Ciri-ciri pubertas pada remaja perempuan antara lain mulai mengalami menstruasi, tumbuhnya payudara, mula banyak jerawat dan lemak menumpk di perut dan pantat. Sementara ciri pubertas pada remaja laki-laki antara lain mengalami mimpi basah, mulai lebih banyak berkeringat, muncul rambut kemaluan di sekitar penis, dan tinggi badan bertambah pesat.
11 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ciri-ciri pubertas anak laki laki dan perempuan biasanya akan mulai muncul di usia 8-14 tahun
Table of Content
Masa pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan memiliki ciri yang berbeda. Untuk perempuan, bagian payudara akan mulai berkembang dan fase menstruasi dimulai.
Advertisement
Pada lelaki, ciri-ciri pubertas akan ditandai dengan suara yang mulai bertambah berat dan rambut halus tumbuh pada bagian wajah. Untuk lebih lengkapnya, mari kenali lebih lanjut seputar masa pubertas pada remaja.
Masa pubertas adalah tanda ketika anak sudah mulai beranjak remaja. Pubertas terjadi pada masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Di masa puber, anak akan mengalami berbagai perubahan fisik dan psikologis yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon.
Selama masa pubertas, tubuh mengalami banyak perubahan internal dan eksternal. Pada masa ini, anak mencapai tinggi dan proporsi tubuh dewasanya, organ-organ reproduksinya berkembang, serta mampu bereproduksi.
Masa puber dimulai ketika area otak yang disebut hipotalamus mulai memberi sinyal ke tubuh untuk mengembangkan karakteristik orang dewasa. Sinyal-sinyal yang dikirimkan melalui hormon ini memicu organ reproduksi menghasilkan berbagai hormon lainnya.
Hormon-hormon tersebut menyebabkan pertumbuhan dan perubahan di berbagai bagian tubuh, antara lain organ reproduksi luar, jaringan payudara, kulit, otot, tulang, rambut, dan otak. Selain itu, perubahan hormon juga mempengaruhi emosi dan pikiran remaja.
Masa pubertas umumnya terjadi pada usia 8-14 tahun. Rata-rata usia pubertas pada anak perempuan adalah 11 tahun, sedangkan masa pubertas laki-laki terjadi pada usia 12 tahun. Walaupun demikian, periode ini bisa berbeda bagi setiap orang.
Proses pubertas dapat berlangsung sampai 4 tahun. Maka dari itu, akan lebih baik jika orang tua mengetahui ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan agar dapat membimbingnya dengan benar di masa peralihan tersebut.
Berikut adalah ciri-ciri pubertas anak perempuan yang dapat Anda kenali:
Selain perubahan fisik di atas, ciri-ciri masa pubertas pada anak perempuan juga bisa terlihat dari perubahan emosionalnya. Salah satu bentuknya adalah rasa ketidaknyamanan, terutama saat menstruasi.
Hal ini wajar terjadi karena kadar hormon yang fluktuatif selama siklus menstruasi. Jika perubahan emosi ini terasa mengganggu, dokter biasanya menyarankan mengonsumsi obat-obatan tertentu dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti rutin berolahraga.
BACA JUGA: Perkembangan Fisik Laki-laki dan Perempuan saat Pubertas
Ini ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki yang bisa diamati:
Ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki juga ditandai dengan perubahan emosional. Perubahan ini bisa menjadi hal yang menyenangkan karena terjadi perkembangan pada perasaan-perasaaan baru.
Namun, perkembangan emosi yang naik turun dapat memberikan dampak berupa perubahan suasana hati yang sulit dijelaskan, perasaan rendah diri, agresivitas, bahkan hingga depresi.
Baca Juga: Perilaku Anak Remaja yang Normal dan yang Tidak, Orang Tua Perlu Tahu
Anak-anak dapat mengalami masa naik dan turun saat sedang menjalani masa puber. Ditambah lagi, ada banyak perubahan fisik yang terjadi pada tubuh mereka. Maka dari itu, orangtua disarankan untuk menemani dan membantu anak melewati fase ini.
Berikut adalah tips untuk menemani anak-anak saat sedang melewati masa pubertas pada remaja.
Terdapat banyak ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan yang dapat membuat mereka kaget. Perubahan fisik yang terjadi dapat membuat mereka merasa kebingungan, misalnya anak perempuan yang mulai menstruasi atau anak laki-laki yang mengalami kemunculan rambut kemaluan.
Orangtua perlu memberikan instruksi dan bantuan pada mereka. Contohnya saat anak perempuan ingin menggunakan pembalut untuk pertama kalinya, atau sang ayah yang perlu memberi tahu anak laki-lakinya untuk merawat kebersihan alat kelamin.
Masa pubertas perempuan dan laki-laki dapat membuat suasana hati mereka cepat berubah. Sebagai orangtua, Anda perlu bersabar dalam menghadapinya.
Gunakan insting Anda sebagai orangtua untuk menghadapi anak yang sedang melewati masa puber tersebut. Jangan biarkan ia melewatinya sendirian.
Tubuh anak terus berkembang, dan perubahan fisik pun terjadi, mulai dari munculnya jerawat, perkembangan payudara, dan masih banyak lagi.
Berikan dukungan dan bantulah anak untuk menjawab segala pertanyaan yang mungkin ada di benak mereka.
Terus ajak anak berkomunikasi tentang perubahan fisik yang terjadi pada mereka. Beri tahu mereka bahwa Anda selalu siap dan ada dikala mereka ingin mengetahui sesuatu tentang masa pubertasnya.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh di Masa Pubertas
Tidak semua anak-anak dan remaja mengalami masa pubertas yang normal. Beberapa mungkin saja mengalami masalah terkait masa pubertas, yaitu:
Pubertas dini adalah kondisi saat pertumbuhan atau perubahan di tubuh anak yang biasanya menjadi penanda ia memasuki masa remaja atau dewasa, terjadi terlalu cepat. Pada kondisi ini, ciri-ciri pubertas anak laki-laki muncul sebelum usia 9 tahun dan pada anak perempuan sebelum usia 8 tahun.
Ciri-ciri pubertas dini atau pubertas prekoks anak laki-laki dan perempuan adalah munculnya kondisi-kondisi di bawah ini sebelum waktunya:
Seringkali penyebab pubertas dini tidak dapat ditentukan. Selain itu hal ini juga dapat disebabkan infeksi, gangguan hormon, kelainan otak, tumor, atau cedera.
Pubertas dini biasanya memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi misalnya anak-anak yang terpapar hormon reproduksi dari sumber luar tubuh seperti produk krim estrogen atau testosteron, maupun bahan kimia dari lingkungan.
Biasanya saat anak mengalami pubertas dini, akan diberikan pengobatan untuk menunda perkembangan pubertas lebih lanjut.
Pubertas yang datang terlambat disebut dengan pubertas tertunda. Ini artinya ciri-ciri pubertas berupa perbuahan fisik menuju kedewasan masih tidak muncul pada saat anak perempuan telah berusia 12 tahun atau anak laki-laki telah berusia 14 tahun.
Penyebab pubertas tertunda juga seringkali tidak diketahui, namun beberapa faktor di bawah ini mungkin bisa menjadi pemicu:
Ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan yang terlambat dapat meliputi:
Seorang anak mungkin juga tidak mengalami pubertas apabila mereka mengalami kondisi yang disebut dengan sindrom Kallman. Ini adalah gabungan antara gangguan indera penciuman dengan gangguan hormonal yang menunda atau menghalangi pubertas.
Sindrom Kallman adalah gangguan hormonal yang disebabkan oleh masalah pada neuron tertentu, atau saraf di otak yang memberi sinyal ke hipotalamus. Hal ini menyebabkan hipotalamus tidak dapat merangsang produksi dan pelepasan hormon tertentu oleh kelenjar pituitari dengan baik.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh mutase gen. Ciri-ciri dari sindrom kallman adalah:
Baca Juga
Itulah ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan. Apabila anak Anda tidak melalui masa pubertas sebagaimana mestinya, jangan tunda lagi untuk membawanya berkonsultasi dengan dokter.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan remaja, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tinggi dan berat badan ideal remaja 15 tahun berbeda berdasarkan jenis kelaminnya. Namun bukan hanya pertumbuhannya, perkembangan yang dialami oleh anak juga perlu diperhatikan.
Helicopter parenting adalah pola asuh orangtua yang sangat terfokus pada anak-anak dan memantau gerak-gerik si kecil setiap waktu. Dampak pola asuh helikopter cukup beragam, mulai dari timbulnya rasa takut akan kegagalan, kepercayaan diri rendah, hingga kecemasan berlebih pada anak. Apakah ada manfaatnya?
Perubahan fisik saat memasuki usia remaja menandakan terjadinya fase pubertas. Umumnya, ini terjadi pada usia 8-14 tahun untuk remaja perempuan dan 9-15 tahun untuk remaja laki-laki. Namun, ada pula pubertas terlambat yang terjadi karena faktor genetik hingga kondisi medis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved