logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Sex & Relationship

6 Ciri Wanita Klimaks yang Bisa Terlihat Jelas

open-summary

Ciri wanita klimaks bisa terasa saat adanya kontraksi di organ intim dan ejakulasi. Intensitas detak jantung dan napas pun akan meningkat menjadi lebih cepat.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

20 Sep 2022

Ciri wanita klimaks

Genggaman jadi tanda wanita mencapai puncak

Table of Content

  • Tanda wanita klimaks
  • Apakah wanita lebih sulit orgasme daripada pria?
  • Apakah wanita harus ke dokter jika susah orgasme?
  • Catatan dari SehatQ

Mampu membuat wanita orgasme alias klimaks mungkin jadi salah satu hal yang paling dibanggakan pria saat berhubungan seks. Namun, tidak sedikit sebenarnya pria yang belum menyadari seperti apa ciri wanita klimaks. Tanda-tandanya sebenarnya bisa terlihat dan terasa saat sedang berhungan seksual.

Advertisement

Ada pula yang menganggap bahwa desahan berlebihan menjadi salah satu tandanya. Padahal mungkin, itu adalah reaksi orgasme palsu demi menjaga perasaan sang pria. Lantas, apa saja tanda-tanda wanita yang sedang mengalami orgasme?

Tanda wanita klimaks

Secara biologis, ciri pria dan wanita saat saat orgasme sebetulnya mirip. Pergerakan tubuh serta peran beragam hormon yang dilepaskan otak selama aktivitas seksual memicu peningkatan detak jantung dan aliran darah ke alat kelamin. Aktivitas seks yang bisa disamakan dengan olahraga kardio juga membuat pernapasan jadi lebih cepat dan otot-otot berkontraksi.

Namun, tetap ada sedikit perbedaan terkait beberapa tanda-tanda orgasme yang ditunjukkan oleh wanita saat berhubungan seksual. Berikut sejumlah ciri yang bisa dilihat dan dirasakan saat wanita orgamse:

1. Kontraksi otot

Salah satu ciri utama yang ditunjukkan seorang wanita saat orgasme adalah kontraksi otot di bagian tubuh tertentu, seperti area panggul, vagina, paha, dan bokong. Dinding dan mulut vagina akan mengencang semakin rapat untuk menahan penis tetap di dalam. Sementara itu, vulva akan mengalami pembengkakan dan basah oleh cairan vagina.

Kontraksi otot juga dapat terjadi pada bagian perut ataupun daerah tubuh lainnya, seperti area wajah. Tidak sedikit wanita yang refleks menutup mata saat mencapai klimaks karena otot-otot kelopak mata menegang. Terkadang Anda dapat merasakan tubuh pasangan mengejang atau sedikit seperti kelojotan.

2. Refleks mencengkeram

Selain kontraksi otot, ciri lainnya yang mungkin bisa Anda perhatikan saat wanita mengalami orgasme adalah reflek otot berupa tangan yang mencengkeram atau menggenggam sesuatu. Begitu pula dengan jari-jari kaki yang menekuk dan menegang.

Tidak jarang beberapa wanita akan meremas tubuh dari pasangannya saat mencapai klimaks. Sejumlah wanita bahkan ada yang refleks mencakar.

3. Peningkatan detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah

Sebenarnya detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah sudah meningkat sebelum wanita mengalami orgasme. Hal ini sudah terjadi saat melakukan foreplay hingga penetrasi penis dilakukan. Namun, hal ini terus berlangsung hingga pasangan Anda mencapai klimaks.

Peningkatan aliran darah juga dapat membuat kulit di beberapa bagian tubuh wanita tampak memerah, seperti di wajah. Selain itu, areola (lingkaran cokelat di sekitar puting) akan berubah warna jadi lebih gelap. Puting payudara juga tampak kaku dan mengeras karena "kebanjiran" aliran darah segar.

4. Squirting

Kontraksi otot-otot panggul, rahim, dan area sekitar vagina dapat membuat wanita squirting. Squirting adalah refleks keluarnya cairan bening atau kadang keputihan dari lubang kandung kemih (uretra) setelah menerima rangsangan seksual. Refleks ini umum disebut juga dengan ejakulasi wanita.

Meski begitu, squirting adalah ciri orgasme yang kurang umum terjadi pada wanita. Tidak semua perempuan yang mencapai klimaks pasti akan mengalami squirting. Beberapa wanita mungkin pernah mengalami squirting sekali saja dan kemudian tidak pernah lagi. Lainnya mungkin bisa terus-terusan squirting saat berhubungan seks. Ada pula yang mungkin tidak pernah sama sekali mengalaminya.

Mana pun itu, semua adalah hal yang normal. Tiap wanita bisa saja menunjukkan tanda-tanda orgasme yang berbeda. Ada yang mengalami ejakulasi dan ada yang vaginanya hanya terasa lebih basah daripada sebelumnya.

5. Tubuh sedikit gemetar

Pada sebagian wanita, orgasme akan membuat tubuh mereka lemas dan bergetar, khususnya tubuh bagian bawah. Kondisi ini bisa muncul karena sistem saraf simpatik yang merespons kondisi klimaks tersebut. Beberapa orang bahkan mengalami sulit bangkit karena kaki bergetar ini.

Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama. Tubuh akan kembali normal setelah beberapa menit.

6. Merasa rileks

Tanda-tanda yang bisa Anda perhatikan dari wanita saat orgasme tidak hanya terlihat dari perubahan fisik, tapi juga emosi dan ekspresinya. Wanita yang orgasme akan menunjukkan mimik yang puas dan gestur yang lebih rileks setelah seks.

Wanita yang baru "turun" dari klimaks juga cenderung tampak lebih "manja". Tidak jarang memuji performa pasangannya dan ingin terus kelonan alias cuddling seusai bermain di ranjang.

Baca juga: Cara Merangsang Klitoris agar Mudah Capai Orgasme

Apakah wanita lebih sulit orgasme daripada pria?

Pada dasarnya wanita memang lebih sulit orgasme daripada pria. Hal ini lah yang kadang membuat para pria merasa sedikit waswas karena pasangannya tidak menunjukkan tanda-tanda orgasme.

Kebanyakan wanita bahkan mengalami kesulitan untuk mencapai klimaks saat sedang berhubungan intim dan lebih mungkin untuk merasakan orgasme melalui stimulasi klitoris daripada penetrasi melalui vagina.

Para suami mungkin dapat beralih dari memasukkan alat vital ke dalam pasangan menjadi melakukan stimulasi klitoris. Akan tetapi, tiap wanita memiliki daerah sensitifnya masing-masing dan karenanya Anda perlu mencari tahu bagian mana yang dapat membuat pasangan Anda orgasme.

Stimulasi klitoris dan penetrasi vagina bukanlah satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan, Anda dapat bereksperimen dengan seks oral ataupun anal.

Selalu komunikasikan secara terbuka dengan pasangan mengenai apa yang membuatnya terangsang atau mencapai orgasme. Para wanita juga tidak perlu sungkan untuk memberitahu apa yang disukai dan tidak disukai.

Komunikasi yang terbuka dengan satu sama lainnya juga dapat menghindari pasangan melakukan fake orgasm atau berpura-pura sudah mencapai klimaks.

  • Klitoris. Orgasme ini sering terasa di permukaan tubuh, seperti perasaan geli di sepanjang kulit dan di otak Anda.
  • Vagina. Orgasme ini terasa di dalam tubuh dengan sensasi dinding vagina akan berdenyut.
  • Anal. Sebelum melakukan berhubungan anal, Anda harus memastikan bahwa Anda telah buang air kecil ataupun besar terlebih dahulu. Kontraksi tidak akan terasa di sekitar alat kelamin. Sebaliknya, mereka akan berada di area anal.
  • Kombo. Ketika vagina, terutama G-spot, dan klitoris distimulasi pada saat yang sama, hasilnya cenderung menghasilkan orgasme yang lebih eksplosif, seperti kejang-kejang atau ejakulasi.
  • Zona sensitif seksual. Bagian tubuh yang sensitif akan sentuhan seksual pada wanita biasanya, telinga, puting payudara, leher, siku, dan lutut. Reaksi yang menyenangkan dapat Anda rasakan ketika area tersebut tersentuh.

Baca juga: Manfaat Orgasme untuk Kecantikan dan Kesehatan Kulit

Apakah wanita harus ke dokter jika susah orgasme?

Jika Anda tidak dapat mengalami orgasme, temui dokter umum. Mereka dapat memeriksa alasan fisik apa pun yang mungkin menyebabkan masalah tersebut. Jika kondisi yang menyebabkan susah orgasme belum tergolong serius, kemungkinan hal ini bisa diobati.

Sebagai contoh, jika terdapat masalah pada panggul Anda, melakukan latihan dasar panggul secara teratur yang dirancang untuk memperkuat otot di sekitar kandung kemih, vagina, dan saluran punggung, dapat membantu. Jika penyebabnya bersifat psikologis, sebaiknya temui terapis seks atau dokter. Pilihlah terapis yang merupakan ahli dan berpengalaman.

Catatan dari SehatQ

Ciri wanita klimaks terkadang dapat terlihat secara jelas ataupun samar. Selain itu, ternyata wanita memiliki waktu klimaks yang lebih lama daripada pria. Seorang wanita bisa merasakan orgasme selama 13 sampai 51 detik sementara pria merasakannya selama 10 sampai 30 detik.

Tiap wanita bisa menunjukkan tanda-tanda orgasme yang berbeda. Oleh karenanya, diperlukan komunikasi yang terbuka antar pasangan untuk mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai pasangan.

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai gerakan ataupun sex toy. Seiring berjalannya waktu, Anda akan mampu memahami pasangan dan lebih mudah membuatnya terangsang dan mencapai orgasme.

Advertisement

hubungan seksseks

Ditulis oleh Ade Irawan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved