Kualitas udara dalam ruangan yang baik merupakan salah satu ciri-ciri rumah sehat yang perlu Anda perhatikan. Ini bisa menjaga kondisi fisik dan mental, serta mencegah gangguan kesehatan.
26 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kondisi rumah yang tidak layak dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan
Table of Content
Anda mungkin menghabiskan sebagian besar waktu di rumah. Rumah menjadi salah satu faktor penentu kesehatan pemiliknya. Kondisi rumah yang tidak sehat berkaitan dengan berbagai gangguan kesehatan.
Advertisement
Lantas, bagaimana ciri-ciri rumah sehat? Simak ulasannya berikut ini.
Tak hanya nyaman, kondisi rumah yang bersih dan sehat bisa mendukung kesehatan fisik dan mental penghuninya.
Dikutip dari American Journal of Public Health, kondisi rumah yang buruk dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, misalnya infeksi, gangguan pernapasan seperti asma, alergi, penyakit kronis, keracunan timbal, cedera, hingga gangguan mental.
Beberapa ciri-ciri rumah sehat yang perlu Anda perhatikan antara lain:
Rumah sehat adalah rumah dengan ventilasi yang baik, mulai dari jendela, pintu, hingga saluran pembuangan udara lainnya.
Ventilasi yang baik akan menciptakan pertukaran udara yang baik pula. Ini berkaitan dengan kualitas udara yang ada di dalam rumah.
Ketika ada di rumah, kebanyakan orang menghabiskan lebih dari 90% waktunya di dalam ruangan.
Pasokan udara yang bersih dan segar di rumah dapat membantu meningkatkan kesehatan dan mencegah gangguan pernapasan.
Sementara, kualitas udara yang buruk, misalnya tercemar alergen, dapat meningkatkan risiko asma atau alergi.
Setiap sisi rumah harus selalu kering dan tidak lembap, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Rumah yang lembap bisa mendukung timbulnya tungau, kecoa, tikus, jamur, dan alergen lain yang bisa memicu alergi maupun asma.
Dikutip dari Asthma and Allergy Foundation of America, Anda perlu mempertahankan kelembapan rumah di bawah 50% untuk menjaganya tetap kering agar menurunkan risiko timbulnya asma dan alergi.
Namun, udara di ruangan juga sebaiknya tidak terlalu kering. Anda bisa memasang humidifier untuk menjaga tingkat kelembapan sekitar 30-50%.
Cara agar rumah tetap kering dan tidak lembap adalah drainase yang baik di dalam dan luar ruangan. Perhatikan juga bagian atap dan pipa interior rumah, lalu pastikan tidak ada kebocoran.
Rumah sehat adalah rumah yang terjaga kebersihannya. Bukan hanya dari sampah, tapi juga dari debu atau kotoran lain.
Rumah bersih menjadikan lingkungan tempat tinggal yang sehat bagi penghuninya. Ini bisa membantu mengurangi risiko serangan hama atau munculnya alergen penyebab alergi.
BACA JUGA: 10 Cara Membersihkan Rumah yang Efektif
Salah satu ciri-ciri rumah sehat adalah bebas hama. Timbulnya hama berkaitan dengan kurangnya kebersihan rumah.
Tikus, kecoa, atau rayap tergolong hama yang bisa menyerang rumah. Tak hanya mengganggu kenyamanan, munculnya hama bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Membersihkan rumah setiap hari dan mempelajari tentang pengendalian hama bisa menjadi cara menghindari rumah kotor dan bebas hama.
Menutup celah atau bukaan di seluruh rumah, serta menyimpan makanan di wadah tertutup juga bisa mencegah munculnya hama.
Ciri-ciri rumah sehat yang tak kalah penting adalah harus memiliki sumber air bersih. Air adalah sumber kehidupan. Untuk itu, memiliki air bersih sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kesehatan penghuni rumah.
Rumah sehat harus memiliki toilet yang bersih dan tempat pembuangan akhir yang ideal. Dikutip dari Kementerian Kesehatan, jarak tempat pembuangan harus lebih dari 10 meter dari sumber galian air bersih. Ini bertujuan untuk menghindari peresapan dan kontaminasi terhadap sumber air.
Suhu yang stabil dan terkontrol juga sangat penting dan menjadi salah satu ciri-ciri rumah sehat.
Risiko gangguan kesehatan juga bisa muncul akibat paparan suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dalam waktu yang lama. Ini bisa terjadi saat penghuni rumah tidak memperhatikan suhu di dalam ruangan.
Rumah juga tak terlepas dari risiko kontaminasi zat berbahaya yang bisa meningkatkan risiko keracunan, alergi, hingga gangguan kesehatan lainnya.
Beberapa zat kimia yang mungkin ada di lingkungan rumah antara lain timbal, radon, pestisida, senyawa organik yang mudah menguap, asap rokok, karbon monoksida, hingga partikel asbes.
Melakukan uji radon secara berkala bisa menjadi cara mencegah kontaminasi gas berbahaya alami yang masuk melalui tanah, celah, dan retakan pondasi rumah.
Rumah yang sehat adalah rumah yang aman bagi penghuninya.
Memperhatikan keamanan rumah sangat penting untuk mencegah cedera, jatuh, luka bakar, dan keracunan, terlebih bagi Anda yang punya anak kecil.
Anda bisa memulainya dengan membenahi tata letak rumah seperti menggunakan tangga yang aman. Jangan lupa juga untuk meletakkan benda berbahaya di luar jangkauan anak-anak.
Bagi Anda yang memiliki anggota keluarga lansia, memperhatikan penggunaan pegangan di toilet atau lantai yang tidak mudah licin bisa menjadi pertimbangan.
Rumah yang sehat berarti rumah yang bersih dan terhindar dari zat berbahaya, mikroorganisme, dan faktor lain yang mengganggu kenyamanan, keamanan, dan kesehatan penghuninya.
Mengenali dan menerapkan ciri-ciri rumah sehat bisa menjadi solusi Anda hidup lebih sehat, baik secara fisik maupun mental.
Jika masih ada pertanyaan seputar ciri-ciri rumah sehat, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mencuci sayuran dan buah bisa Anda lakukan dengan air bersih mengalir Anda juga bisa mencuci buah dan sayur dengan cuka untuk membuang virus atau bakteri yang menempel.
Mandi setelah olahraga boleh dilakukan karena justru bisa memberikan banyak manfaat untuk tubuh, seperti membersihkan kulit dari bakteri di keringat, membuat tubuh lebih rileks setelah olahraga, mempercepat proses penyembuhan otot, membuat otot rileks, hingga meningkatkan sirkulasi darah.
Protein hewani yang paling populer dan banyak dikonsumsi adalah ayam. Mengolahnya mudah, bisa menjadi segala macam sajian masakan. Setiap bagian tubuh ayam punya kalori berbeda-beda. Berapa kalori paha atas ayam, dada, dan bagian lainnya? Temukan jawabannya di artikel ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved