Cripe adalah singkatan dari continous, rhythmical, interval, progresif, dan endurance. Pola olahraga ini baik untuk penderita diabetes.
2023-03-20 08:28:55
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
CRIPE olahraga yang baik untuk penderita diabetes
Table of Content
Bagi orang yang memiliki diabetes, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan berolahraga teratur adalah salah satu langkah yang efektif untuk mengendalikan kadar gula darah normal. Salah satu pola latihan yang bisa dilakukan adalah metode CRIPE.
Advertisement
Dengan berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan, maka kadar gula di dalam darah bisa turun hingga level normal dan stabil.
Lantas, apa sebenarnya pola olahraga CRIPE?
Kalau Anda sudah didiagnosis memiliki diabetes, maka berkonsultasilah pada dokter untuk menentukan jenis dan pola olahraga yang paling tepat sesuai kondisi. Pasalnya, tidak semua orang memiliki tingkat kebugaran yang sama.
Penderita diabetes yang mengalami kelebihan berat badan dan jarang bergerak tentu punya menu olahraga yang berbeda dengan yang memiliki berat badan normal dan sudah terbiasa melakukan aktivitas fisik.
Secara umum, salah satu pola latihan olahraga yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah CRIPE yang merupakan singkatan dari continous, rhytmical, interval, progressive, dan endurance.
Continous artinya olahraga untuk penderita diabetes idealnya dilakukan secara berkelanjutan selama kurang lebih 50-60 menit atau tergantung dari tingkat kebugaran.
Saat awal olahraga, intensitas yang dilakukan biasanya akan menjadi semain tinggi, lalu menurun menjelang tengah dan akhir latihan.
Rhythmical artinya olahraga yang dilakukan harus menyeimbangkan antara relaksasi dan kontraksi otot. Saat keduanya seimbang, maka akan terbentuk irama gerakan yang perlu dipertahankan.
Interval atau jeda berarti Anda tak perlu terus-menerus berolahraga dalam intensitas yang sama. Anda bisa melakukannya secara selang-seling, kadang cepat, kadang lambat.
Olahraga untuk penderita diabetes, terutama yang belum terbiasa beraktivitas fisik sebaiknya dilakukan secara bertahap. Mulailah dengan intensitas yang ringan lalu bangun stamina Anda secara perlahan dan teratur.
Saat tubuh sudah terbiasa, Anda bisa meningkatkan intensitas atau beban latihan agar semakin banyak kalori dan lemak yang terbakar. Inilah yang disebut sebagai latihan progressive.
Endurance adalah latihan ketahahan. Biasanya, untuk mencapai endurance yang baik, diabetesi dianjurkan untuk melakukan olahraga kardio yang juga baik untuk kesehatan jantung.
Ada beberapa jenis olahraga yang dianggap baik untuk penderita diabetes. Anda juga bisa menerapkan pola CRIPE saat menjalankannya.
Jalan kaki adalah jenis olahraga paling sederhana, murah, dan mudah untuk dilakukan. Anda hanya perlu motivasi dan semangat untuk melakukannya.
Jalan kaki bisa jadi latihan awal untuk membiasakan diri bergerak. Tidak perlu muluk-muluk, mulailah berjalan setidaknya 30 menit sehari, selama 5 hari seminggu.
Anda bisa mengosongkan waktu khusus di pagi hari atau bahkan sesederhana mengubah kebiasaan lebih banyak berjalan kaki dengan lebih memilih tangga daripada lift dan memarkir kendaraan lebih jauh dari pintu masuk.
Bersepeda adalah olahraga yang baik untuk penderita diabetes, terutama jika Anda juga memiliki riwayat arthritis (radang sendi) dan obesitas. Dibanding lari, bersepeda memberikan tekanan yang lebih kecil untuk sendi.
Berenang juga merupakan jenis olahraga yang baik untuk sendi karena berat badan akan ditopang oleh air. Ini membuat beban di sendi akan berkurang.
Selain itu, berenang juga sangat baik untuk meningkatkan fungsi paru-paru, jantung, dan otot, sehingga Anda bisa lebih bugar.
Senam aerobik seperti zumba bisa jadi salah satu pilihan olahraga untuk penderita diabetes karena sangat efektif untuk menurunkan berat badan. Terlebih lagi, sesi zumba dilakukan secara berkelompok dengan gerakan yang seru dan menyenangkan, sehingga bisa meningkatkan motivasi untuk rutin bergerak.
Latihan beban bisa menambah massa otot, sehingga jumlah kalori harian yang dibakar akan semakin banyak. Tak hanya itu, mengangkat beban juga terbukti bisa menurunkan gula darah.
Anda bisa mulai latihan beban menggunakan alat-alat sederhana yang ada di rumah seperti botol air atau benda berat lainnya.
Baca Juga
Diabetes adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun, olahraga teratur disertai dengan mengubah pola makan dan menjalani gaya hidup sehat, bisa membuat kadar gula darah turun hingga kadar normal.
Saat kadar gula darah normal, maka gejala diabetes pun akan mereda. Meski begitu, bukan berarti diabetes sudah sembuh. Jika Anda tidak menjaga pola hidup sehat secara ketat, maka kadar gula darah akan dengan mudah naik dan gejala pun kembali muncul.
Beberapa orang berhasil menjaga kadar gula darahnya dalam kadar normal setelah mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan, tentunya dengan cara yang sehat.
Olahraga, diet diabetes, dan perubahan pola hidup paling efektif untuk menurunkan kadar gula darah. Ini menjadi pilihan utama dalam pengobatan diabetes, terutama jika diabetes ditemukan pada tahap awal.
Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar jenis olahraga yang paling cocok untuk penderita diabetes atau pola latihan CRIPE, diskusikan langsung pada dokter melalui fitur chat dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sering haus dan sering buang air kecil adalah gejala diabetes yang paling sering dikeluhkan. Namun, ciri-ciri gula darah tinggi sebenarnya sangat banyak, bahkan sampai ke kulit dan penglihatan.
Diabetes tidak bisa sembuh total, tapi pengidapnya bisa melakukan pengobatan untuk menekan kadar gula darah dan mengurangi gejala, sehingga tetap hidup dengan nyaman.
Diabetes atau penyakit kencing manis bisa menyebabkan komplikasi pada mata. Cara terbaik agar sembuh dari penglihatan mata kabur karena diabetes adalah dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat. Berikut informasinya!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved