Contoh Kenakalan Remaja yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya
Contoh kenakalan remaja dapat berupa berkelahi, bolos sekolah, hingga penyalahgunaan narkoba. Segala perbuatan itu dapat merugikan diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan masyarakat.
Berkelahi merupakan contoh kenakalan remaja yang umum terjadi
Pengertian kenakalan remaja adalah segala perbuatan melanggar aturan dalam masyarakat yang dilakukan oleh remaja. Fenomena sosial ini kerap ditemukan di kalangan pelajar. Tawuran menjadi salah satu contoh kenakalan remaja yang sering terjadi.Di Indonesia, angka kenakalan remaja pada tahun 2015 mencapai 7762 kasus. Masalah ini tentunya perlu diperhatikan bagi para orangtua yang memiliki anak remaja. Untuk memahami lebih jauh seputar kenakalan remaja, berikut adalah penjelasan mengenai contoh, penyebab, hingga cara mengatasi kenakalan remaja.
Contoh kenakalan remaja
Anda mungkin pernah menonton atau membaca berita mengenai kasus-kasus kenakalan remaja di Indonesia. Ada berbagai contoh kenakalan remaja yang biasa terjadi, mulai dari yang sifatnya tidak membahayakan hingga tindakan kriminal. Beberapa contoh kenakalan remaja, di antaranya:
Berkelahi
Keluyuran
Bolos sekolah
Pergi dari rumah tanpa pamit
Berkendara tanpa SIM
Mengambil barang orangtua atau orang lain tanpa izin
Kenakalan remaja dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, atau bahkan masyarakat. Dampak yang dirasakan dapat berupa fisik maupun mental, misalnya kecanduan narkoba hingga kepribadian yang menyimpang. Di sisi lain, dampak kenakalan remaja pada keluarga dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan terputusnya komunikasi antara anak dan orangtua. Lebih jauh lagi, jika kenakalan remaja berdampak pada kehidupan masyarakat, maka pandangan masyarakat terhadap remaja dan keluarganya menjadi jelek.
Penyebab kenakalan remaja
Kenakalan remaja dapat dipicu oleh krisis identitas
Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari dalam remaja itu sendiri (faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Berikut adalah penjelasan mengenai kedua faktor tersebut
1. Faktor internal
Penyebab kenakalan remaja yang didorong oleh faktor internal dapat disebabkan oleh:
Krisis identitas
Kenakalan remaja dapat dipicu oleh krisis identitas, di mana mereka mempertanyakan dan mencari jati dirinya sendiri. Namun, kegagalan pencarian jati diri ini menyebabkan remaja melakukan berbagai kenakalan.
Kontrol diri yang lemah
Kenakalan remaja juga dapat terjadi akibat kontrol diri yang lemah, di mana mereka tidak mampu mengendalikan dirinya untuk menghindari perilaku nakal, meski sudah mengetahui bahwa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan.
2. Faktor eksternal
Penyebab kenakalan remaja yang didorong oleh faktor eksternal, yaitu:
Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua
Ketika remaja kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua, anak akan merasa tidak diinginkan. Hal ini bisa membuatnya mencari perhatian atau pelampiasan dengan melakukan kenakalan remaja.
Minimnya pemahaman tentang agama
Mendapat pemahaman agama yang baik umumnya dapat membantu remaja mengontrol diri dari kenakalan. Oleh sebab itu, jika anak kurang atau tidak memiliki pemahaman tentang agama sama sekali, hal ini bisa mendorongnya melakukan perbuatan yang melanggar norma.
Pengaruh dari lingkungan sekitar
Kenakalan remaja juga dapat didorong oleh lingkungan sekitar. Misalnya, tinggal di kampung prostitusi atau memiliki pergaulan dengan para pengguna narkoba dapat membuat remaja ikut terjerumus ke dalamnya.[[artikel-terkait]]
Cara mengatasi kenakalan remaja
Luangkan waktu untuk anak
Setelah memahami penyebab dan contoh kenakalan remaja, orangtua tentunya tidak boleh membiarkan perilaku ini. Berikut adalah cara mengatasi kenakalan remaja yang bisa dilakukan:
Menerapkan aturan dan konsekuensi
Ajaklah anak berdiskusi mengenai aturan yang Anda terapkan beserta konsekuensinya. Berikan ia pengertian bahwa aturan tersebut dapat melindunginya dari perbuatan yang akan merugikan dirinya sendiri.
Tanyakan apa yang terjadi padanya
Ketika anak melakukan kenakalan, orangtua cenderung akan menghakimi anak. Namun, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada anak mengenai apa yang terjadi. Hal ini akan membantu Anda memahaminya dan membuatnya merasa diperhatikan.
Luangkan waktu untuk anak
Terkadang, sebagian orangtua tidak memiliki waktu yang cukup untuk anak. Padahal ia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Jadi, luangkanlah waktu untuk mendengarkannya bercerita dan memberi solusi atau masalah yang dihadapinya.
Hindari bersikap kasar dan mencela anak
Bersikap kasar dan mencela anak hanya akan membuatnya menjauhi Anda, apalagi remaja memiliki perasaan yang lebih mudah tersinggung. Jadi, hindari melakukan hal tersebut dan bicarakan dengan baik-baik.Selain orangtua, guru maupun masyarakat di sekitar juga harus peka terhadap berbagai contoh kenakalan remaja. Nasihati mereka untuk menjauhi perbuatan yang melanggar norma dalam masyarakat sehingga masalah ini bisa diminimalisir.Jika Anda ingin bertanya seputar masalah kesehatan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Ejournal Kemsos. https://ejournal.kemsos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/viewFile/142/89 Diakses pada 16 Maret 2021Jurnal Penelitian Unpad. http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/14393/0 Diakses pada 16 Maret 2021
Bagikan
Terima kasih sudah membaca.Seberapa bermanfaat informasi ini bagi anda?(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)