logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

Orangtua Wajib Tahu Ciri-Ciri dan Penyebab Gangguan Saraf pada Bayi

open-summary

Dokter bisa mendiagnosis jenis penyakit dari ciri-ciri gangguan saraf pada bayi. Jika bayi menunjukkan perubahan perilaku yang cukup drastis, segera temui dokter.


close-summary

2023-03-22 04:12:25

| Atifa Adlina

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

ciri ciri gangguan saraf pada bayi

Kenali apa saja ciri-ciri gangguan saraf yang bisa terjadi pada bayi

Table of Content

  • Ciri-ciri gangguan saraf pada bayi
  • Macam-macam penyakit saraf pada bayi
  • Penyebab gangguan saraf pada bayi
  • Bagaimana cara mendiagnosisnya?

Sebaiknya, orangtua mulai mengenali apa saja ciri-ciri gangguan saraf pada bayi baru lahir. Umumnya kondisi ini melibatkan masalah dengan sistem saraf yang mengontrol fungsi, seperti gerakan dan makan.

Advertisement

Gangguan atau penyakit saraf bisa serius dengan efek samping jangka panjang. Ada berbagai penyebab mengapa bayi memiliki masalah sistem saraf. Simak penjelasan lengkapnya.  

Ciri-ciri gangguan saraf pada bayi

Mengutip Children’s Hospital of Pittsburgh, bayi baru lahir dapat mengalami berbagai masalah saraf (neurologis) yang memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, saraf tepi, serta bagian ototnya.

Ada lebih dari 600 gangguan atau penyakit saraf yang dapat terjadi pada seseorang. Akan tetapi, jumlahnya tergolong lebih sedikit pada bayi atau anak.

Gangguan ini dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan atau di masa awal perkembangan bayi.

Setiap jenis penyakit mempunyai gejala atau tanda yang berbeda. Akan tetapi, berikut adalah ciri-ciri umum gangguan saraf pada bayi:

  • Kejang atau gerakan abnormal.
  • Keterlambatan perkembangan.
  • Keterlambatan bahasa atau motorik.
  • Kesulitan untuk melakukan mobilitas fisik.
  • Mengalami gangguan makan.
  • Iritabilitas dan lesu.
  • Rasa waspada yang tinggi atau rendah. 

Baca Juga

  • Masker Bayi Perlu Digunakan? Ayah dan Bunda Harus Pahami Faktanya
  • Kenali Ciri-Ciri Katarak Kongenital pada Bayi Ini yang Dapat Dideteksi di Rumah
  • 10 Perkembangan Bayi yang Menghibur Orangtua di Tahun Pertama

Macam-macam penyakit saraf pada bayi

Dapat dikatakan bahwa penyakit atau gangguan neurologis pada bayi adalah kondisi yang tidak normal pada bagian otak, sistem saraf, atau sel otot bayi.

Ciri-ciri gangguan saraf pada bayi ini bisa bervariasi, mulai dari epilepsi, sakit kepala, migrain, gangguan pada pergerakan si kecil, dan lain-lainnya.

Jenis-jenis penyakit saraf yang umum terjadi pada anak, di antaranya adalah:

1. Kejang

Saat bayi mengalami kejang atau epilepsi, tandanya sinyal listrik pada otak tidak bekerja dengan baik. Kemungkinan, akan terjadi perubahan atau perilaku yang tiba-tiba.

Ada berbagai penyebab gangguan saraf pada bayi ini. Tingkat keparahannya pun bervariasi. 

2. Neonatal encephalopathy

Jenis neonatal encephalopathy yang paling umum adalah encephalopathy hypoxic ischemic (HIE). 

Ini adalah gangguan saraf yang terjadi karena bayi tidak mendapatkan cukup oksigen dan darah ke otak selama persalinan. Biasa juga disebut asfiksia lahir atau perinatal.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan berbagai hal, seperti kejang, kesulitan bernapas, dan gangguan otot dan refleks tubuh.

3. Perdarahan intrakranial

Perdarahan intrakranial adalah penyakit saraf yang terjadi karena adanya perdarahan di dalam tengkorak, seperti pada sekitar otak.

Gangguan neurologis lainnya seperti perdarahan intraventrikular paling banyak terjadi pada bayi yang lahir secara prematur.

4. Cacat neurologis bawaan

ini adalah sekelompok kelainan yang terjadi saat lahir. Sebagian besar berhubungan dengan malformasi otak dan sumsum tulang belakang.

Sebagai contoh adalah cacat tabung saraf yang memengaruhi sumsum tulang belakang dan otak. 

Cacat neurologis bawaan juga menjadi penyebab hidrosefalus (kelebihan cairan di otak).

5  Hipotonia

Ciri-ciri gangguan saraf pada bayi lainnya adalah mengalami floppy atau tonus otot rendah. Ini menyebabkan anggota gerak tubuh bayi seperti lunglai. 

Kondisi ini disebut sebagai hipotonia yang disebabkan berbagai kondisi neuromuskular.

Bayi yang mengalami hipotonia juga bisa mengalami kesulitan bernapas dan menyusu.

6. Cerebral palsy

Cerebral palsy adalah gangguan kronis yang merusak area otak, seperti area pengendali gerakan.

Gangguan saraf pada bayi ini biasanya muncul dalam beberapa tahun pertama kehidupannya dan tidak memburuk seiring waktu.

Beberapa penyebabnya meliputi cedera kepala, meningitis bakteri, rubella, dan ensefalitis virus.

Penyebab gangguan saraf pada bayi

Dalam beberapa kasus, penyebab penyakit saraf pada anak adalah karena faktor keturunan.

Gangguan saraf bisa menjadi kondisi yang diturunkan dari salah satu atau kedua orangtua karena kelainan kromosom.

Kemunculan ciri-ciri gangguan saraf pada bayi juga bisa terjadi karena kesehatan ibu, paparan racun, kelahiran prematur, komplikasi persalinan, serta infeksi.

Penyebab lainnya yang perlu orangtua ketahui adalah karena perkembangan di dalam otak atau sumsum tulang belakang bayi tidak berjalan dengan baik.

Gangguan metabolisme seperti fenilketonuria juga bisa menjadi penyebab penyakit saraf pada bayi yang umumnya terdeteksi saat ia lahir.

Bagaimana cara mendiagnosisnya?

Apabila dokter telah melihat ciri-ciri gangguan saraf pada bayi, orangtua akan direkomendasikan bertemu dengan ahli saraf anak untuk diagnosis lanjutan.

Setelah mendiagnosis serta mengetahui apa saja ciri-ciri gangguan saraf pada bayi, berikut adalah beberapa tes umum yang dilakukan ahli saraf, seperti:

EEG (electroencephalogram)

EEG adalah tes untuk mengetahui aktivitas otak. Tes ini juga dapat digunakan untuk mencari kemungkinan penyebab kejang.

MRI atau CT scan

Kedua tes ini adalah pencitraan yang digunakan untuk mengambil gambar otak atau tulang belakang. Tujuannya mencari tanda-tanda tumor otak, stroke, infeksi, kondisi genetik, dan lain-lain.

Lumbar pungsi

Lumbar pungsi atau spinal tap adalah tes yang dilakukan dokter, yaitu memasukkan jarum kecil di punggung bawah untuk mengambil sampel cairan tulang belakang.

Pemeriksaan dan tes ini dapat membantu mencari tanda-tanda infeksi serta peradangan.

Tes darah

Dokter ahli saraf anak juga akan melakukan tes darah untuk memeriksa perubahan elektrolit, tanda-tanda infeksi, atau pengujian yang lebih rumit seperti tes kelainan genetik.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyebab dan ciri-ciri gangguan saraf pada bayi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

bayi & menyusuibayimasalah sarafcerebral palsysistem saraf

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved