Claustrophobia adalah rasa takut saat berada di ruang sempit atau tertutup. Gejala yang bisa muncul biasanya gemetaran, berkeringat, dan sesak napas.
27 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ruang sempit jadi mimpi buruk untuk orang claustrophobia
Table of Content
Apakah Anda merasa takut ketika berada di dalam lift, kamar tanpa jendela, atau bahkan pesawat terbang? Jika iya, bisa jadi Anda memiliki claustrophobia. Kondisi ini merupakan salah satu fobia yang paling umum terjadi di dunia sehingga penting bagi Anda untuk memahaminya.
Advertisement
Istilah claustrophobia berasal dari kata claustrum (Latin) yang berarti tempat tertutup dan phobos (Yunani) yang berarti takut. Berdasarkan dari asal-usul katanya, claustrophobia adalah ketakutan tak beralasan dan intens terhadap ruang yang tertutup atau sempit.
Orang dengan claustrophobia akan berusaha menghindari tempat sempit atau situasi yang bisa memicu kepanikan dirinya. Definisi ruangan kecil pun dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan fobianya.
Umumnya, orang dengan fobia ini akan menghindari naik pesawat, kereta, atau lift. Selain itu, penderita claustrophobia akan bergegas mencari jalan keluar setiap memasuki ruangan yang penuh sesak. Dia akan merasa takut pintu akan tertutup ketika berada di dalam ruangan. Sebagian orang malah akan berada dekat pintu keluar saat berada di tempat yang ramai.
Berbagai situasi dapat memicu claustrophobia, seperti berada di lift yang penuh, berada di ruangan kecil tak berjendela, naik pesawat terbang atau mobil kecil, menjalani MRI atau CT scan, berada di ruangan besar yang penuh atau sesak, melewati terowongan, berada di toilet umum, dan semacamnya.
Pada umumnya, phobia ruang sempit ini terjadi selama masa kanak-kanak atau remaja. Sayangnya, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan fobia ini. Namun, faktor lingkungan dipercaya memiliki peran yang besar.
Selain itu, fobia ini juga dikaitkan dengan disfungsi amigdala, yang merupakan bagian otak yang mengontrol rasa takut. Di samping itu, fobia ini juga dapat disebabkan oleh peristiwa traumatis sebagai berikut:
Anda juga lebih mungkin mengalami claustrophobia jika orangtua atau anggota keluarga Anda yang lain memilikinya. Dengan kata lain, ketika seorang anak melihat dan mengamati orang terdekatnya takut terhadap ruang kecil yang tertutup, maka ia juga akan merasakan ketakutan yang sama.
Ketika berada dalam situasi yang memicunya, gejala claustrophobia yang muncul bisa saja ringan atau bahkan berat. Anda juga dapat merasa seperti terkena serangan panik. Beberapa gejala yang dapat terjadi, antara lain:
Claustrophobia atau klaustrofobia juga mencakup rasa takut akan terkurung atau terjebaknya diri pada satu area tertentu sehingga mengantri di kasir juga dapat menyebabkan munculnya gejala pada beberapa orang. Jika Anda merasa mengalami fobia ini dan mengganggu keseharian, sebaiknya segera cari bantuan dari psikolog atau psikiater.
Baca juga: Ciri Gamophobia
Setelah Anda didiagnosis mengalami claustrophobia, psikolog akan merekomendasikan satu atau beberapa opsi perawatan untuk mengatasi fobia ini. Beberapa perawatan yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut:
Umumnya, pengobatan tersebut dilakukan dua sesi dalam seminggu yang berlangsung selama kira-kira 10 minggu atau bisa lebih. Jika pengobatan dilakukan dengan tepat, Anda akan terbebas dari claustrophobia yang sangat mengganggu. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi pada psikolog atau psikiater apabila Anda memiliki fobia ini.
Baca juga: Tanda-Tanda Hodophobia
Rasa takut terhadap ruang sempit bisa terjadi pada siapa pun. Penyebabnya bisa terjadi akibat pernah mengalami pengalaman buruk di ruangan sempit. Berkonsultasi dengan dokter dan melakukan terapi merupakan cara terbaik untuk meringankan ketakutannya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar fobia dan ketakutan lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sakit hati akibat putus cinta atau peristiwa lainnya? Anda bisa melakukan cara menghilangkan sakit hati, seperti membiarkan diri bersedih, tidak melupakan kebutuhan pribadi, hingga meminta bantuan dari orang terdekat.
Hodophobia adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami ketakutan ekstrem terhadap traveling. Cara mengatasinya dapat dengan mengajak teman, membawa makanan, dan menjaga tubuh tetap terhidrasi selama perjalanan.
Susah tidur karena overthinking? Tenang saja, ada segudang cara mengatasi susah tidur karena banyak pikiran yang bisa dicoba, seperti bermeditasi hingga curhat dengan keluarga.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved