Ciri-ciri asam lambung naik pada penderita GERD berupa dada nyeri dan terbakar hingga rasa pahit di tenggorokan. Cara antisipasinya dengan makan porsi kecil dan sering.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
16 Agt 2019
Saat asam lambung naik, penderita GERD akan merasa mual dan nyeri di ulu hati
Table of Content
Merasa mual, nyeri di ulu hati, hingga rasa pahit di tenggorokan hanya sedikit dari banyak ciri-ciri asam lambung naik yang kerap dialami penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Advertisement
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan akibat katup lambung tidak berfungsi optimal. Seseorang dapat dinyatakan menderita GERD bila terjadi kenaikan asam lambung ringan setidaknya dua kali seminggu, atau kenaikan asam lambung berat setidaknya sekali dalam seminggu.
Ciri-ciri asam lambung naik perlu diketahui secara spesifik oleh penderita GERD karena kadang gejala ini mirip dengan penyakit seputar pencernaan lainnya. Apabila ciri-ciri asam lambung naik ini terjadi sekitar 2-3 kali dalam sepekan, itu adalah alarm untuk segera memeriksakan diri.
Pada penderita GERD, sangatlah wajar mereka merasa perut mual atau kembung seusai makan. Hal ini terjadi karena otot di bawah saluran ke lambung lemah atau longgar.
Akibatnya, asam lambung bergerak naik kembali ke tenggorokan. Ada banyak ciri-ciri asam lambung naik yang umum terjadi, di antaranya:
Meskipun namanya heartburn, namun gejala ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah pada jantung. Menurut American College of Gastroenterology, heartburn adalah keluhan pencernaan yang paling umum dirasakan setidaknya 60 juta warga AS setiap bulannya.
Ketika heartburn terjadi, dada akan terasa nyeri dan terbakar. Biasanya, hal ini terasa seusai makan dan bisa memburuk saat duduk atau berbaring.
Perlu diingat bahwa perut memang bisa tahan menghadapi asam lambung. Namun tidak demikian halnya dengan pipa kerongkongan, saluran antara mulut ke lambung. Itu sebabnya ketika asam lambung mengenai pipa kerongkongan, penderitanya akan merasa nyeri seperti terbakar.
Ciri-ciri asam lambung naik berikutnya adalah regurgitasi. Ini adalah rasa pahit akibat asam yang terasa di bagian belakang mulut atau kerongkongan. Setidaknya 80% penderita GERD akan merasakan regurgitasi sesuai makan.
Regurgitasi sangat mirip dengan sensasi yang dirasakan ketika seseorang hendak muntah namun tidak jadi. Mulut akan merasakan pahit atau asam dari makanan yang baru saja ditelan.
Hal yang menjadi pemicu regurgitasi di antaranya adalah membungkuk setelah makan, berolahraga tanpa pemanasan, makan dengan porsi besar, bahkan bisa terjadi secara tiba-tiba.
Bau napas tidak sedap bukan hanya terjadi ketika seseorang belum makan atau tidak sempat membersihkan mulut saja. Pada penderita GERD, bau napas yang tidak sedap juga merupakan ciri-ciri asam lambung naik.
Hal yang dapat mengganggu interaksi dengan orang lain ini terjadi karena asam lambung memicu rasa pahit di mulut penderita GERD. Biasanya, bau napas tidak sedap terjadi bersamaan dengan regurgitasi.
Istilah medis dari kondisi sulit menelan yang dirasakan penderita GERD adalah disfagia. Ketika hal ini terjadi, sensasi yang terasa adalah makanan seakan melekat di sepanjang kerongkongan. Akibatnya, makanan tidak kunjung turun ke lambung.
Jika rasa sulit menelan ini terjadi karena makanan tidak benar-benar dikunyah atau menelan terlalu cepat, itu wajar. Namun menjadi tidak wajar apabila sensasi sulit menelan ini terjadi terus menerus karena kerongkongan mengalami iritasi atau luka.
Selain itu, disfagia terjadi karena jaringan esofageal – membran tipis di tengah kerongkongan – tidak lagi berfungsi optimal.
Rupanya, batuk kronis juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri asam lambung naik. Logikanya, batuk adalah reaksi iritasi dalam tubuh sebagai respons masuknya benda asing.
Bagi penderita GERD, batuk terjadi sebagai bentuk pertahanan ketika ada asam lambung yang terdeteksi di sekitar laring, saluran pernapasan yang membawa udara ke trakea.
Selain itu, batuk juga bisa jadi reaksi refleks tubuh terhadap apa yang terjadi di sistem pencernaan bagian atas.
Satu lagi ciri-ciri asam lambung naik adalah penderita GERD bisa merasakan panas dalam atau nyeri ketika menelan. Hal ini terjadi karena asam lambung yang naik bisa menyebabkan iritasi pada pita suara.
Seringkali, gejala ini semakin terasa di pagi hari setelah berbaring tidur selama berjam-jam. Biasanya, rasa sakit ini mereda saat siang dan sore hari. Pemicu utamanya adalah iritasi yang terjadi secara konstan pada tenggorokan seseorang.
Jika ciri-ciri asam lambung naik yang menyiksa seperti dipaparkan di atas bisa dihindari, kenapa tidak? Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan asam lambung naik.
Beberapa cara di bawah ini dapat membantu mengantisipasi, seperti:
Beberapa gejala GERD berikut ini perlu penanganan dokter jika tidak membaik dengan obat-obatan over-the-counter atau perubahan pola makan. Berikut daftar gejalanya.
Ada banyak masalah yang dapat dialami penderita GERD, salah satu yang paling umum adalah asam lambung naik. Beri perhatian lebih ketika ciri-ciri asam lambung naik di atas terjadi terus menerus dan tidak kunjung mereda meski sudah minum obat. Bisa jadi, itu saatnya memeriksakan diri ke dokter. Anda dapat menggunakan obat asam lambung resep dokter untuk meredakan gejala asam lambung naik.
Narasumber:
dr. Tito Ardi Suwandoko, Sp.PD, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
RS Permata Pamulang
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) sudah disesuaikan dengan kebutuhan gizi manusia. Pedoman ini mengacu dari hasil konferensi pangan sedunia tahun 1992 yang lalu.
7 Mei 2023
Manfaat baking soda bisa dipakai untuk campuran bahan pembersih peralatan di rumah. Bubuk ini juga bisa dipakai untuk menghilangkan bau badan dan pemutih gigi.
7 Okt 2023
Kebanyakan orang lebih memilih untuk mengonsumsi apel merah daripada hijau. Nyatanya, manfaat apel hijau sangat beragam, mulai dari menurunkan berat badan sampai mencegah penuaan dini pada kulit.
24 Jun 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved