Alergi susu sapi umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang memengaruhi kulit, saluran pencernaan, dan pernapasan. Lantas, apa saja ciri-ciri bayi alergi susu sapi?
2023-03-22 11:57:50
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ruam kemerahan bisa menjadi ciri-ciri bayi alergi susu sapi
Table of Content
Apakah si kecil pernah mengalami ruam, muntah, atau diare setelah minum susu sapi? Jika pernah, ada kemungkinan bayi mengalami alergi susu sapi. Menjadi kelompok yang rentan terhadap jenis alergi, penting bagi orangtua untuk mengenali ciri-ciri hingga cara mengatasi alergi susu sapi pada bayi.
Advertisement
Tak hanya pada orang dewasa, bayi juga cukup rentan mengalami alergi, termasuk alergi susu sapi.
Mengutip dari Kid’s Health, alergi susu sapi adalah reaksi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh memberi respons abnormal terhadap protein susu sapi karena dianggap sebagai benda asing yang berbahaya.
Tubuh kemudian meningkatkan respons dengan melepas bahan kimia untuk melawan protein yang masuk, sama halnya ketika melawan bakteri dan virus.
Penyebabnya adalah karena susu sapi mengandung lebih dari 20 fraksi protein, dimana alergen yang paling umum adalah protein kasein dan whey. Bayi menjadi lebih rentan terhadap alergi susu sapi apabila orangtuanya juga memiliki riwayat kondisi yang sama.
Selain minum susu sapi secara langsung, alergi juga bisa terjadi saat ia mengonsumsi produk olahan susu sapi atau ASI dari ibu yang minum susu sapi.
Baca Juga
Ada dua jenis tahapan ciri-ciri atau gejala alergi susu sapi pada bayi, di antaranya adalah:
Alergi susu sapi biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak. Reaksi alergi ini bisa menimbulkan gejala yang memengaruhi kulit, saluran pencernaan, hingga pernapasan.
Tidak jauh berbeda dengan alergi susu formula, berikut adalah beberapa ciri atau gejala alergi susu sapi pada bayi, seperti:
Ini adalah salah satu gejala alergi susu sapi pada bayi yang langsung terlihat di area kulitnya, yaitu:
Anda perlu lebih waspada karena hal ini bisa membuat bayi menjadi lebih rewel dan sering menangis.
Ketika alergi susu sapi pada bayi menyerang, dapat terjadi pembengkakan pada bibir, lidah, atau langit-langit mulut bayi.
Selain itu, bayi juga bisa mengalami sistem pencernaan yang terganggu. Sebagai contoh, gejala seperti mual, muntah, kolik, sakit perut, diare, feses berlendir atau berdarah, dan hilang nafsu makan.
Bayi juga dapat mengalami gatal di area hidung, bersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, batuk, mengi, hingga sesak napas.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi dapat mengalami anafilaksis atau reaksi alergi parah sehingga mengancam jiwa. Jika anafilaksis terjadi, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter anak.
Terkadang, alergi susu sapi juga bisa menyebabkan komplikasi, seperti anemia defisiensi besi kronis atau gagal tumbuh karena kurangnya nutrisi.
Umumnya, alergi susu sapi pada bayi muncul dalam bulan pertama atau sebelum usianya mencapai enam bulan. Kondisi ini pun kemungkinan akan cukup lama terjadi.
Alergi susu akan hilang dengan sendirinya pada saat anak berusia 3 – 5 tahun. Akan tetapi, ada pula anak yang mengalami alergi susu sapi sampai ia dewasa nanti.
Perlu orangtua ketahui bahwa alergi susu tidak sama dengan lactose intolerance (intoleransi laktosa) karena lebih sering terjadi pada anak dan orang dewasa.
Ini adalah kondisi seseorang yang tidak mampu mencerna laktosa atau gula alami pada susu. Selain itu, Intoleransi laktosa tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga
Jika Anda khawatir bayi terkena alergi susu sapi, jangan ragu untuk membawanya pergi ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Setelah pemeriksaan, dokter juga mungkin akan melakukan tes darah serta feses. Lalu, agar lebih jelas ia juga akan merujuk ke dokter ahli alergi.
Berikut adalah tahapan tes alergi yang akan dilakukan untuk melihat apakah si kecil mengalami alergi susu atau tidak, seperti:
Dalam tes kulit, dokter atau perawat akan menaruh sedikit protein susu pada kulit bayi. Setelah itu, membuat goresan kecil pada kulit agar alergen bisa masuk.
Apabila si kecil bereaksi terhadap alergen tersebut, kulit akan terlihat sedikit membengkak seperti digigit serangga. Ini adalah tes yang bisa dilakukan pada bayi usia 6 bulan ke atas.
Baca Juga
Ketika bayi benar-benar mengalami alergi susu sapi, sebaiknya Anda tidak lagi memberikan atau mengonsumis produk susu sapi. Ini dilakukan agar tidak memengaruhi tumbuh kembangnya kelak.
Ikuti saran dokter spesialis anak serta cermat dalam membaca label makanan dan minuman. Berikut adalah alternatif susu lainnya untuk bayi yang mengalami alergi susu sapi:
Saat tubuh Anda masih memproduksi ASI, sebaiknya berikan ASI ekslusif pada si kecil karena ASI adalah sumber nutrisi terbaik.
Ibu dianjurkan untuk memberikan ASI selama mungkin. Terutama jika bayi Anda berisiko tinggi mengalami alergi susu.
Susu formula dengan kandungan kacang kedelai mempunyai kandungan utama berupa protein kedelai. Lalu, susu soya ini juga mengandung zat besi yang dapat membantu sel darah merah untuk memproduksi oksigen dengan baik.
Alternatif lainnya jika bayi alergi susu sapi dan juga kedelai adalah memberikan susu hypoallergenic.
Susu jenis ini diproduksi dengan menggunakan enzim untuk memecah protein susu. Sebagian susu formula hypoallergenic tidak berbahan dasar susu, melainkan asam amino.
Jika Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai kondisi alergi susu sapi pada bayi sebaiknya konsultasikan melalui chat dokter anak di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Agar lebih mudah, download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kelebihan ASI dibanding susu formula mulai dari menyediakan antibodi, menurunkan risiko kematian mendadak, hingga membuat anak cerdas. Susu formula bisa diberikan sesuai rekomendasi dokter.
Minuman dan makanan yang dilarang untuk ibu menyusui perlu diperhatikan, karena akan berpengaruh pada produksi ASI. Makanan dan minuman yang harus dihindari adalah alkohol hingga coklat.
Mengajak si kecil berlibur ke pantai tentu jadi hal yang sangat seru dan mengasyikkan. Tapi, jangan lupakan kemungkinan kulit bayi terbakar matahari akibat terlalu lama berjemur. Kabar baiknya, ada cara mengembalikan kulit bayi yang gosong.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved