logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kehamilan

Mengenal Clomid, Obat untuk Membantu Kehamilan

open-summary

Clomid atau clomiphene citrate adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan wanita. Cara kerjanya berkaitan erat dengan hormon.


close-summary

11 Agt 2021

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Clomid membantu para wanita yang mengalami masalah kesuburan

Clomid membantu para wanita yang mengalami masalah kesuburan

Table of Content

  • Cara kerja Clomid
  • Aturan pakai Clomid
  • Siapa yang perlu mengonsumsinya?
  • Efek samping mengonsumsi Clomid
  • Catatan dari SehatQ

Clomid atau clomiphene citrate adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan wanita. Cara kerja obat, yang konsumsinya diminum, ini berkaitan erat dengan hormon.

Advertisement

Umumnya, dokter spesialis kandungan meresepkan Clomid sebelum merujuk pasangan untuk berkonsultasi ke spesialis kesuburan untuk penanganan lebih lanjut.

Cara kerja Clomid

Clomid bekerja dengan membuat tubuh berpikir bahwa level estrogennya lebih rendah dari normal. Dengan demikian, kelenjar pituitari akan meningkatkan sekresi follicle stimulating hormone (FSH) dan juga luteinizing hormone (LH).

Semakin tinggi FSH, maka ovarium akan memproduksi folikel telur yang akan dilepaskan saat fase ovulasi. Di saat yang sama, LH juga akan memberi stimulasi terjadinya ovulasi.

Dengan demikian, semakin besar kemungkinan sel telur dibuahi pada proses ovulasi. Peluang terjadinya kehamilan pun kian tinggi.

Aturan pakai Clomid

Clomid dikemas dalam bentuk pil dengan dosis 50 miligram. Umumnya, dokter meresepkan obat ini untuk dikonsumsi selama lima hari berturut-turut sejak awal siklus menstruasi. Lebih spesifik lagi, awal konsumsi Clomid adalah pada hari ketiga, keempat, dan kelima.

Dokter akan meresepkan satu hingga empat pil untuk pasien. Konsumsinya harus di waktu yang sama setiap harinya, bergantung pada bagaimana respons pasien terhadap obat.

Umumnya, dokter akan memberikan dosis terendah terlebih dahulu. Barulah kemudian dosisnya perlahan ditingkatkan pada bulan berikutnya.

Selain itu, dokter terkadang juga akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan darah. Tujuannya untuk mengetahui level hormon dalam tubuh. USG transvaginal juga mungkin dilakukan untuk melihat kondisi folikel ovarium.

Dengan demikian, bisa diketahui kapan waktu yang paling tepat untuk mulai berhubungan seksual atau melakukan inseminasi buatan. Hasil dari pemeriksaan itu juga menjadi panduan dokter dalam menentukan dosis yang tepat untuk siklus berikutnya.

Tak kalah penting, sebagian besar dokter umumnya tidak merekomendasikan penggunaannya lebih dari 3-6 siklus menstruasi. Sebab ketika obat untuk kesuburan wanita ini dikonsumsi terus menerus, peluang kehamilan justru menurun.

Artinya, konsumsi obat ini harus atas supervisi ketat dari dokter. Tidak disarankan mengonsumsinya dalam jangka panjang tanpa persetujuan dokter.

Siapa yang perlu mengonsumsinya?

kado kehamilan
Clomid bisa membantu wanita dengan PCOS untuk mengandung

Clomid biasanya diresepkan untuk perempuan dengan polycystic ovary syndrome atau PCOS. Sindrom ini menyebabkan ovulasi tidak teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Namun, tidak semua orang merasakan perubahan setelah mengonsumsi obat ini. Utamanya, perempuan dalam kondisi:

  • Insufisiensi ovarium primer
  • Menopause dini       
  • Kurang berat badan
  • Amenorrhea hipotalamus

Besar kemungkinan perempuan dalam empat kondisi di atas tidak mengalami ovulasi meski sudah mengonsumsi obat ini. Perlu ada perawatan seputar kesuburan wanita yang lebih intensif.

Di sisi lain, bagi yang merasakan perubahan setelah mengonsumsi Clomid, akan mendapatkan manfaat seperti:

  • Biaya lebih terjangkau dibandingkan dengan program bayi tabung
  • Praktis karena hanya perlu dikonsumsi dengan cara diminum
  • Bisa diresepkan oleh dokter kandungan tanpa harus ke spesialis kesuburan
  • Efek samping relatif sedikit dan bisa ditoleransi

Efek samping mengonsumsi Clomid

Meski secara umum aman untuk dikonsumsi, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, seperti:

  • Sakit kepala
  • Hot flashes
  • Mual
  • Kembung
  • Perubahan mood
  • Payudara lebih sensitif
  • Penglihatan kabur

Selain keluhan di atas, ada risiko lain yang juga perlu diperhatikan:

  • Kehamilan kembar

Mengalami kehamilan bayi kembar lebih tinggi bagi perempuan yang mengonsumsi Clomid. Rata-rata, peluangnya adalah sekitar 7% untuk bayi kembar dua.

Jadi, sebaiknya diskusikan bersama dokter tentang peluang kehamilan kembar. Tentunya, dengan mempertimbangkan kesiapan diri jika nanti benar-benar memiliki anak kembar. Baik kesiapan fisik maupun mental perlu menjadi perhatian sebelum memutuskan untuk hamil.

  • Penipisan dinding rahim

Mengingat Clomid berpengaruh pada level estrogen, ada pula kemungkinan penipisan dinding rahim. Selain itu, obat ini juga bisa mengurangi jumlah dan kualitas lendir serviks.

Idealnya, cairan serviks cenderung cair dan tipis. Namun ketika mengonsumsi Clomid, lendir serviks menjadi lebih kental. Padahal, lendir yang cair dapat membantu sperma menuju ke tuba falopi dan rahim.

  • Kanker

Belum ada data tentang Clomid meningkatkan risiko kanker pada perempuan. Namun, ada temuan pada tahun 2011 lalu tentang risiko kanker endometrium bagi perempuan yang mengonsumsi obat pemicu ovulasi.

  • Cacat lahir

Hingga kini, belum tercatat ada risiko signifikan terjadinya keguguran, cacat lahir, atau komplikasi kehamilan lainnya. Jika ada hal yang menjadi kekhawatiran, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Catatan dari SehatQ

Apabila mengonsumsi Clomid tidak membuahkan hasil setelah 3-6 siklus menstruasi, bukan berarti Anda tidak akan bisa hamil. Mungkin saja, ada jenis penanganan kesuburan wanita lain yang lebih cocok.

Ketika seorang perempuan belum berhasil hamil, ada banyak kemungkinan. Mulai dari masalah pada sperma pasangan hingga kondisi lain seputar rahim dan tuba falopi.

Ada baiknya memastikan dengan melakukan pemeriksaan tambahan sehingga dokter tahu penanganan yang tepat.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kondisi PCOS dan cara alami menanganinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

merencanakan kehamilanmasalah kehamilanmengonsumsi obat saat hamil

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved