Ciri-ciri penyakit saraf adalah kesemutan, rasa nyeri menusuk seperti terbakar, mati rasa atau kebas, sering berkedut, otot melemah, disfungsi seksual, disfungsi usus, hingga sering berkeringat berlebih. Gejala kerusakan pada saraf ini umumnya bisa hilang dengan sendirinya, namun beberapa harus diobati agar gejalanya tidak semakin parah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Mei 2023
Ciri-ciri penyakit saraf salah satunya nyeri dan kesemutan
Table of Content
Saraf memiliki peran penting di tubuh, mulai dari menggerakan otot organ hingga memberikan rangsangan untuk panca indra. Jika saraf mengalami kerusakan, maka berbagai fungsi tubuh bisa terganggu dan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Oleh sebab itu, mengenali ciri-ciri penyakit saraf sedari dini sangat penting dilakukan agar kamu bisa segera mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Advertisement
Secara struktural, sistem kerja saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan tepi. Apabila kerusakan terjadi di sistem saraf pusat, maka gangguan akan terasa di otak dan sumsum tulang belakang. Sementara itu, jika kerusakan terjadi pada sistem saraf tepi, maka gejala bisa muncul di berbagai anggota tubuh lain. Sebab, saraf ini lokasinya menyebar ke seluruh tubuh.
Berikut adalah gejala gangguan penyakit saraf yang perlu diwaspadai:
Ciri-ciri penyakit saraf yang paling umum adalah kesemutan.
Kesemutan atau parastesia adalah salah satu tanda awal kerusakan saraf yang bisa menyebar dari tangan atau kaki ke lengan atau bagian lain yang lebih besar. Biasanya kondisi ini juga disertai dengan sensasi seperti terbakar.
Gejala kerusakan saraf ini hanya bisa bersifat sementara. Jika kamu merasakan gejala ini dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan ke dokter.
Rasa nyeri juga bisa dirasakan orang yang mengalami penyakit saraf, termasuk saraf kejepit. Rasa sakit yang muncul karena saraf kejepit biasanya tajam, terasa seperti menusuk disertai sensasi terbakar. Beberapa orang juga bisa merasakan rasa nyeri mendadak yang kerap digambarkan seperti tersengat listrik.
Ciri-ciri gangguan penyakit saraf selanjutnya yang perlu kamu waspadai adalah ketika tangan atau kaki mengalami mati rasa. Hal ini terjadi ketika ada cedera atau kerusakan pada saraf sensorik.
Orang yang mengalami kebas bisa saja tidak sadar saat terluka atau cedera karena tidak merasakan sensasi sakit. Sehingga, ketika ada anggota tubuh yang mengalami kebas, segera periksakan ke dokter sebelum terjadi komplikasi akibat perawatan yang terlambat.
Kedutan otot yang sering terjadi tiba-tiba juga bisa menjadi gejala kerusakan saraf motorik. Kedutan kecil biasanya terlihat pada otot di bawah kulit. Terkadang, hal ini bisa terjadi bahkan saat dalam kondisi normal tanpa disertai dengan rasa nyeri apapun.
Baca Juga: Mengenal Cedera Saraf Tulang Belakang
Dilansir dari Loma Linda University Health, kerusakan saraf motorik juga bisa menyebabkan hilangnya fungsi otot, sehingga otot melemah atau mengalami kelumpuhan. Hal ini juga bisa diakibatkan karena hilangnya fungsi sensorik saraf tubuh.
Ketika tubuh mengalami lumpuh sebagian di satu sisi saja, maka itu disebut hemiplegia. Ketika kelumpuhan pada anggota gerak dimulai dari panggul ke bawah terjadi seluruhnya disebut paraplegia.
Atrofi otot atau penurunan massa otot juga dapat menjadi ciri-ciri penyakit saraf. Kondisi ini dalam dunia medis disebut atrofi otot neurogenik dan disebabkan oleh cedera saraf, penyakit neuron motorik, atau infeksi pada saraf yang berfungsi untuk menggerakan otot.
Ketika saraf otot mengalami kerusakan, otot tidak akan bergerak dengan baik dan melemah karena tidak mendapatkan rangsangan dari saraf otak. Akibatnya, jaringan pada otot yang tidak sering digerakan ini akan mengecil dan menyebabkan atrofi otot.
Fungsi kandung kemih dan usus sangat bergantung pada saraf otot yang menyusun organ vital. Ketika saraf pada otot di bagian usus dan kandung kemih rusak, penderitanya akan mengalami gejala gangguan fungsiusus dan kandung kemih seperti diare, sembelit, hingga tidak bisa menahan buang air kecil dan buang air besar (inkontinensia).
Ciri-ciri gangguan penyakit saraf lainnya juga bisa meliputi:
Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit Saraf pada Lansia
Perawatan gangguan saraf bisa berbeda tergantung pada penyebabnya. Ciri-ciri penyakit saraf di atas bahkan umumnya dapat reda dengan sendirinya.
Namun pada beberapa kasus, penyakit saraf tidak bisa benar-benar disembuhkan, tapi pengobatan tetap perlu dilakukan untuk membantu mengurangi gejalanya.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati gangguan saraf:
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter terkait tanda gangguan penyakit saraf dan cara mengatasinya, kamu bisa mencoba berkonsultasi online dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
Penyempitan tulang belakang disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cedera hingga penyakit. Car mengobatinya dapat dengan laminektomi, foraminotomy, dan fusi tulang belakang.
17 Jul 2020
Listeriosis adalah infeksi bakteri Listeria yang bisa menyerang saluran pencernaan sehingga menyebabkan mual dan diare, serta sistem saraf pusat yang membuat sakit kepala, leher kaku, hingga radang selaput otak.
21 Des 2020
Sakit tulang belakang bisa disebabkan oleh cedera, radang sendi, hingga kelainan tulang belakang. Rasa sakit muncul dari bagian leher hingga punggung bawah.
7 Jul 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved