Siklus haid yang berubah adalah salah satu ciri-ciri seorang wanita mulai menjelang menopause. Perubahan ini dapat mencakup dari durasinya, volume darah, hingga warna darah haid.
15 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Ada berbagai macam ciri perubahan siklus haid menjelang menopause yang wajib diketahui
Table of Content
Wanita yang berusia di atas 45 tahun mungkin akan mulai mengalami perubahan siklus haid memasuki masa pre-menopause. Ada sejumlah ciri, termasuk dari siklus haid, yang bisa menjadi tanda Anda menjelang masa menopause.
Advertisement
Perubahan siklus menstruasi menjelang menopause ini bisa berbeda setiap orang. Namun, penyebabnya sama, yaitu penurunan hormon estrogen. Apa saja perubahannya? Simak dalam artikel ini.
Periode sebelum menopause disebut sebagai perimenopause. Pada saat ini, tubuh wanita secara alami akan melakukan transisi sebagai tanda akhir dari masa reproduksi.
Mayo Clinic menjelaskan, wanita akan mulai memasuki masa perimenopause pada usia yang berbeda-beda. Umumnya, ciri awalnya adalah menstruasi atau haid tidak teratur sejak usia 40-an.
Selama masa perimenopause, ovarium akan lebih sedikit memproduksi estrogen. Hal ini akan memengaruhi ovulasi dan siklus menstruasi. Berikut adalah ciri-ciri haid menjelang masa menopause:
Spotting, bercak, atau flek adalah keluarnya sedikit darah melalui vagina, di sela-sela siklus menstruasi. Jumlahnya tergolong sedikit, sehingga tidak perlu menggunakan pembalut.
Umumnya, bercak merupakan hasil perubahan hormon serta penumpukan lapisan rahim. Itu sebabnya, wanita pada usia reproduksi pun dapat mengalaminya.
Namun, jika flek keluar secara teratur setiap dua minggu sekali, bisa jadi ini adalah flek tanda menopause yang muncul akibat ketidakseimbangan hormon.
Sebaiknya, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai kondisi Anda.
Darah menstruasi yang jadi lebih banyak bahkan termasuk perdarahan berar juga menjadi salah satu ciri haid menjelang masa menopause. Ini terjadi karena hormon estrogen lebih tinggi daripada hormon progesteron.
Belum lagi, wanita yang memasuki masa menopause juga mungkin melewatkan satu siklus haid. Akibatnya, lapisan rahim jadi menumpuk lebih banyak dan menyebabkan perdarahan hebat.
Perdarahan hebat saat menstruasi dianggap sangat banyak, apabila:
Anda perlu berhati-hati karena perdarahan berat bisa berlangsung lebih lama, sehingga mengganggu aktivitas harian atau bahkan meningkatkan risiko anemia.
Ketika kadar hormon estrogen rendah, lapisan rahim menjadi tipis. Akibatnya, menstruasi mungkin akan lebih ringan dan cepat selesai.
Durasi menstruasi yang singkat adalah ciri-ciri perubahan siklus haid menjelang menopause yang umum terjadi. Berapa lama haid menjelang menopause tergantung dari kebiasaan masing-masing orang. Misalnya, apabila Anda biasanya mengalami menstruasi selama 5 hari, menjelang menopause haid hanya akan berlangsung 2-3 hari.
Selain durasi, siklus haid pun bisa memendek. Jika biasanya Anda haid setiap empat minggu, pada masa perimenopause, haid terjadi setiap tiga atau bahkan dua minggu sekali.
Warna darah haid cokelat tua dan gelap juga menjadi ciri-ciri menjelang menopause.
Pada umumnya, darah menstruasi berwarna merah terang hingga cokelat tua. Biasanya, darah yang gelap menjadi tanda periode menstruasi akan segera berakhir.
Alasannya, karena darah berwarna cokelat tua atau gelap adalah tanda darah lama yang keluar.
Selain darah, Anda juga bisa melihat perubahan cairan vagina yang keluar, atau kita lebih akrab menyebutnya sebagai keputihan. Ciri-ciri keputihan menjelang masa menopause adalah menjadi tipis dan sangat encer, atau menggumpal dan kental.
Ciri haid menjelang menopause yang paling khas adalah jadwal menstruasi jadi tidak teratur.
Apabila sebelumnya Anda punya siklus haid yang teratur, menjelang menopause Anda mungkin jadi lebih sulit menghitung siklus menstruasi. Perubahan siklus haid menjelang menstruasi ini bisa membuat Anda menstruasi satu bulan dua kali atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Namun, tidak mengalami menstruasi atau siklus haid jadi lebih panjang menandakan Anda semakin mendekati masa menopause. Siklus panjang yang dimaksud adalah apabila jarak antar haid lebih dari 38 hari. Kondisi ini terjadi akibat ada siklus di mana tidak tidak terjadi ovulasi (anovulasi).
Kadar hormon yang tak seimbang juga bisa jadi penyebab siklus haid memanjang. Apabila selama 12 bulan berturut-turut tidak menstruasi, kemungkinan Anda dianggap sudah masuk masa menopause.
Baca Juga
Sejumlah ciri-ciri haid ini menjelang masa menopause ini akan mulai muncul paling cepat pada usia sekitar 30 atau paling lambat pada usia 50-an. Namun, secara umum, seorang wanita akan mulai merasakan tanda perimenopause saat memasuki usia 40-an.
Masa perimenopause ini bisa berbeda-beda lamanya pada setiap orang. Beberapa wanita mengalami perimenopause dalam waktu singkat. Namun, ada pula wanita yang mengalaminya selama empat hingga delapan tahun.
Baca Juga: Perbedaan Ciri Hamil dan Menopause yang Sering Membuat Salah Kaprah
Tidak hanya berdampak pada siklus menstruasi, perimenopause juga dapat memengaruhi fisiologis tubuh wanita secara keseluruhan dan menyebabkan munculnya gejala perimenopause.
Beberapa ciri menopause selain perubahan siklus menstruasi, antara lain:
Perubahan siklus menstruasi menjelang menopause adalah masa transisi. Umumnya, hal ini dapat dikendalikan.
Namun, ketika Anda merasa perlu bantuan dan sulit menghadapinya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Ingin mengetahui infromasi lebih lanjut ciri-ciri serta perubahan yang bisa Anda alami menjelang menopause? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Proses menstruasi terjadi dalam satu siklus yang terdiri dari 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal. Berjalannya fase tersebut diatur oleh hormon agar siklus bisa tetap teratur.
Cara menunda haid bisa dilakukan dengan minum obat, pil kb, mengonsumsi makanan penunda menstruasi, dan olahraga. Ini penjelasannya
Gangguan menstruasi bisa dibagi menjadi lima jenis, yaitu menorrhagia, amenorrhea, dysmenorrhea, oligomenorrhea, dan metrorrhagia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved