Per 24 Juli 2021, terdapat 966 kasus variant of concern (VoC) di Indonesia yang didominasi varian Delta. Varian Covid-19 ini dipercaya lebih mudah menular dibandingkan jenis virus corona lainnya.
2023-03-26 18:25:29
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Covid-19 varian Delta makin menjamur di Indonesia, terutama di ibu kota DKI Jakarta.
Table of Content
Kasus variant of concern (VoC) Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Dilansir dari Detik, terdapat 966 kasus VoC baru yang sudah menyebar luas di Tanah Air per 24 Juli 2021 silam.
Advertisement
Dibandingkan Alpha dan Beta, varian Delta menyumbang paling banyak kasus terbaru, yakni 897 kasus. DKI Jakarta paling terdampak dari varian ini, setidaknya ditemukan 296 kasus varian Delta di ibu kota.
Seperti apa bahaya Covid-19 varian Delta? Pahami gejala dan berbagai faktanya berikut ini.
Varian delta adalah sebutan untuk varian B.1.617.2, yaitu mutasi Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020 silam. Varian ini menyebar dengan cepat di India dan Britania Raya. Berikut fakta-fakta penting seputar varian Covid-19 delta yang penting untuk dipahami.
Covid-19 pada umumnya dapat menyebabkan sejumlah gejala, seperti demam, batuk kering, sesak napas, rasa lelah yang ekstrem, menggigil, hingga hilangnya kemampuan mengecap dan mencium bau.
Berbagai gejala ini tetap dapat dirasakan oleh seseorang yang terinfeksi oleh Covid-19 varian delta. Namun, ada beberapa gejala tambahan yang berpotensi muncul akibat varian ini:
Kalau dilihat dari gejalanya, Covid-19 varian Delta dianggap sebagai salah satu VoC yang berbahaya dan perlu diwaspadai.
Dikutip dari Yale Medicine, dokter F. Perry Wilson menyatakan bahwa varian Delta dapat menyebar 50 persen lebih cepat dibandingkan varian Alpha.
Ia menggambarkan, jika Covid-19 berada di wilayah di mana masyarakatnya tidak divaksin dan tidak menggunakan masker, Covid-19 pada umumnya dapat menyebar dari 1 orang ke 2,5 orang lainnya. Sementara itu, dalam situasi yang sama varian Delta dapat menyebar dari 1 orang ke 3,5 atau 4 orang lainnya.
Orang-orang yang belum divaksin lebih berisiko tertular Covid-19 varian Delta. Di dalam sebuah laporan yang dirilis Imperial College London, anak-anak dan orang dewasa berusia di bawah 50 tahun yang belum divaksin 2,5 kali lipat lebih berisiko terinfeksi varian Delta.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah tubuh dari Covid-19 varian delta adalah vaksinasi. Itu artinya, Anda harus mendapatkan dua dosis vaksin untuk mendapatkan efek maksimalnya. Selain itu Kementrian Kesehatan merekomendasikan untuk menggunakan double masking atau dua masker dengan memakai masker medis dan melapisinya dengan masker kain. Memakai dua masker dapat memberikan perlindungan lebih optimal dari virus corona hingga 85%.
Selain vaksinasi, cara lain untuk menjaga diri dari Covid-19 varian Delta adalah melakukan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan sebisa mungkin tetap di rumah saja jika tidak ada keperluan yang mendesak.
Satu hal yang perlu dipahami, selama Covid-19 masih ada, virus ini dapat bermutasi menjadi varian baru.
Jangan sampai Anda dan keluarga tertular varian Covid-19 apa pun. Maka dari itu, vaksinasi diri Anda jika memungkinkan dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca Juga
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar varian Delta, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan batuk kering dan batuk berdahak perlu Anda ketahui, agar tidak salah dalam penanganannya. Hal yang paling utama adalah muncul atau tidaknya lendir saat batuk.
Tocilizumab adalah jenis obat yang dihasilkan dari agen antibodi yang memiliki manfaat mengobati rheumatoid arthritis. Penggunaan obat ini masih diteliti untuk mengatasi penyakit COVID-19.
Meski mungkin terdengar tak masuk akal, namun ada berbagai penyakit aneh yang dapat terjadi pada manusia. Penyakit-penyakit tersebut terbilang langka dan belum memiliki pilihan pengobatan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved