Ciri-ciri gangguan mental pada remaja adalah kebersihan pribadi yang buruk, perubahan suasana hati yang ekstrem, perubahan pola makan dan tidur, kurangnya energi atau motivasi, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga penurunan prestasi akademis. Penyebab remaja terkana gangguan mental antara lain trauma masa lalu, stres akademik, bullying.
13 Jun 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ciri-ciri gangguan mental pada remaja salah satunya menurunnya prestasi akademis
Table of Content
Gangguan mental tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Faktanya, tidak sedikit anak remaja yang mengalami gangguan mental. Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk mengenali ciri-ciri gangguan mental pada remaja agar putra putri Anda bisa mendapatkan bantuan yang diperlukan secepatnya sebelum kondisinya semakin memburuk.
Advertisement
Kondisi gangguan mental dapat menunjukkan gejala yang bebeda pada setiap orang. Beberapa ciri-ciri gangguan mental pada remaja yang perlu diperhatikan adalah:
Salah satu ciri gangguan mental pada remaja yang bisa diamati orang tua adalah kebersihan diri yang buruk seperti jarang menyikat gigi, keramas, atau berganti pakaian. Jika kebiasaan ini berlangsung dalam jangka waktu lama hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan maka ada kemungkinan kondisi tersebut mengarah pada depresi, gangguan bipolar, trauma, atau bentuk gangguan mental lainnya.
Perubahan karakter yang ekstrem juga bisa menjadi ciri-ciri gangguan mental pada remaja. Jika anak menunjukkan agresivitas yang tidak normal, mencari sensasi yang impulsif, atau perasaan euforia yang tidak terkendali, sebaiknya atur janji temu dengan ahli kejiwaan untuk berkonsultasi bersama anak Anda.
Perubahan berat badan ekstrim seperti penurunan atau penambahan berat badan berlebihan bisa menjadi tanda bahwa anak mungkin mengalami gangguan makan. Tidak sedikit remaja yang menggunakan berbagai metode diet tidak sehat atau malah makan secara berlebihan karena mengalami gangguan mental.
Usia remaja biasanya merupakan usia aktif. Namun terkadang remaja yang aktif dapat menunjukkan tanda-tanda kelelahan fisik, mental, atau motivasional. Itu adalah hal yang wajar. Tetapi jika mereka mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan dan kelesuan yang ekstrem, itu bisa menjadi tanda dari kondisi gangguan mental.
Hal-hal umum yang harus diperhatikan dan dicari penyebabnya adalah jika anak mengalami kantuk terus-menerus sepanjang hari, gerakannya jadi lebih lamban, dan kesulitan untuk tetap terlibat di sekolah dan aktivitas lainnya.
Ciri-ciri gangguan mental pada remaja lainnya adalah pola tidur yang tidak biasa, seperti tidur berlebihan atau malah insomnia. Bahkan, diperkirakan bahwa sekitar 90% anak-anak dengan depresi dapat mengalami beberapa jenis gangguan tidur.
Saat anak Anda mendadak jadi mengisolasi diri padahal sebelumnya senang bersosialiasi, maka mungkin saja mereka sebetulnya sedang mengalami gangguan mental. Tidak jarang remaja menyembunyikan depresi atau kecemasan mereka karena takut dihakimi atau disalahpahami oleh teman atau keluarga.
Penurunan drastis dalam prestasi akademis juga bisa menjadi ciri-ciri gangguan mental pada remaja. Masalah kesehatan mental sering menyebabkan perubahan dramatis pada motivasi untuk melakukan pekerjaan sekolah.
Jika anak Anda kehilangan minat dalam mengerjakan pekerjaan rumah atau tiba-tiba tertinggal di sekolah jauh dari biasanya maka itu bisa menjadi tanda kondisi kesehatan mental.
Baca Juga: Penyebab Gangguan Mental pada Anak dan Jenis-jenisnya
Jika Anda mendapati anak menunjukkan ciri-ciri gangguan mental pada remaja, maka lakukan beberapa tindakan berikut ini untuk membantunya.
Baca Juga
Itulah 7 ciri-ciri gangguan mental pada remaja. Saat merasa khawatir dengan kondisi anak, maka sebaiknya dengarkan naluri Anda. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait kondisi anak. Bisa jadi Anda orang yang paling mungkin untuk mengetahui apabila anak memerlukan perhatian lebih lanjut. Jika kecurigaan Anda semakin kuat, ajak anak bicara dan berkonsultasi dengan psikolog atau dokter spesialis kejiwaan.
Anda bisa mengawali konsultasi secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Misophonia adalah suatu gangguan di mana Anda membenci suara tertentu yang biasa dibuat oleh manusia, seperti mengunyah, bernapas, mengecap, dan lainnya. Penderita gangguan ini akan merasa stres ketika mendengar suara pemicu.
Ada momen di mana seseorang merasa hidup tak berharga dan berguna. Penyebabnya bisa berasal dari trauma, perasaan rendah diri, dan gangguan kesehatan mental.
Gangguan obsesif kompulsif ditandai dengan pemikiran dan perilaku yang tidak bisa dikontrol dan terjadi berulang. Untuk menangani masalah ini, ada beberapa yang dapat dilakukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved