Smiling depression atau depresi terselubung adalah kondisi saat seseorang tampak bahagia, produktif dari luar tetapi secara mental, ada rahasia yang tidak dibuka kepada siapapun. Ciri-ciri depresi terselubung bisa dilihat dari perubahan sifat, berat badan, hingga selera humor.
2023-03-29 20:45:45
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Senyuman dapat menyimpan depresi di baliknya
Seseorang yang tampak bahagia atau terlalu tersenyum sebenarnya bukan jaminan tidak sedang mengalami depresi terselubung. Biasanya, ini terjadi pada individu yang awalnya berupaya sekuat tenaga menyembunyikan depresi dari orang sekitarnya.
Advertisement
Itulah mengapa, sebutan lain untuk depresi terselubung adalah smiling depression. Mereka bisa tampak bahagia, produktif, dan hidupnya normal-nomal saja. Padahal secara mental, ada rahasia yang tidak dibuka kepada siapapun.
Sangat penting mengenali apa saja ciri-ciri depresi terselubung. Sebab, bilik rahasia yang disimpan ini tidak akan membaik dengan sendirinya. Perlu ada diagnosis dan terapi untuk mengatasinya.
Lebih lanjut, ini dia ciri-ciri depresi pada umumnya:
Sayangnya, salah satu alasan mengapa depresi terselubung sulit terdeteksi adalah karena gejalanya bisa berbeda antara satu orang dan lainnya. Untuk membedakan dari depresi umum, berikut ini ciri lain dari depresi terselubung:
Salah satu cara untuk menentukan apakah seseorang mengalami depresi atau tidak adalah dengan melihat berapa lama gejalanya berlangsung. Secara umum, gejala yang tidak kunjung hilang dalam waktu dua pekan harus mendapatkan penanganan dari ahlinya.
Selain itu, orang yang mengalami depresi akan mulai berperilaku berbeda dari dulunya. Perubahan ini belum tentu tampak sedih atau lesu saja. Kuncinya adalah ketika ada beberapa perubahan yang terjadi di waktu bersamaan, ini bisa jadi kecurigaan terjadinya smiling depression.
Lebih jauh lagi, berikut ini beberapa perubahan yang mungkin terjadi:
Individu dengan depresi terselubung bisa mengalami perubahan sifat. Sebagai contoh, orang yang tadinya suka mengobrol tiba-tiba menjadi lebih pendiam. Atau mereka yang tadinya percaya diri tentang masa depannya mendadak menjadi serba pesimistis.
Pola makan orang dengan depresi terselubung juga bisa berubah. Pertama, tidak tertarik atau hilang nafsu makan. Kedua, justru makan berlebihan sebagai respons atas situasi emosional yang dialaminya. Ketika terjadi terus-menerus, tentu akan berdampak pada berat badan.
Orang dengan masalah depresi tersembunyi mungkin saja punya kebiasaan baru, utamanya berkaitan dengan kecanduan zat tertentu. Bahkan, kecanduan hal baru ini bisa mengganggu jalannya aktivitas normal biasanya.
Tidur lebih lama atau lebih larut dari biasanya – meski tidak ada penyebab seperti pekerjaan atau urusan lain – juga mungkin mengindikasikan depresi terselubung. Terkadang, kondisi ini juga disertai dengan terjaga pada jam-jam yang tidak biasa.
Mereka yang tadinya gemar bercanda atau santai tiba-tiba menjadi lebih serius juga bisa jadi merupakan indikasi smiling depression. Bahkan, mereka juga jadi lebih mudah tersinggung dan sensitif. Tak menutup kemungkinan mereka mengajak berbincang tentang topik yang mendalam sekaligus dark.
Lihat pula bagaimana caranya berperilaku ketika berada di situasi sosial. Jika ada perubahan signifikan dari kondisi sebelumnya, itu bisa jadi tanda depresi terselubung
Sebagai contoh, orang yang pendiam tiba-tiba gemar berada di keramaian meski tampak dibuat-buat. Sebaliknya, mungkin saja orang yang tadinya selalu berada di keramaian tiba-tiba menarik diri dan selalu berkelit ketika ada ajakan berkumpul.
Ciri-ciri depresi terselubung juga terlihat dari produktivitas, baik menjadi terlalu bekerja keras hingga lembur maupun performanya menurun. Terlebih, jika perubahan ini terjadi tanpa pemicu lain seperti sedang sakit atau ada masalah lain.
Orang yang sedang menggeluti hobinya bisa tampak asyik seakan tenggelam dalam hidupnya sendiri. Namun, ciri-ciri depresi terselubung adalah mereka tidak lagi tertarik pada hobi yang tadinya sangat penting bagi mereka. Jika melakukannya pun, cenderung setengah-setengah.
Memang tidak semua orang piawai melakukan positive self-talk. Namun pada orang dengan depresi tersembunyi, mereka cenderung berkutat dengan negative self-talk yang dikemas seakan bercanda.
Selain itu, keberanian untuk melakukan perilaku berisiko tinggi pun meningkat. Utamanya, pada remaja. Bisa jadi, ini adalah cara untuk membahayakn diri sendiri atau menghilangkan mati rasa.
Baca Juga
Setiap orang bisa saja menyembunyikan ciri-ciri depresi tersembunyi. Terlebih jika ada ketakutan akan kehilangan sesuatu apabila membicarakannya. Di sisi lain, ada pula orang yang tidak sadar bahwa dirinya tengah mengalami smiling depression.
Mungkin saja gejalanya muncul secara bertahap sehingga tidak disadari, enggan berobat ke dokter dan minum obat, serta ketakutan berbicara tentang kesehatan mental.
Orang-orang yang rentan mengalaminya adalah lansia, remaja, anak-anak, laki-laki, pasien penyakit kronis, orang yang baru pulih dari pengalaman traumatis, dan juga kawan-kawan yang termarginalisasi.
Perlu disadari, ada orang yang sengaja menutup rapat-rapat depresi yang dialaminya karena tidak ingin menjadi beban orang lain. Mereka merasa malu atas apa yang dialaminya.
Jika ada yang mengalami hal ini, validasi bahwa hal ini manusiawi dan ajak untuk membicarakannya. Buka kesempatan untuk menjadi pendengar yang baik. Ajak melakukan aktivitas yang ringan. Dari situ, ada harapan untuk mendapat penanganan secara medis.
Untuk berdiskusi tahap awal tentang bagaimana membedakan ciri depresi terselubung, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Depresi berat bisa menyebabkan penderitanya tidak bisa beraktivitas dengan baik, mengasingkan diri, bahkan mencoba bunuh diri.
Emosi yang meluap-luap ketika sedang merasa sedih dan bahagia sama-sama bisa membuat seseorang meneteskan air mata. Tapi, ada perbedaan air mata sedih dan bahagia. Utamanya, berkaitan dengan manfaatnya secara psikologis.
Cara menghilangkan sifat iri perlu Anda tanamkan dalam hati. Tak hanya melelahkan bagi orang yang mengalaminya, iri hati juga bisa memengaruhi orang yang menjadi target.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved