Artikel Bersponsor
PenyakitCiri-ciri tumor otak antara lain sakit kepala hebat, kejang, mual dan muntah, hingga masalah penglihatan. Kondisi ini tidak boleh diabaikan agar segera mendapat penanganan yang tepat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
14 Mei 2023
Sakit kepala akibat tumor otak bisa disertai gejala lain yang jadi ciri khas
Table of Content
Gejala tumor otak sering kali mirip dengan ciri-ciri penyakit lainnya, misalnya sakit kepala. Itu sebabnya, banyak orang yang tidak sadar sampai akhirnya tumor semakin bertumbuh dan menekan bagian otak lainnya.
Advertisement
Mengingat otak adalah organ vital manusia, tumor ataupun penyakit otak lainnya termasuk ke dalam kondisi serius. Mengenali dan memahami ciri-ciri tumor otak sejak awal dapat membantu Anda mendapatkan penanganan tepat sejak dini.
Tumor otak adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi di sel-sel otak. Melansir dari Mayo Clinic, tidak semua tumor otak bersifat ganas, alias akan menjadi kanker otak. Beberapa di antaranya merupakan tumor jinak.
Beberapa tumor ganas (kanker) bisa muncul di otak dan disebut sebagai kanker otak primer. Sementara terkadang, tumor ganas yang muncul di otak bisa jadi merupakan penyebaran kanker dari area lain (metastase). Kondisi ini disebut sebagai kanker otak sekunder.
Ciri-ciri tumor otak bisa sangat bervariasi, tergantung dari ukuran tumor, bagian otak yang terdampak, dan seberapa cepat pertumbuhannya.
Berikut ini adalah beberapa gejala tumor otak yang perlu Anda waspadai:
Sakit kepala adalah salah satu tanda tumor otak yang paling umum menyerang. Pertumbuhan massa di otak lama-kelamaan dapat menekan saraf dan pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah di otak tidak lancar. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit muncul.
Meski demikian, sangat banyak kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala. Anda mungkin akan sulit membedakan apakah ini sakit kepala biasa atau sakit kepala tanda tumor otak.
Jangan dulu khawatir karena tidak semua sakit kepala berarti gejala awal kanker otak. Ada sejumlah perbedaan sakit kepala biasa dan yang disebabkan oleh tumor otak.
Sakit kepala akibat tumor otak biasanya akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Selain itu, obat sakit kepala yang dijual bebas juga tidak membantu menghilangkan sakitnya.
Gejala sakit kepala karena tumor otak juga biasanya dibarengi dengan gejala lain yang menandakan kondisi memburuk, seperti muntah. Rasa sakit yang muncul biasanya akan memburuk di pagi hari atau baru terasa enakan setelah Anda muntah.
BACA JUGA: Banyak yang Keliru, Ini Dia Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala
Dalam kondisi normal, sel-sel saraf di otak (neuron) akan menciptakan, mengirimkan, dan menerima impuls listrik untuk menerjemahkan pesan. Hal ini membuat kita dapat memahami yang terjadi sekaligus membuat tubuh berfungsi secara normal.
Gangguan yang muncul pada proses tersebut dapat menyebabkan kejang. Tumor otak adalah salah satu gangguan itu.
Pertumbuhan sel tumor dapat menekan bagian-bagian otak dan mengganggu proses pengiriman sinyal antarsel.
Kejang bisa menjadi gejala awal tumor otak. Meski begitu, kejang bisa dialami pada stadium berapa pun mengingat tekanan yang mungkin terus terjadi pada sel-sel saraf di otak.
Otak memiliki peran besar dalam mengatur setiap fungsi tubuh, mulai dari detak jantung, sistem pernapasan, bahkan suasana hati.
Di dalam otak terdapat, sistem limbik yang berperan dalam mengatur perilaku dan emosi. Bila bagian ini terganggu, oleh pertumbuhan tumor misalnya, mood swing hingga perubahan perilaku mungkin saja terjadi.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa perubahan perilaku dan mood merupakan salah satu gejala awal tumor otak.
Beberapa perubahan mood dan perilaku yang mungkin terjadi, antara lain:
Mual dan muntah termasuk salah satu gejala awal tumor otak. Tumor yang terus bertumbuh dapat menekan otak dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Tekanan yang semakin tinggi di dalam tengkorak bisa menyebabkan seseorang merasa mual. Selain itu, masalah ketidakseimbangan hormon juga dapat menjadi penyebab mual.
Rasa mual yang berujung pada muntah juga bisa terjadi jika tumor tumbuh di bagian otak kecil. Sebab, otak kecil (cerebellum) adalah pusat keseimbangan. Adanya tekanan di pusat keseimbangan dapat menyebabkan seseorang merasa pusing dan mual.
Mual dan muntah sangat umum terjadi. Akan tetapi, bukan berarti ini selalu ciri-ciri yang menandakan kena tumor otak.
Biasanya, mual muntah akibat tumor otak sering kali parah dan berupa muntah proyektil. Muntah proyektil ditandai dengan semburan yang lebih jauh dibandingkan muntah biasa akibat kehamilan atau keracunan makanan.
Masalah kognitif, seperti kehilangan ingatan atau linglung, bisa menjadi salah satu gejala tumor otak. Ciri-ciri ini bisa muncul akibat tumor otak yang muncul di bagian depan, alias lobus temporal.
Beberapa hal yang mungkin dirasakan, antara lain:
BACA JUGA: Mengenal Hipokampus, Bagian Otak yang Berperan dalam Penyimpanan Memori
Melansir dari jurnal CNS Oncology, kelelahan ekstrem adalah ciri-ciri tumor otak yang juga umum dijumpai, khususnya pada kanker otak stadium lanjut.
Kelelahan yang dialami pun tidak sama dengan lelah biasa yang kita alami. Kelelahan ekstrem ini membuat seseorang seolah kehabisan energi bahkan tidak mampu melakukan aktivitas lain.
Selain itu, Anda juga akan merasakan kantuk yang tidak biasa. Tak jarang, Anda akan sering tertidur di siang hari.
Penelitian tersebut juga mengatakan, hampir 80% pasien tumor otak akan mengalami kelelahan ekstrem selama menjalani pengobatan. Sebab, selain karena tumor itu sendiri, beberapa pengobatan juga dapat memberikan efek samping berupa kelelahan.
Tumor otak juga dapat menyebabkan kelumpuhan atau mati rasa di salah satu sisi tubuh atau wajah. Melemahnya salah satu sisi tubuh ini bisa terjadi berangsur-angsur.
Kelumpuhan dan mati rasa di salah satu sisi tubuh biasanya disebabkan oleh tumor otak yang berada di cerebrum (otak besar) yang mengontrol pergerakan dan sensasi.
Tumor yang berada di batang otak juga bisa menunjukkan gejala seperti sebelah wajah yang mati rasa, kelemahan, dan nyeri.
Tanda-tanda kanker otak juga dapat menyebabkan masalah penglihatan dan pendengaran.
Gejala tumor otak yang memengaruhi masalah penglihatan, antara lain melihat kilatan cahaya di mata, floaters, penglihatan ganda, dan penglihatan kabur.
Selain masalah penglihatan, tumor otak bisa menyebabkan kehilangan pendengaran di salah satu telinga ataupun telinga berdenging.
Pupil mata membesar termasuk salah satu ciri-ciri tumor otak yang berhubungan dengan masalah penglihatan. Ini merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan medis segera.
Kesulitan berbicara, seperti cadel dan kesulitan menemukan kata-kata menjadi salah satu gejala tumor otak. Selain sulit berbicara, kondisi ini juga bisa membuat Anda merangkai kalimat yang kurang masuk akal atau kesulitan memahami perkataan orang lain.
Meskipun begitu, penting diingat bahwa memiliki gejala di atas bukan berarti Anda pasti punya tumor otak. Pasalnya, ciri-ciri yang dijabarkan di atas, juga bisa menjadi tanda penyakit lain.
Jika tumor berada di cerebellum atau otak kecil (di bawah otak besar pada bagian belakang otak) yang mengendalikan koordinasi tubuh, penderita bisa mengalami gangguan koordinasi dan keseimbangan tubuh yang berupa:
BACA JUGA: Penyebab Anda Susah Berkomunikasi, Ini Berbagai Gangguan yang Umum
Tumor otak bisa disembuhkan jika didiagnosis pada stadium awal.
Tumor otak jinak biasanya termasuk ke dalam stadium 1 dan 2. Pertumbuhannya cenderung lambat. Sementara itu, tumor otak ganas, alias kanker otak termasuk ke dalam stadium 3 dan 4.
Pengobatan tumor otak yang utama pada stadium apa pun umumnya adalah operasi pengangkatan tumor. Untuk tumor jinak, tingkat kesembuhannya cukup tinggi dan sangat mungkin untuk pulih sepenuhnya.
Namun, untuk kanker otak atau tumor otak yang muncul kembali, mungkin tidak semua tumor bisa diangkat dengan operasi. Apabila tumor tidak bisa diangkat sepenuhnya, dokter akan melanjutkan pengobatan tambahan, seperti kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi keduanya untuk menghancurkan sel kanker yang tersisa.
Jika muncul gejala yang dikhawatirkan tumor otak, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan menganjurkan serangkaian pemeriksaan untuk diagnosis yang tepat.
BACA JUGA: Apa Saja Makanan untuk Penderita Tumor Otak?
Berikut beberapa pemeriksaan yang dapat dilalui oleh pasien tumor otak:
Tidak semua tumor otak sama, meskipun berasal dari jenis jaringan otak yang sama. Tumor otak memiliki tingkatan yang berbeda bergantung pada bagaimana sel-sel di dalamnya tampak secara mikroskopis.
Mulai dari jinak hingga ganas, inilah stadium kanker otak:
Konsultasikan pada dokter mengenai pemeriksaan maupun penanganan yang tepat untuk tumor otak. Semakin cepat mendapat penanganan, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk segera pulih.
Baca Juga: 6 Perbedaan Kanker dan Tumor yang Penting Diketahui
Tumor otak jinak dan ganas punya ciri-ciri yang sangat serupa. Namun, beberapa orang yang memiliki tumor otak mungkin saja tidak memiliki gejala apa pun.
Gejala baru mulai muncul saat tumor sudah bertumbuh menjadi lebih besar. Itu sebabnya, memperhatikan kondisi tubuh serta mengenali beberapa kemungkinan cirinya bisa membantu mencegah kondisi ini memburuk.
Meski tanda-tandanya mirip dengan beberapa penyakit lainnya, ada sedikit perbedaan yang mungkin bisa membantu Anda lebih paham.
Tanyakan ke dokter mengenai gejala yang dikhawatirkan.
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Tumor jinak adalah pertumbuhan sel tidak bersifat kanker. Ciri-ciri tumor jinak, yaitu benjolan yang permukaannya mulus, bergerak bila ditekan, dan kerap muncul di kedua payudara.
28 Agt 2019
Jangan sepelekan jika Anda sudah lama merasa perut sebelah kanan sakit karena ini bisa jadi tanda tumor kanker kolorektal. Gejala kanker kolorektal lainnya dapat berupa pusing, anemia, masalah pencernaan, dan sebagainya.
13 Jun 2019
Glioblastoma yang dialami oleh Agung Hercules merupakan jenis tumor otak agresif yang dapat menyebar secara cepat dan sulit disembuhkan. Beberapa gejala glioblastoma, antara lain sering sakit kepala, penglihatan buram, dan sering muntah.
18 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved