobalah untuk membantunya.
Sebaliknya, anggota keluarga yang lain juga harus menghormati dan menyayangi anak. Ini merupakan bentuk hak dan kewajiban anak di rumah.
Sering kali, anak mendapatkan pekerjaan rumah (PR) dari guru di sekolah. Mereka harus mengerjakan tugas tersebut di rumah.
Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan PR, anak dapat meminta bantuan pada orangtua. Bimbinglah mereka sampai bisa mengerjakannya.
Salah satu hak dan kewajiban anak di rumah adalah menjaga kebersihan rumah. Anak berhak tinggal di rumah yang bersih, tapi juga berkewajiban untuk menjaga kebersihan diri mereka.
Orangtua bisa meminta anak untuk membantu menyapu rumah atau mengelap meja dan perabotan.
Wajib bagi anak untuk menjaga nama baik keluarganya. Jangan sampai mereka melakukan tindakan yang bisa mencoreng martabat keluarga.
Oleh sebab itu, pastikan anak memiliki budi pekerti yang baik dengan mengajarkannya.
Itulah hak dan kewajiban anak dalam keluarga yang perlu dipenuhi dan dijalankan. Jangan sampai hak dan kewajiban sebagai anak di rumah diabaikan karena bisa mempengaruhi keutuhan keluarga.
Jika Anda punya pertanyaan seputar kesehatan anak, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Permainan anak perempuan tak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat menunjang perkembangannya. Cobalah membuat kerajinan, membangun istana pasir, bermain peran, atau lompat tali.
Sensory processing disorder (SPD) adalah kondisi saat otak kesulitan mencerna informasi yang masuk. Ini termasuk ke masalah neurologis.
Perkembangan anak usia 3 tahun dapat dilihat dari bahasa dan komunikasi, fisik dan motorik, sosial dan emosional, hingga kognitif. Meski begitu, waspadai tanda-tanda keterlambatan perkembangan anak, seperti sulit berbicara dengan jelas, tidak bisa melompat, hingga sulit melakukan kontak mata saat diajak bicara.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved