logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Perbedaan Ciri-Ciri Penyakit Kuning pada Bayi dan Anak

open-summary

Ciri-ciri penyakit kuning pada bayi adalah kulit dan bagian putih mata yang menguning, sering mengantuk, lemas, rewel, dan sulit menyusui. Risiko penyakit kuning akan meningkat jika bayi lahir prematur.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

17 Mei 2019

Ciri-ciri penyakit kuning pada bayi biasanya mudah dikenali dari warna kulit tubuh dan bagian mata yang menguning

Ciri-ciri penyakit kuning pada bayi adalah kulit tubuhnya menguning

Table of Content

  • Ciri-ciri penyakit kuning pada bayi
  • Faktor risiko dan penyebab penyakit kuning pada bayi
  • Gejala penyakit kuning pada anak-anak
  • Faktor yang meningkatkan risiko penyakit kuning pada anak-anak

Penyakit kuning mungkin tergolong sebagai salah satu kondisi medis yang mudah untuk dikenali. Seperti namanya, umumnya ciri-ciri penyakit kuning (jaundice) adalah area kulit dan bagian putih pada mata penderitanya mulai berwarna kuning. Penyakit kuning dapat terjadi pada siapa saja, tak terkecuali bayi baru lahir dan anak-anak. 

Advertisement

Secara garis besar, jaundice tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus, penyakit ini harus mendapat penanganan khusus agar kadar bilirubin tubuh cepat kembali ke angka normal.

Untuk mengetahui secara lebih jelas, mari kenali penyebab dan gejala penyakit kuning pada bayi dan anak di bawah ini.

Ciri-ciri penyakit kuning pada bayi

Penyakit kuning umum dialami oleh bayi baru lahir, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak-anak yang sudah lebih besar. 

Ciri-ciri penyakit kuning pada bayi dapat dilihat dari kulit wajah dan bagian putih mata bayi yang menguning. Kemudian, warna kuning ini akan merembet ke bagian dada, perut, tangan dan kakinya.

Selain warna kuning pada bagian putih mata, wajah, dan tubuhnya, gejala penyakit kuning pada bayi juga disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Bayi sering tampak mengantuk
  • Bayi merasa lemas
  • Bayi rewel dan sulit menyusui
  • Feses bayi berwarna pucat
  • Urine bayi berwarna lebih gelap

Pada kasus yang parah, ciri-ciri penyakit kuning pada bayi yang dialami juga diikuti dengan berat badan bayi tidak bertambah, bayi cepat marah, dan tidak mau makan.

Anda sebaiknya segera menghubungi dokter atau membawa buah hati ke rumah sakit jika mendapati gejala penyakit kuning tersebut. Terlebih apabila disertai warna kuning yang terlihat semakin parah.

Faktor risiko dan penyebab penyakit kuning pada bayi

Pada dasarnya, penyebab penyakit kuning adalah kadar bilirubin yang tinggi di dalam tubuh.

Blibirubin adalah produk limbah yang diproduksi ketika sel darah merah dipecah. Normalnya, bilirubin akan mengalami kerusakan di hati dan dikeluarkan lewat feses.

Namun, hati yang kurang berkembang tidak dapat menyaring bilirubin secepat yang dihasilkan sehingga mengakibatkan kelebihan bilirubin.

Setiap bayi baru lahir sejatinya memiliki kadar 'kuning' dalam darah. Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat sekitar 60% bayi baru lahir yang mengalami kondisi kuning ini.

Kuning pada bayi biasanya muncul dua hingga empat hari setelah kelahiran. Namun, kondisi ini akan pulih sendiri ketika bayi berusia dua minggu.

Bayi baru dianggap mengalami sakit kuning jika kadar bilirubin dalam darah mencapai lebih dari 5 mg/dL.

Beberapa kondisi tertentu pada bayi baru lahir memiliki juga bisa meningkatkan risiko penyakit kuning. Apa sajakah risiko pada bayi tersebut?

  • Lahir prematur, yaitu bayi yang lahir ketika usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
  • Kurang mendapat asupan air susu ibu (ASI). Faktor ini mungkin terjadi karena ASI yang sulit keluar di hari-hari pertama kehadiran bayi.
  • Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi, khususnya pada ibu dengan golongan darah O dan bayi bergolongan darah A atau B. Selain itu, perbedaan Rhesus (Rh positif atau negatif) antara ibu dan bayi juga bisa menjadi faktor
  • Kelainan pada sel darah merah, misalnya sel darah merah yang lebih cepat hancur. Kondisi ini akan meningkatkan risiko bayi kuning.
  • Jumlah sel darah merah terlalu banyak (polycythemia) atau adanya lebam besar di kepala (cephalohematoma).

Meski demikian, Anda tetap perlu berkonsultasi pada dokter jika merasa khawatir atas sakit kuning yang terjadi pada bayi Anda.

Selain itu, warna kulit bayi juga bisa kekuningan akibat kadar beta karoten yang berlebihan dalam darah. Ini dapat terjadi jika bayi terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi beta karoten ketika usianya semakin bertambah.

Gejala penyakit kuning pada anak-anak

Sama halnya dengan ciri-ciri penyakit kuning pada bayi, anak-anak juga bisa terkena sakit kuning. 

Selain menyebabkan kulit dan bagian putih mata berwarna kuning, gejala penyakit kuning pada anak bisa meliputi:

  • Sering mengalami demam tinggi.
  • Sering merasa kelelahan.
  • Gatal-gatal pada kulit.
  • Mulut terasa pahit.
  • Tinja berwarna pucat.
  • Penurunan berat badan yang terjadi secara cepat.
  • Sakit perut yang parah.
  • Otot yang terasa kaku.
  • Menggigil.

Faktor yang meningkatkan risiko penyakit kuning pada anak-anak

Penyebab penyakit kuning pada bayi dan anak-anak juga sama, yaitu kadar bilirubin yang melebihi normal.

Namun, faktor risiko penyakit kuning pada bayi dan anak-anak tentu berbeda. Adapun faktor risiko penyakit kuning pada anak-anak meliputi:

  • Konsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih. Ini merupakan salah satu penyebab penyakit kuning pada anak yang paling umum.
  • Infeksi pada organ hati sehingga menyebabkan peradangan.
  • Kerusakan hati atau saluran empedu.
  • Sindrom Gilbert yang mengganggu fungsi normal hati.
  • Anemia hemolitik yang menyebabkan sel darah merah cepat hancur.
  • Hepatitis A, B, atau C yang menyerang fungsi hati.
  • Anemia sel sabit.

Baca Juga

  • Seputar Anemia Hemolitik, Mulai dari Penyebab hingga Pengobatannya
  • Berbagai Komplikasi Anemia Sel Sabit yang Dapat Terjadi pada Bayi
  • Apa itu Genom dan DNA? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Jika Anda mendapati gejala penyakit kuning pada bayi atau anak Anda, segera konsultasikan ke dokter. Dengan ini, diagnosis bisa dipastikan dan buah hati dapat memeroleh penanganan yang tepat.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar bilirubin. Dokter juga mungkin akan memberikan tes bilirubin untuk mengetahui berapa jumlahnya di dalam darah. 

Umumnya, penyakit kuning yang ringan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu. Jika memerlukan perawatan, pengobatan penyakit kuning akan dilakukan dengan menurunkan kadar bilirubin dalam aliran darah sehingga bayi atau anak Anda dapat segera pulih.

Selain pada anak-anak dan bayi, penyakit kuning pada orang dewasa juga dapat terjadi biasanya karena kondisi medis tertentu. Oleh sebab itu, Anda juga harus berhati-hati dan mengenali ciri-ciri penyakit kuning. 

Advertisement

penyakit kuninganemia sel sabitjaundice

Ditulis oleh Asni Harismi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved