Paru-paru basah sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan kondisi yang menggambarkan adanya penumpukan atau kelebihan cairan di dalam paru-paru. Ada berbagai penyakit yang bisa menyebabkan seseorang mengalami paru-paru basah, salah satunya pneumonia.
2023-03-28 04:21:15
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Paru-paru basah bisa terdeteksi melalui rontgen dada
Table of Content
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa paru-paru basah sama dengan pneumonia. Anggapan ini sebenarnya kurang tepat.
Advertisement
Salah satu penyebab paru-paru basah adalah pneumonia. Akan tetapi, beberapa penyakit pernapasan lain juga bisa menyebabkan paru-paru basah.
Kadangkala, gejala paru-paru basah tidak terlihat. Kondisi ini umumnya baru terdeteksi saat seseorang melakukan pemeriksaan rontgen dada.
Paru-paru basah sebenarnya bukanlah sebuah penyakit. Paru-paru basah adalah sebuah kondisi yang menyebabkan adanya penumpukan cairan di dalam paru-paru. Dalam bahasa medis, kondisi ini dikenal sebagai efusi pleura atau edema paru.
Mengutip Cleveland Clinic, paru-paru basah adalah kondisi ketika adanya penumpukan atau kelebihan cairan di antara lapisan pleura, yakni selaput tipis yang memisahkan paru-paru dan bagian dalam rongga dada.
Fungsinya adalah sebagai pelumas dan melancarkan pernapasan. Di lapisan tersebut terdapat sebuah rongga, yang disebut dengan rongga pleura. Normalnya, memang terdapat sejumlah kecil cairan di pleura.
Biasanya, efusi pleura diketahui dari rontgen dada. Ada dua jenis efusi pleura, yang bisa membantu dokter menentukan penyebabnya, yaitu:
Efusi pleura transudatif adalah jenis paru-paru basah yang disebabkan oleh kebocoran cairan ke dalam rongga pleura akibat peningkatan tekanan pada pembuluh darah.
Jenis efusi pleura ini tergolong kebocoran cairan normal, sehingga jarang untuk dilakukan pengeringan, kecuali jika kebocoran sangat besar.
Gagal jantung kongestif adalah penyebab paling umum paru-paru basah jenis transudatif.
Jenis paru-paru basah eksudatif terbentuk dari cairan ekstra, protein, darah, peradangan sel, atau terkadang karena bakteri yang bocor melalui pembuluh darah.
Maka dari itu, kemungkinan dokter perlu mengeringkan efusi pleura jenis ini. Tergantung dari ukuran dan seberapa banyak peradangan terjadi.
Baca Juga
Kondisi paru-paru basah atau efusi pleura ini umumnya tidak memperlihatkan gejala. Bahkan, pasien mungkin memperlihatkan gejala yang berhubungan dengan penyebabnya, seperti:
Anda mungkin baru mengetahui mengalami paru-paru basah melalui rontgen dada atau pemeriksaan fisik lainnya.
Baca Juga: Flek Paru-Paru: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Sesuai penjelasan sebelumnya, penyebab utama paru-paru basah adalah penumpukan cairan di rongga dada yang berasa di luar paru-paru. Kondisi ini pun bisa terjadi karena banyak hal.
Beberapa gangguan medis yang paling umum sebagai pemicu efusi pleura meliputi:
Pneumonia aspirasi yang terjadi akibat masuknya benda asing, seperti cairan lambung, makanan, minuman atau air liur ke dalam saluran pernapasan juga dapat mengakibatkan paru-paru basah. Oleh sebab itu, Anda harus waspada.
Mungkin Anda bertanya-tanya apakah paru-paru basah menular? Efusi pleura tidak menular dari orang ke orang. Namun, Anda perlu berhati-hati karena penyakit infeksi bisa menyebabkan paru-paru basah.
Baca Juga
Untuk memastikan diagnosis dari ciri-ciri paru-paru basah, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan medis di bawah ini:
Setelah diagnosis paru-paru basah telah ditegakkan dan penyebabnya diketahui, dokter akan menentukan pengobatan paru-paru basah yang sesuai. Oleh sebab itu, jenis penanganan yang akan dijalani tiap penderita penyakit ini bisa saja berlainan berdasarkan pemicunya.
Pengobatan dan perawatan efusi pleura akan dokter sesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya, di antaranya adalah:
Salah satu cara mengatasi paru-pau basah adalah dengan mengeluarkan cairan dari rongga dada.
Biasanya, metode yang disebut sebagai drainase paru ini dilakukan dengan menggunakan jarum atau memasukkan tabung kecil ke dalam dada.
Anda mungkin perlu melakukannya beberapa kali, jika cairan kembali menumpuk. Perawatan lainnya juga diperlukan, jika penyebab penumpukan cairan adalah kanker.
Jika penyebab paru-paru basah adalah infeksi bakteri, dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik atau memberikannya secara intravena.
Ini adalah cara mengatasi paru-paru basah yang mungkin akan dokter lakukan, selain drainase paru.
Dokter mungkin akan memberikan obat diuretik atau obat gagal jantung lainnya, untuk mengatasi paru-paru basah yang terjadi akibat gagal jantung kongestif.
Apabila cukup parah, dokter mungkin akan merekomendasikan kemoterapi, radiasi, atau pemberian pbat infus di dalam dada.
Pleurodesis adalah pengobatan yang akan menciptakan peradangan ringan antara paru-paru dan rongga dada pleura. Jadi, setelah mengeluarkan kelebihan cairan, dokter akan menyuntikkan obat ke area tersebut.
Obat ini fungsinya adalah menempelkan dua lapisan pleura yang bisa mencegah penumpukan cairan. Ini adalah cara mengatasi paru-paru basah yang disebabkan kanker.
Ketika gejala tidak juga membaik setelah melakukan drainase atau pengobatan lainnya, dokter bisa merekomendasikan tindakan bedah, seperti thoracoscopic decortication atau debridement thorascopic.
Ini adalah tindakan yang akan memasukkan thoracoscope ke dalam rongga pleura. Lalu, mengangkat jaringan yang menyebabkan masalah. Dalam dunia medis, tindakan ini disebut sebagai thorocoscopy atau pleuroscopy.
Jalan terbaik untuk menghindari penumpukan cairan pada paru-paru ini adalah dengan mencegah kondisi yang berpotensi memicunya. Berikut cara untuk mencegah paru-paru basah yang bisa Anda coba:
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab serta cara mengatasi kondisi paru-paru basah? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Begitu pentingnya fungsi kuku manusia, bahkan bisa memberikan sinyal bagaimana kondisi tubuh seseorang. Begitu pula sebaliknya. Ketika kesehatan seseorang bermasalah, pertumbuhan kukunya bisa terganggu. Akibatnya, bisa terjadi kuku sakit baik di jari tangan maupun kaki.
Buah yang baik dikonsumsi saat batuk adalah jeruk, lemon, buah berry, buah ceri, pisang, nanas, alpukat, delima dan air kelapa. Buah-buahan ini mengandung vitamin yang bisa membantu melawan bakteri dan virus penyebab batuk, serta kandungan bergizi yang bisa meredakan peradangan di tenggorokan.
Dokter biasanya menggambarkan skizofrenia sebagai psikosis, yakni tidak dapat membedakan halusinasi dan kenyataan. Ini dia gejala skizofrenia selengkapnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved