Ada banyak ciri-ciri penyakit paru-paru obstruktif kronis, termasuk sesak dada, batuk berdahak, kaki dan betis membengkak, dan jantung berdetak cepat. Kenali cirinya, jauhi rokok Anda.
2023-03-28 17:44:58
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Perokok aktif harus mewaspadai kemungkinan terjadinya penyakit paru-paru
Table of Content
Ketika seseorang bernapas, udara mengalir melewati kerongkongan dan berakhir di kantung udara dalam paru-paru: alveoli. Namun pada orang dengan ciri-ciri penyakit paru-paru, bernapas tidaklah semulus itu.
Advertisement
Sejatinya, setelah kantung udara terisi udara, oksigen akan terdistribusi ke pembuluh darah yang mengalir di seluruh tubuh. Pada saat bersamaan, darah juga melepaskan karbon dioksida ke alveoli untuk dikeluarkan.
Namun pada penderita penyakit paru obstruktif kronis, udara yang masuk sangat terbatas. Akibatnya, pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida juga tidak bisa optimal.
Salah satu sinyal yang menandakan ciri-ciri penyakit paru-paru adalah ketika seseorang bernapas dengan tersengal-sengal. Mungkin awalnya hal ini hanya terjadi ketika orang tersebut melakukan aktivitas fisik cukup berat.
Namun ketika penyakitnya semakin memburuk, kesulitan bernapas ini bisa terjadi kapan saja, bahkan saat tengah beristirahat.
Berikut ini beberapa gejala penyakit paru-paru obstruktif kronis lainnya:
Ciri-ciri penyakit paru-paru di atas bisa bervariasi pada tiap orang, bergantung pada tingkat keparahannya.
Namun pada beberapa orang, ada yang tidak merasakan ciri-ciri penyakit paru-paru karena sangat ringan. Meski demikian, apabila seseorang masih menjalani gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, cepat atau lambat kerusakan paru-paru menjadi kian parah.
Pada orang dengan ciri-ciri penyakit paru-paru, udara tidak dapat mengalir dengan leluasa. Beberapa penyebabnya adalah:
Pada orang yang mengalami gejala penyakit paru-paru, kantung udara dalam paru-paru tidak lagi elastis. Akibatnya, mereka tidak dapat mengeluarkan udara karena terjebak di dalam paru-paru.
Hal ini yang membedakan penderita penyakit paru obstruktif kronis dengan yang restriktif. Pada penderita penyakit paru restriktif, seseorang tidak bisa bernapas dengan leluasa karena otot sekitar paru-paru kaku.
Berbeda dengan penyakit paru-paru obstruktif, beberapa hal yang mempengaruhi paru-paru restriktif adalah obesitas hingga gangguan otot pernapasan.
Penyakit paru-paru obstruktif kronis berisiko mengalami beberapa komplikasi. Komplikasi tersebut, termasuk:
Baca Juga
Hampir 75% penderita penyakit paru-paru obstruktif kronis adalah perokok aktif atau mantan perokok. Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, hal ini terjadi karena ada paparan asap rokok selama bertahun-tahun.
Itu sebabnya, berhenti merokok maupun berhenti menjadi perokok pasif adalah salah satu cara pencegahan penyakit paru-paru obstruktif. Rokok pun dapat memicu Anda terkena penyakit lain, termasuk timbulnya sel kanker dan merusak berbagai organ.
Selain berhenti merokok, hal lain yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan antara lain tidak menghirup debu, atau zat kimia. Menghirup asap terus menerus tanpa ada sistem ventilasi yang baik di rumah atau pabrik juga sebaiknya dihindari.
Selain itu, rajin berolahraga secara berolahraga juga dapat melatih menjaga kekebalan tubuh Anda tetap optimal.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Fungsi utama paru-paru adalah sebagia organ pernapasan yang akan menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida. Karena mengeluarkan karbondioksida, paru-paru juga dianggap sebagian organ ekskresi.
Bronkodilator adalah obat untuk meredakan gejala asma hingga PPOK. Obat ini bekerja dengan cara melancarkan aliran udara dari dan menuju paru-paru. Ada apa saja jenisnya?
Ibu hamil merokok akan merugikan dirinya besarta janin yang dikandung. Berbagai bahaya merokok saat hamil adalah keguguran, kehamilan ektopik, hingga kelahiran prematur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved