Computer vision syndrome (CVS) adalah gangguan penglihatan karena mata melihat dengan pola yang sama secara berulang-ulang. Gangguan ini memiliki gejala, seperti mata lelah dan sakit kepala saat bekerja di depan komputer.
3.11
(9)
18 Jul 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penerangan yang cukup dapat mengurangi risiko terkena penyakit computer vision syndrome
Table of Content
Anda mungkin menghabiskan waktu selama berjam-jam dalam sehari untuk bekerja di depan komputer. Akibatnya, Anda berisiko mengalami computer vision syndrome (CVS). Yang dimaksud computer vision syndrome adalah gangguan penglihatan karena mata melihat dengan pola yang sama, secara berulang-ulang.
Advertisement
Ketika bekerja di depan komputer, mata kita harus fokus dan kembali menyesuaikan fokus tersebut berulang-ulang. Mata bisa bergerak ke kiri dan kanan saat Anda membaca. Anda mungkin akan melihat objek lain dan kemudian kembali ke komputer. Mata pun bereaksi terhadap gambar di layar komputer, agar otak bisa memproses yang Anda lihat.
Baca Juga
Saat ini hampir seluruh kegiatan manusia berhubungan dengan komputer. Umumnya, 80% pekerjaan di kantor menggunakan komputer. Tuntutan pekerjaan dan pencarian informasi, membuat pekerja menghabiskan sedikitnya tiga jam di depan komputer, setiap hari.
Terlalu lama di depan komputer bisa menyebabkan masalah okuler (gangguan mata dan penglihatan). The American Optometric Association (AOA) menyebutnya sebagai Computer Vision Syndrome atau CVS.
CVS didefinisikan sebagai sekelompok masalah okuler, pada orang yang bekerja dengan komputer dalam waktu panjang. Yang menjadi gejala CVS adalah mata lelah, tegang, terasa berat, pegal, kering, iritasi, perih, seakan-akan berpasir, penglihatan kabur, dan nyeri kepala.
Sebuah penelitian melibatkan 41 responden yang merupakan pegawai kantoran di Jambi. Para pegawai ini menghabiskan sebagian besar waktu mereka di depan komputer, saat bekerja.
Sebanyak 78% responden atau 32 orang, mengalami computer vision syndrome. Keluhan paling tinggi adalah mata lelah dan tegang, diikuti mata kering dan iritasi.
Mereka rata-rata bekerja selama 7,5 jam per hari di depan komputer. Semua responden tersebut sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit mata, seperti rabun dekat, rabun jauh, menggunakan kacamata dan contact lens, katarak, dan lainnya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan sejumlah riset sebelumnya. Termasuk penelitian di Teerthanker Mahaveer University, di Moradabad, India, serta riset terhadap sekelompok karyawan call center di Metro Manila, yang mengeluhkan mata tegang, kering, dan sakit akibat terlalu lama bekerja di depan komputer.
Berhenti menggunakan komputer untuk bekerja, mungkin merupakan hal mustahil bagi Anda. Oleh karena itu, lakukanlah langkah-langkah ini, untuk menurunkan risiko terkena computer vision syndrome (CVS).
Anda bisa menggunakan pola istirahat 20/20/20. Jadi, setelah bekerja selama 20 menit, alihkan pandangan ke objek yang jauh, sekitar 20 kaki atau enam meter, selama 20 detik.
Kesimpulannya, bekerja di depan komputer selama lima jam atau lebih sehari, berisiko menimbulkan CVS. Semakin panjang waktu kerja seseorang di depan komputer, semakin besar kemungkinan terjadi gangguan penglihatan.
Untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan CVS, lakukan langkah-langkah di atas. Jangan lupa juga untuk beristirahat saat bekerja dengan komputer, agar mata tidak cepat lelah.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Penggunaan gadget atau membaca terlalu lama dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti mata kering dan mata lelah. Kondisi ini dapat diatasi dengan penggunaan obat tetes mata dan melakukan sejumlah tindakan pencegahan.
Ukuran minus mata tinggi sebabkan pandangan terlihat buram. Jika tidak ditangani, mata berisiko mengalami….
Mata bengkak pada bayi bisa disebabkan oleh alergi atau infeksi akibat bakteri dan virus. Jika tidak ditangani, bayi mungkin kesulitan melihat karena matanya merah dan membengkak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved