Ciri-ciri bipolar mania meliputi bicara sangat cepat, merasa sangat bahagia, tidak butuh tidur. Sementara ciri bipolar depresi seperti merasa sangat sedih, menarik diri dari lingkungan, dan berpikir tentang kematian.
11 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ciri-ciri bipolar bisa berbeda antara bipolar mania dan bipolar depresi
Table of Content
Bipolar adalah kondisi gangguan mental yang membuat pengidapnya memiliki mood swings atau perubahan suasana hati ekstrem. Ciri-ciri bipolar dibagi dua, yaitu saat suasana hati penderitanya sangat buruk (fase depresi) atau justru sangat baik hingga terlihat seperti kelebihan energi (fase mania).
Advertisement
Kenali lebih jauh tentang ciri-ciri bipolar dan langkah pengobatan yang tepat melalui artikel berikut ini.
Orang yang mengalami gangguan kepribadian bipolar bisa mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem. Saat memasuki fase atau episode mania, ia akan terlihat sangat bahagia dan berenergi, sedangkan saat masuk fase depresi ia bisa sangat sedih hingga tak ada keinginan untuk hidup.
Perubahan suasana hati pada pengidap bipolar bisa terjadi selama beberapa minggu, bulan, bahkan hingga bertahun-tahun.
Ciri-ciri bipolar kambuh bisa sangat berbeda pada tiap penderitanya. Sebagian orang bisa saja lebih sering mengalami gejala episode mania, dan sebagian lainnya lebih kerap merasakan gejala bipolar depresi. Ada juga pengidap yang merasakan gejala kedua episode tersebut dengan porsi nyaris sama.
Saat pengidap bipolar memasuki fase mania, ia akan merasakan peningkatan energi yang drastis, serta merasakan euforia dan kreativitas yang meningkat. Singkatnya, mungkin ia akan terlihat seperti orang yang hiperaktif.
Ciri-ciri bipolar fase mania yang paling umum meliputi:
Perasaan “di atas angin” pada pengidap bipolar saat memasuki fase mania ini sangat berbahaya. Selain memicu tindakan berbahaya, perasaan ini juga akan merusak hubungan dengan orang sekitar.
Sifat agresif dan mudah marah yang muncul pada fase ini, akan membuat pengidap bipolar tak ragu untuk memicu konflik dengan orang sekitar. Selain itu, ia juga akan jadi gelap mata dan menyalahkan semua orang yang berusaha membantu menasihati atau memberikan saran.
Perlu diingat jika bipolar episode depresi, berbeda dengan depresi. Meski mungkin gejalanya cukup mirip, tapi perawatan untuk bipolar depresi dan depresi sangatlah berbeda.
Karena itu, Anda perlu mengenali ciri-ciri bipolar fase depresi seperti berikut ini:
Baca juga: Kepribadian Ganda dan Bipolar, Apa Perbedaannya?
Bipolar tidak bisa disembuhkan secara total, tapi Anda bisa melakukan perawatan untuk menekan frekuensi kekambuhannya secara signifikan. Dokter mungkin akan merekomendasikan salah satu atau kombinasi beberapa metode pengobatan berikut untuk meredakan gejala bipolar::
Obat bipolar meliputi mood stabilizer, antidepresan, antidepresan-antipsikotik, anticemas, maupun obat tidur. Pengobatan bisa dilakukan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi, tergantung dari kondisi Anda.
Psikoterapi biasanya meliputi terapi ritme interpersonal dan sosial, terapi perilaku kognitif, dan psikoedukasi. Pada beberapa kasus, dapat juga dilakukan terapi yang berfokus pada keluarga
Gaya hidup sehat bisa membantu meredakan gejala bipolar. Selain mengonsumsi makanan sehat dan olahraga teratur, Anda juga bisa melakukan langkah lain seperti menulis atau journaling, menjalani hobi, dan menghindari konsumsi alkohol serta narkoba.
Anda juga bisa mencoba membuat jadwal tidur dan mengikutinya secara teratur. Belajar mengenali perubahan suasana hati dan mengelola stres juga bisa mengurangi risiko kambuhnya bipolar. Jangan lupa untuk mencari dukungan atau support system yang dibutuhkan baik dari keluarga, teman, maupun komunitas bipolar.
Prosedur lain yang direkomendasikan dokter untuk mengobati gejala bipolar meliputi akupuntur, terapi kejang listrik (ECT), dan penggunaan suplemen
Orang yang sudah menunjukkan ciri-ciri bipolar, sebaiknya segera menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis jiwa. Hindari melakukan self diagnose. Dokter akan memberikan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Dengan begitu, pengidap bipolar tetap bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik tanpa terganggu oleh mood swing yang ekstrem.
Baca juga: Kenali 3 Faktor Pemicu Bipolar dan Gejala yang Menyertai
Episode mania maupun depresi pada kondisi bipolar bisa kambuh seiring waktu. Tak bisa dipungkiri bahwa gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup yang membutuhkan penanganan dari profesional dan komitmen dalam menjalaninya seumur hidup.
Perawatan jangka panjang dan berkelanjutan dapat membantu mengelola ciri-ciri bipolar kambuh sewaktu-waktu. Bukan tidak mungkin pengidap bipolar bisa hidup dengan normal dan berkualitas bahkan berkontribusi di masyarakat.
Untuk itu, jangan ragu berkonsultasi dengan profesional untuk memastikan diagnosis dan menentukan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
Jika masih ada pertanyaan seputar ciri-ciri bipolar kambuh atau kondisi kesehatan mental lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan neurotik lebih tepat disebut sebagai masalah kepribadian yang membuat seseorang cenderung merasa cemas, obsesif-kompulsif, dan sering berpikir atau dalam keadaan emosi negatif.
Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental yang membuat penderitanya merasa kesepian dan berperilaku impulsif. Penderita gangguan mental ini kerap memiliki cara memuaskan diri sendiri yang merugikan. Apa saja?
Penderita gangguan kepribadian dependen memiliki sejumlah gejala seperti ketergantungan berlebihan pada orang lain hingga merasa cemas dan takut saat ditinggal sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved