People pleaser adalah kepribadian seseorang yang rela melakukan apa pun untuk membuat orang lain senang. Untuk berhenti, Anda perlu jujur dan lakukan yang terbaik untuk diri sendiri.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
2 Mar 2022
Orang dengan sifat people pleaser mudah dipengaruhi orang lain
Table of Content
Seharusnya, berani berkata tidak masuk dalam salah satu lifeskill di tengah dunia yang serba tak bisa diprediksi. Jika tidak, alamat terjebak menjadi seorang people pleaser. Sesuai namanya, ini adalah orang yang rela berperilaku tertentu hanya demi membuat orang lain senang
Advertisement
Tentu saja, sosok seperti ini menempatkan perasaan mereka sendiri jauh di belakang. Bukan prioritas. Energi hingga waktu dihabiskan demi membuat orang lain menyukai Anda.
Tanda-tanda seorang people pleaser adalah perbatasan antara menjadi orang baik dan tidak berpendirian. Berikut beberapa indikator yang bisa menjadi pembeda:
Sosok people pleaser kerap memiliki kepercayaan diri rendah dan butuh pengakuan orang lain untuk menilai dirinya. Mereka meyakini bahwa hak untuk mendapatkan cinta atau kasih sayang hanya akan terwujud apabila sudah memberikan segalanya untuk orang lain.
Tentu saja, sosok semacam ini membutuhkan pujian hingga apresiasi dari orang lain untuk bisa merasa baik tentang dirinya sendiri.
Orang semacam ini juga hampir selalu mengkhawatirkan penolakan orang lain. Itulah sebabnya, mereka rela melakukan tindakan tertentu demi menyenangkan orang lain dan tidak ditolak.
Tak hanya itu, mereka juga sangat mendambakan diinginkan orang lain. Mereka merasa, orang lain akan memberikan perhatian apabila merasa butuh.
People pleaser khawatir ketika menolak permintaan orang lain, itu akan membuat mereka berpikir tidak peduli pada mereka. Memilih untuk setuju dianggap lebih aman. Bisa saja kapasitas saat itu sedang tidak memungkinkan untuk membantu.
Pola seperti ini bersifat merusak. Kebutuhan orang lain menjadi milik Anda. Sangat mungkin terjadi terus menerus dan hilang batasan yang seharusnya dihormati.
Orang yang tergolong kategori ini juga rela disalahkan dan selalu siap meminta maaf meski tidak melakukan kesalahan apapun. Bahkan, meminta maaf dianggap sebagai solusi demi tetap dianggap berguna oleh orang lain.
Jelas, seorang people pleaser akan memilih menghindari konfrontasi dan setuju. Padahal, bisa saja dalam hati ada rasa tidak setuju terhadap apa yang sedang diutarakan. Kondisi ini hanya akan mendatangkan kerumitan di masa depan.
Ada banyak akar pemicu seseorang menjadi pribadi yang harus selalu menyenangkan orang lain. Bisa jadi karena trauma masa lalu, masalah kepercayaan diri, takut ditolak, dan sebagainya.
Baca juga: Manfaat Sosialisasi dengan Orang Lain bagi Kesehatan
Jika sudah berkomitmen untuk memutus benang kusut sebagai people pleaser, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
Perasaan setiap orang sangatlah valid. Sangat boleh berbuat baik, namun harus benar-benar tulus. Jangan ada pamrih atau keinginan agar dianggap berguna oleh orang lain.
Sebelum mengiyakan permintaan orang lain, kenali dulu bagaimana perasaan di lubuk hati terdalam. Apabila bantuan kali ini tidak membuat Anda merasa senang dan justru sebaliknya, menolak bukanlah hal buruk.
Bedakan memprioritaskan diri sendiri dengan bersikap egois. Ini jauh berbeda. Pahami bahwa ketika Anda tidak memprioritaskan diri sendiri, mustahil bisa berbuat sesuatu untuk orang lain.
Memprioritaskan diri sendiri juga termasuk menyampaikan opini dalam sebuah rapat, merasa nyaman dengan emosi yang dirasakan, dan mengutarakan apa yang diinginkan dalam sebuah hubungan.
Coba tantang diri sendiri dengan tidak langsung menawarkan bantuan. Tunggu hingga ada yang datang untuk meminta. Bisa jadi, yang diperlukan orang lain bukanlah bantuan. Mereka mungkin hanya perlu sosok yang bisa mendengarkan.
Batasan atau boundaries adalah hal penting untuk memutus rantai sosok people pleaser. Untuk itu, ketika suatu saat ingin menolong atau dimintai bantuan oleh orang lain, perhatikan hal-hal seperti:
Pada akhirnya, sosok people pleaser bisa tidak mengenali lagi apa yang sebenarnya mereka inginkan. Ini terjadi karena terlalu sering mengiyakan permintaan orang lain dan mengabaikan perasaan diri sendiri.
Benang kusut ini juga akan mengakibatkan Anda tidak bisa mengutarakan pendapat dengan tegas. Waktu yang seharusnya sepenuhnya menjadi hak Anda pun bisa tergadaikan hanya karena tidak bisa menolak permintaan orang lain.
Baca juga: Cara Bergaul agar Disenangi Orang
Berhenti menjadi sosok people pleaser sejak saat ini juga dengan melatihnya lewat beberapa cara di atas. Tenang, bersikap tegas tidak akan membuat Anda dijauhi atau bahkan dibenci. Bedakan bagaimana menjadi sosok yang suka menolong dan baik dengan sosok yang tidak kuasa menolak.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar dampak menjadi sosok people pleaser terhadap kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Makanan tahan lama tak hanya dibutuhkan untuk stok di rumah, namun juga bisa Anda bawa saat bepergian. Ternyata, ada berbagai makanan bergizi yang bisa bertahan untuk waktu yang lama. Apa saja?
22 Sep 2020
Kecerdasan mental atau emotional intelligence adalah kemampuan seseorang mengenali dan mengendalikan emosi dan perasaannya. Orang yang memiliki kecerdasan emosional memiliki sifat kepemimpinan yang baik dan cenderung lebih sukses dalam berkarir.
20 Nov 2019
Menjadi karismatik adalah hal yang bisa dipelajari. Salah satu kuncinya adalah dengan memberikan perhatian penuh pada lawan bicara ketika berinteraksi.
31 Okt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved