Ada beberapa buah penghancur kanker dan tumor yang dapat dikonsumsi secara rutin, antara lain blueberry, jeruk, pisang, apel, hingga stroberi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
13 Jun 2023
Blueberry dan stroberi dipercaya sebagai buah penghancur kanker dan tumor
Table of Content
Mengonsumsi buah-buahan menjadi salah satu cara penting dalam mencegah dan melawan sel kanker. Umumnya, buah penghancur kanker dan tumor kaya akan nutrisi yang dapat membantu memperlambat pertumbuhan kanker sekaligus mengurangi efek samping pengobatan.
Advertisement
Guna mendapatkan manfaat tersebut, mari ketahui jenis buah yang sebaiknya dikonsumsi untuk melawan kanker dan tumor.
Berikut sederet buah antikanker yang bisa kamu konsumsi sehari-hari:
Blueberry mengandung banyak serat, vitamin C, serta mangan. Buah ini juga tinggi antioksidan yang telah dipelajari memiliki efek melawan kanker.
Studi dalam jurnal Nutrition and Cancer, menunjukkan bahwa efek antiradang buah blueberry dalam bentuk bubuk dapat mencegah pertumbuhan kanker payudara pada hewan uji tikus.
Mengonsumsinya juga dipercaya dapat membantu meringankan masalah ingatan dan konsentrasi akibat efek kemoterapi yang dialami oleh sebagian penderita.
Sebuah tinjauan terhadap 11 penelitian melaporkan bahwa blueberry mampu meningkatkan beberapa aspek fungsi otak pada anak-anak serta orang dewasa.
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya pada orang yang menjalani pengobatan kanker.
Mengonsumsi jeruk dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh akan vitamin C. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan vitamin C dengan obat antikanker dapat mengurangi pertumbuhan dan penyebaran sel kanker tertentu.
Selain itu, vitamin C berperan penting dalam membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh selama dan setelah menjalani pengobatan kanker. Ini juga bisa meningkatkan penyerapan zat besi yang kemudian membantu melindungi penderita dari anemia, yang termasuk efek samping umum dari kemoterapi.
Tak hanya tinggi vitamin C, buah jeruk mengandung berbagai nutrisi penting lain, seperti tiamin, folat, dan kalium, yang dibutuhkan oleh tubuh.
Buah penghancur kanker dan tumor berikutnya adalah pisang. Selain mudah ditelan, buah pisang merupakan sumber nutrisi penting, termasuk vitamin B6, mangan, serta vitamin C.
Pisang juga mengandung sejenis serat yang disebut pektin. Serat Iini bermanfaat bagi penderita yang mengalami diare akibat perawatan kanker.
Selain itu, penelitian tabung reaksi dalam jurnal Anticancer Research, mengamati bahwa pektin dapat membantu melindungi dari pertumbuhan dan perkembangan sel kanker usus besar.
Kandungan kalium yang tinggi pada buah pisang pun dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang akibat diare atau muntah.
Buah apel kaya akan serat, kalium, dan vitamin C yang bermanfaat bagi pemulihan kanker. Pasalnya, serat dapat meningkatkan keteraturan sekaligus menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Sementara, kalium membantu dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mencegah retensi cairan (penumpukan cairan di dalam tubuh) yang merupakan efek samping dari beberapa jenis kemoterapi.
Lalu, vitamin C berperan sebagai antioksidan yang dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh, serta melawan pertumbuhan sel kanker.
Di samping itu, apel mengandung senyawa polifenol yang memiliki sifat antikanker yang disebut phloretin. Suatu studi menunjukkan bahwa phloretin dalam apel menghambat pertumbuhan sel kanker payudara secara signifikan ketika belum menyebar.
Grapefruit atau limau gedang sarat akan vitamin C, provitamin A, serta kalium. Buah ini juga mengandung likopen, yakni karotenoid yang memiliki sifat antikanker kuat.
Beberapa riset menunjukkan bahwa likopen dapat mengurangi efek samping dari pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radioterapi.
Namun, konsumsi buah grapefruit terkadang dapat mengganggu kerja obat tertentu. Jadi, konsultasikanlah dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Meski memiliki rasa asam, buah lemon tinggi vitamin C dan mengandung kalium, zat besi, serta vitamin B6.
Studi tabung reaksi dalam jurnal Oncotarget menunjukkan bahwa ekstrak lemon dapat membantu mencegah pertumbuhan beberapa jenis sel kanker.
Senyawa tertentu dalam lemon, termasuk limonene, juga mampu meningkatkan suasana hati sekaligus melawan stres untuk mengurangi depresi dan kecemasan akibat penyakit kanker.
Tapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk membuktikan efektivitas makanan yang disebut sebagai salah satu buah penghancur kanker dan tumor ini.
Selain kaya vitamin C dan serat, buah delima mengandung banyak vitamin K, folat, serta kalium. Mengonsumsinya dipercaya dapat meningkatkan daya ingat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jika mengonsumsi 1 gelas (237 ml) jus delima setiap hari selama 4 minggu, memicu peningkatan aktivitas otak serta daya ingat. Hal ini bermanfaat bagi penderita kanker yang terkena gangguan fokus atau konsentrasi karena kemoterapi.
Buah delima juga dinilai dapat membantu dalam mengurangi nyeri sendi, yang merupakan efek samping lain dari kemoterapi.
Pir adalah buah lezat dan renyah yang mengandung banyak serat, tembaga, vitamin C, maupun vitamin K.
Tembaga berperan penting dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh serta mengurangi kerentanan tubuh terhadap infeksi. Ini bermanfaat selama pengobatan kanker yang bisa melemahkan sistem imun.
Buah pir juga dipercaya mengandung senyawa antikanker yang kuat. Pasalnya, antosianin (pigmen tumbuhan) yang ditemukan dalam buah ini dikaitkan dengan penurunan pertumbuhan kanker dan pembentukan tumor.
Murbei termasuk buah antikanker yang tinggi vitamin C dan zat besi ini. Karena itu, buah ini dapat membantu melindungi dari anemia yang disebabkan oleh pengobatan kanker.
Buah murbei juga kaya akan serat tumbuhan yang disebut lignin. Dalam penelitian tabung reaksi, lignin dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh serta membunuh sel kanker, sehingga murbei dianggap termasuk buah penghancur kanker dan tumor.
Namun, studi tambahan diperlukan untuk melihat efeknya selama dan setelah pengobatan kanker.
Tak hanya rasanya yang manis, anggur penuh nutrisi. Sebagai contoh, resveratrol, yakni senyawa antioksidan kuat dalam kulit anggur merah, berpotensi untuk melawan kanker.
Menurut National Cancer Institute, resveratrol berguna untuk menjaga agar kanker tidak muncul atau menyebar. Ini juga membatasi pertumbuhan berbagai jenis sel kanker.
Tak hanya itu, buah anggur mengandung flavonol, asam fenolat, antosianin, proanthocyanidin, serta katekin. Semua senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan kemungkinan antikanker.
Buah stroberi mudah ditemukan dan memiliki rasa yang menyegarkan. Buah ini juga kaya akan vitamin C, folat, mangan, kalium, dan antioksidan (misalnya pelargonidin).
Suatu penelitian dalam jurnal Anticancer Research, menemukan bahwa pemberian buah stroberi kering yang telah dibekukan pada hamster yang menderita kanker mulut, membantu mengurangi pembentukan tumor.
Sementara, ekstrak stroberi yang diberikan pada tikus membantu membunuh sel kanker payudara dan menghambat pertumbuhan tumor. Walau begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada manusia.
Buah ceri mengandung vitamin C, kalium, dan tembaga. Ini juga merupakan sumber antioksidan yang baik, termasuk beta karoten, lutein, sera zeaxanthin.
Antioksidan dalam buah ceri dipercaya dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini didukung oleh penelitian tabung reaksi yang dimuat dalam Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences. Riset ini menunjukkan bahwa ekstrak ceri dapat membunuh dan menghentikan penyebaran sel kanker payudara.
Namun, penelitian tambahan diperlukan untuk mengevaluasi efek konsumsi buah ceri secara langsung bukan dalam bentuk ekstrak.
Sama seperti buah beri lainnya, blackberry juga tinggi akan vitamin C, mangan, dan vitamin K. Terdapat pula berbagai antioksidan, termasuk ellagic acid, asam galat, serta asam klorogenat, di dalamnya. Karena itu, tak heran bila bahan pangan ini juga termasuk dalam daftar buah penghancur kanker dan tumor.
Mengonsumsi buah beri, termasuk blackberry, dipercaya dapat membantu melindungi dari kerusakan DNA, menetralkan radikal bebas, sekaligus memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
Buah blackberry juga berpotensi menjaga kesehatan otak dan meningkatkan daya ingat, yang baik untuk mencegah efek samping kemoterapi tertentu.
Baca Juga: 8 Makanan Penyebab Kanker Payudara yang Sebaiknya Dihindari
Itulah berbagai buah penghancur kanker dan tumor yang bisa kamu konsumsi. Tapi, kamu tetap perlu menyesuaikan pilihan buah dengan gejala yang kamu alami. Misalnya, hindari buah jeruk jika kamu mengalami sariawan atau mulut kering karena buah ini bisa memperburuk kondisimu.
Nah, selain buah-buahan tadi, terdapat pula beberapa makanan pencegah kanker lainnya. Apa sajakah itu?
Berikut jenis-jenis makanan pencegah kanker yang dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit tersebut:
Perlu diingat bahwa tidak ada bahan pangan tertentu yang benar-benar bisa menjadi pencegah kanker. Pasalnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan khasiatnya.
Selain itu, harus ada keseimbangan di setiap menu yang kamu konsumsi, dari sayur, buah, lemak sehat, ikan segar, hingga bahan lain supaya menjadi bagian dari pola makan yang sehat, sehingga bermanfaat dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai buah penghancur kanker dan tumor, kamu juga bisa mengunjungi klinik online spesialis onkologi di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Pengidap kanker tulang tetap boleh berolahraga untuk menjaga kebugaraan dan meningkatkan kualitas hidup. Jenis olahraga yang aman antara lain yoga, berenang, dan jalan kaki.
1 Jul 2023
Walau memiliki banyak efek samping, kemoterapi menjadi salah satu pilihan pengobatan paling utama, pada pasien kanker. Apa saja efek samping kemoterapi yang paling umum?
17 Apr 2023
Gejala kanker serviks antara lain perdarahan di luar siklus menstruasi, keputihan yang tidak normal, nyeri di panggul, rasa lelah berlebihan, dan kaki bengkak.
13 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved