Seseorang yang rendah diri memiliki ciri-ciri merasa tak punya kendali atas dirinya, sering membandingkan diri dengan orang lain, meragukan diri sendiri, hingga sulit menerima pujian.
2023-03-27 00:45:02
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Seorang yang rendah diri merasa tak punya kendali atas hidupnya
Table of Content
Self-esteem atau harga diri mengacu pada nilai seorang individu. Perannya sangat penting untuk berbagai area kehidupan. Itulah mengapa penting tahu apa saja ciri-ciri rendah diri. Sebab, pengaruhnya bisa meliputi identitas, kepercayaan diri, dan rasa berdaya.
Advertisement
Hati-hati pula terjebak sebab kadang karakteristik rendah diri ini mirip dengan sosok yang pendiam atau naif. Padahal, semuanya sangatlah berbeda.
Untuk membedakan kapan seseorang merasa rendah diri dan perilaku lain yang cenderung menutup diri, berikut ini ciri-cirinya:
Ketidakpercayaan diri sangat terkait dengan rendahnya self-esteem. Begitu pula sebaliknya. Orang yang percaya diri akan yakin bahwa dirinya bisa mengatasi situasi tertentu.
Bentuk kepercayaan pada diri sendiri juga membuktikan bahwa Anda merasa nyaman dalam mengambil keputusan dalam hidup. Jelas, perannya sangatlah krusial untuk hidup Anda.
Untuk mengatasi rasa tidak percaya diri ini, bisa dengan mencoba belajar hal baru. Ketika menjadi pakar akan suatu hal, secara alami akan muncul rasa percaya diri.
Ciri-ciri rendah diri lainnya adalah tak punya kendali terhadap hidupnya sendiri. Mereka merasa tidak kuasa membuat perubahan baik untuk dirinya maupun sekitarnya. Ketika menghadapi masalah pun, rasanya tak ada solusi yang masuk akal sebab kendali bukan berada di tangan mereka.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Juni 2020 lalu, ketika seseorang merasa hanya punya sedikit kendali, self-esteem yang tinggi bisa menghalau dampak negatifnya terutama yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Jadi, ketika merasa segala hal terjadi di luar kendali, coba cari cara untuk meningkatkan self-esteem. Dengan demikian, akan besar pengaruhnya pada kemampuan memegang kendali.
Dalam kehidupan sosial, membandingkan diri sendiri dengan orang lain justru bisa menghancurkan self-esteem. Bukannya menjadi wadah untuk introspeksi dan memotivasi agar bisa jadi versi terbaik diri sendiri, yang terjadi justru sebaliknya.
Lebih jauh lagi, ciri-ciri rendah diri adalah terlalu memusingkan perbandingan dengan orang lain di kehidupan sosial. Mereka akan terus menerus membandingkan seakan tak ada habisnya. Tentunya, ini justru bersifat merusak karena mereka membandingkan dengan orang yang dianggap lebih baik.
Orang yang rendah diri juga akan kesulitan mengenali apa yang mereka inginkan. Mengingat mereka menganggap diri kruang berharga, akan muncul rasa tidak layak menerima bantuan.
Selain itu, mereka juga akan merasa malu atau tidak kompeten apabila merasa butuh bantuan. Mereka akan memilih diam. Pada akhirnya, siklus ini akan membuat kebutuhan diri sendiri berada di prioritas terendah dan menyulitkan diri sendiri.
Jangan heran pula bahwa ciri-ciri rendah diri adalah terus menerus meragukan diri sendiri. Ada rasa khawatir akan salah mengambil keputusan. Bahkan, mereka akan ragu terhadap opini pribadi dan lebih percaya pada pemikiran orang lain.
Pola semacam ini akan membuat mereka terus menerus meragukan diri sendiri. Akan sangat sulit bagi orang dengan self-esteem rendah untuk mengambil keputusan terkait hidupnya.
Dalam sebuah studi di Journal of Vocational Behavior menemukan fakta bahwa orang rendah diri akan sulit menerima pujian atau saran positif dari orang lain. Mereka tidak punya opini positif tentang diri sendiri. Itu sebabnya, semakin sulit pula menerima pujian dari orang di sekitar.
Justru ketika mendapat pujian, mereka merasa curiga dan tidak percaya. Mereka yakin bahwa pujian yang dilontarkan tidak sesuai dengan prinsip dan kondisi mereka sesungguhnya. Bukan tidak mungkin, mereka akan merasa dijadikan bahan lelucon.
Bukannya menjaga kesehatan mental dengan membiasakan positive self-talk, orang yang rendah diri justru lebih sering melakukan negative self-talk. Mereka akan selalu mencari hal negatif tentang diri sendiri.
Bahkan ketika situasi tidak berjalan sesuai harapan, dengan mudah mereka akan menyalahkan diri sendiri. Akan selalu ada hal yang dianggap salah. Mulai dari penampilan, perilaku, hingga kemampuan.
Awas terjebak, sebab rasa takut gagal adalah ciri-ciri rendah diri yang kerap disalahartikan. Padahal, kaitannya sangat erat. Mengingat mereka tidak percaya terhadap kemampuan diri sendiri, secara tidak langsung mereka meragukan kemampuannya untuk bisa sukses.
Konsekuensinya, mereka akan menghindar dari tantangan, menyerah sebelum mencoba, atau mencari cara untuk menyembunyikan perasaan. Mereka juga mungkin meremehkan hal yang harus dikerjakan atau mencari faktor eksternal yang bisa disalahkan.
Tidak merasa diri berharga akan membuat seseorang meragukan masa depan mereka. Ada rasa tak berdaya yang membuat mereka enggan melakukan sesuatu demi kesuksesan di masa depan. Pasrah tanpa berbuat apa-apa.
Jangan heran apabila tak segan melakukan self-sabotage sebagai bentuk takut akan kesuksesan. Mereka akan mencari halangan agar ada alasan dalam mencapai kesuksesan. Ini menjadi tameng padahal yang sesungguhnya terjadi adalah keterbatasan dari pola pikir sendiri.
Orang yang rendah diri juga sulit menerapkan batasan jelas terhadap orang lain. Mereka takut orang akan berhenti menyukai mereka ketika mulai menerapkan batasan jelas. Di saat inilah, mereka tidak berani berkata tidak dan rentan merasa stres.
Selain itu, kerap kali mereka juga terjebak menjadi sosok people pleaser demi mendapatkan validasi dari orang lain. Mereka tidak menemukan kepuasan atau kebanggaan dari diri sendiri sehingga sibuk mencari pengakuan dari orang lain. Terkadang, ini bisa melewati batas. Mereka getol menyenangkan orang lain meski sudah tidak sesuai kemampuan diri sendiri.
Baca Juga
Apabila terjebak dalam ciri-ciri rendah diri di atas, coba alihkan fokus pikiran pada hal-hal yang positif. Lakukan secara perlahan dari hal-hal sederhana terlebih dahulu. Konsisten melakukannya akan menjadi cara untuk membentuk kebiasaan baru.
Memilih dengan siapa Anda berkumpul juga berperan cukup signifikan. Pilih orang yang tulus menghargai diri Anda. Dengan demikian, bisa terbentuk rasa menghargai terhadap diri sendiri.
Jika situasi semakin dirasa tak terkendali hingga menyebabkan stres, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Konsep self-efficacy adalah kepercayaan seseorang akan kemampuannya dalam menuntaskan suatu hal dengan sukses. Artinya, ketika seorang individu memiliki efikasi diri yang tinggi, ia yakin bisa mengerjakan sesuatu.
Psikologi kepribadian adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pribadi individu sebagai makhluk unik sekaligus memiliki kesamaan pola dengan perilaku orang lain. Ingin tahu lebih lengkap? Simak penjelasan berikut ini.
Berkebun telah dikenal menjadi terapi, untuk mengatasi gangguan psikologis. Salah satu alasannya, kegiatan bercocok tanam membuat Anda bersentuhan dengan tanah, yang memiliki manfaat positif untuk jiwa. Manfaat tanah tersebut, termasuk untuk redakan stres, karena sifat antidepresan yang dimilikinya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved