Alat pelindung diri (APD) kesehatan adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi melindungi penggunanya dari paparan infeksi penyakit. Apa saja alat pelindung diri kesehatan untuk menangani Covid-19 yang digunakan oleh tenaga kesehatan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
12 Agt 2020
Penggunaan APD kesehatan lengkap dibutuhkan oleh tenaga medis yang menangani Covid-19
Table of Content
Pandemi virus corona baru atau Covid-19 telah menyebabkan belasan juta kasus dan ratusan ribu orang meninggal dunia, tak terkecuali para tenaga kesehatan (nakes). Salah satu penyebab banyak nakes yang gugur saat bertugas menangani Covid-19 adalah minimnya pasokan alat pelindung diri kesehatan untuk menghadapi Covid-19.
Advertisement
Kondisi tersebut tentu sangat memprihatinkan mengingat banyak rumah sakit yang melaporkan kekurangan alat pelindung diri kesehatan untuk menghadapi Covid-19.
Padahal, penggunaan alat pelindung diri (APD) kesehatan sangat penting, terutama bagi orang-orang yang sering berinteraksi dengan pasien Covid-19 seperti nakes di rumah sakit, guna mengendalikan dan mencegah infeksi virus corona.
Alat pelindung diri (APD) kesehatan adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan medis tertentu, seperti infeksi penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Jika digunakan dengan baik dan benar, fungsi alat pelindung diri kesehatan mampu menghalangi masuknya virus atau bakteri penyebab penyakit ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, mata, atau kulit.
Peralatan pelindung diri ini biasanya terdiri dari sarung tangan sekali pakai, masker medis atau masker bedah, hingga gaun medis sekali pakai.
Namun, jika tenaga kesehatan sedang menangani penyakit dengan risiko penularan yang tinggi, seperti Covid-19, alat pelindung diri kesehatan mungkin ditambah.
Mulai dari pelindung wajah, kacamata, masker medis, face shield, sarung tangan, baju pelindung, hingga alas kaki tertutup (sepatu boot karet).
Salah satu kelompok yang paling rentan terkena paparan infeksi penyakit, termasuk virus corona, adalah para tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, maupun petugas medis lain di rumah sakit yang seringkali kontak langsung dengan pasien Covid-19.
Maka dari itu, orang-orang yang sering berinteraksi langsung dengan pasien Covid-19 wajib menggunakan alat pelindung diri kesehatan sesuai standar agar terlindungi dari risiko penularan virus corona.
Penanganan Covid-19 tentu berbeda dengan jenis penyakit infeksi menular lainnya sehingga alat pelindung diri kesehatan sangat dibutuhkan di rumah sakit.
Hal ini bertujuan untuk melindungi para tenaga kesehatan dari paparan infeksi virus yang berkontak langsung dengan pasien.
Berikut adalah beberapa jenis alat pelindung diri kesehatan untuk menangani Covid-19 yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Salah satu alat pelindung diri kesehatan untuk menangani Covid-19 yang wajib digunakan adalah masker.
Para nakes di rumah sakit yang merawat pasien yang positif terinfeksi Covid-19 tentu tidak bisa sembarang menggunakan masker.
Sebab, ada jenis masker yang harus digunakan untuk melindungi nakes saat menangani pasien sesuai dengan fungsinya, yakni:
Masker bedah atau masker medis adalah alat pelindung diri paling standar yang memiliki 3 lapisan, yaitu lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air, lapisan dalam yang merupakan lapisan filter densitas tinggi, dan lapisan dalam yang menempel langsung dengan kulit.
Masker bedah berfungsi untuk melindungi penggunanya dari darah atau tetesan cairan (droplet) berukuran besar yang keluar saat batuk atau bersin.
Meski demikian, masker medis tidak digunakan secara langsung untuk menangani pasien Covid-19. Penggunaan masker bedah biasanya hanya digunakan oleh tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan.
Berbeda dengan masker bedah, masker N95 memiliki tingkat penyaringan hingga 95% sehingga tidak hanya melindungi pengguna dari paparan cairan berukuran kecil (droplet), tetapi juga cairan berukuran aerosol.
Jenis masker ini direkomendasikan terutama bagi para tenaga kesehatan yang harus melakukan kontak erat secara langsung menangani kasus tingkat infeksi penyakit yang tinggi, seperti Covid-19.
Alat pelindung diri kesehatan berikutnya adalah pelindung mata atau goggle.
Peralatan ini terbuat dari plastik atau akrilik bening yang berfungsi melindungi mata dan area sekitarnya agar terhindar dari percikan cairan atau darah pasien yang terinfeksi positif Covid-19.
Bingkai goggle bersifat fleksibel untuk menyesuaikan dengan kontur wajah tanpa tekanan yang berlebihan. Ikatan goggle dapat disesuaikan dengan kuat sehingga tidak longgar saat tenaga medis sedang melakukan aktivitas klinis.
Meski para tenaga kesehatan sudah menggunakan masker dan alat pelindung mata, nyatanya alat pelindung diri tersebut tidak cukup untuk melindungi area wajah dari percikan cairan atau darah.
Maka dari itu, mereka perlu menggunakan face shield. Face shield adalah alat pelindung wajah terbuat dari plastik bening yang menutupi area wajah, mulai dari dahi hingga dagu, untuk melindungi area wajah penggunanya dari droplet.
Alat pelindung diri kesehatan untuk menangani Covid-19 lainnya adalah sarung tangan.
Penggunaan sarung tangan berfungsi untuk mengurangi risiko kontak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus penyebab penyakit. Adapun jenis sarung tangan yang diperlukan oleh tenaga kesehatan saat menangani pasien Covid-19, yaitu:
Selain alat pelindung wajah dan tangan, alat pelindung diri kesehatan juga ada yang dirancang untuk melindungi tubuh para penggunanya.
Biasanya alat pelindung tubuh memiliki warna yang terang agar lebih mudah mendeteksi zat kontaminan yang menempel. Beberapa alat pelindung tubuh untuk menangani Covid-19 adalah:
Alat pelindung diri kesehatan untuk menangani Covid-19 selanjutnya adalah alas kaki tertutup. Alas kaki tertutup terdiri dari sepatu boot antiair dan penutup sepatu.
Sepatu boot anti air berfungsi melindungi kaki pengguna dari droplet yang mungkin menempel di lantai.
Jenis sepatu ini memiliki tinggi selutut yang lebih tinggi dari bagian bawah gaun medis. Sepatu boot anti air biasanya digunakan saat berinteraksi langsung dengan pasien yang terinfeksi positif Covid-19.
Selain sepatu boot anti air, ada pula penutup sepatu yang dirancang untuk melindungi kaki sekaligus menjaga sepatu para nakes dari percikan air penyebab infeksi virus.
Penggunaan alat pelindung diri kesehatan yang telah disebutkan di atas diwajibkan hanya untuk para tenaga kesehatan yang merawat dan mengobati pasien terduga atau terkonfirmasi Covid-19, terutama yang berada di rumah sakit.
Kendati demikian, penggunaan APD kesehatan untuk para tenaga medis juga dapat dibedakan sesuai tingkatannya. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Rekomendasi APD kesehatan bagi tenaga medis dan paramedis tingkat satu hanya meliputi masker bedah dan sarung tangan karet sekali pakai.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah para nakes yang berada di tempat praktik rawat jalan umum, sopir ambulans yang mengantarkan pasien, serta para nakes yang tidak melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19.
Rekomendasi APD kesehatan bagi tenaga medis tingkat dua meliputi pelindung mata, pelindung kepala, masker bedah, gaun medis, dan sarung tangan karet. Kelompok nakes tingkat dua, termasuk yang:
Terakhir, rekomendasi APD kesehatan bagi tenaga medis tingkat tiga, yakni alat pelindung mata dan kepala, masker bedah dan masker N95, alat pelindung tubuh (coverall, gaun, dan apron), sarung tangan bedah, sepatu boot dengan alat pelindung sepatu.
Kelompok nakes yang menggunakan APD kesehatan lengkap tersebut adalah mereka yang:
Alat pelindung diri kesehatan untuk menangani Covid-19 dibutuhkan oleh para tenaga medis yang berada di garis terdepan saat pandemi ini dimulai.
Sementara, bagi masyarakat biasa tidak perlu menggunakan alat pelindung diri kesehatan di atas. Anda cukup menggunakan masker kain serta melindungi diri dengan senantiasa sering mencuci tangan, lakukan jaga jarak atau physical distancing, dan meningkatkan daya tubuh.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Air dan inhalasi hidrogen diklaim bisa membantu pemulihan gejala yang muncul setelah vaksin COVID-19. Hidrogen mengandung antioksidan yang mudah masuk ke dalam tubuh untuk diserap organ tubuh.
13 Jul 2021
Menjaga berat badan menjadi salah satu faktor yang penting untuk membantu kontrol gula darah.
29 Des 2022
Mulai dari blueberry hingga cranberry, buah beri selalu dimasukkan dalam jajaran super fruit karena kandungan antioksidan di dalamnya sangat baik untuk tubuh.
26 Jan 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved