Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami emosi dan perilaku orang lain. Pada anak, kecerdasan ini dapat ditandai dengan kemampuan menyampaikan pendapat, cocok bekerja dalam kelompok, hingga piawai berkomunikasi.
11 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Anak dengan kecerdasan interpersonal biasanya lebih cocok bekerja sama dalam kelompok
Table of Content
Setiap anak itu unik. Salah satu yang jadi pembeda adalah jenis-jenis kecerdasan yang mereka miliki. Khusus untuk artikel ini, kecerdasan interpersonal adalah topik utamanya.
Advertisement
Kata interpersonal pertama kali digunakan dalam ranah psikologi pada tahun 1938, yang mengacu pada perilaku antarmanusia.
Kecerdasan interpersonal menggambarkan bagaimana mahirnya seorang individu dalam memahami dan berinteraksi dengan orang lain.
Pada anak, Anda bisa mengidentifikasinya dari kemampuan mereka dalam mengelola hubungan dan mencari jalan keluar dari sebuah konflik.
Kecerdasan interpersonal adalah salah satu jenis kecerdasan dalam Theory of Multiple Intelligences milik Howard Gardner. Dulu, adanya klasifikasi intelegensi ini berdampak sangat besar bagi dunia pendidikan. Artinya, anak dengan talenta tertentu bisa diarahkan sesuai dengan kemampuan mereka.
Secara garis besar, pengertian kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami emosi dan perilaku orang lain. Tak hanya itu, kecerdasan ini juga berarti bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan siapa pun lawan bicaranya.
Meskipun teori kecerdasan interpersonal Gardner kadang dianggap tidak sepenting kecerdasan logis atau matematis, kualitas kehidupan anak dengan jenis kecerdasan ini biasanya lebih baik.
Bagi orangtua dan guru, Anda perlu mengetahui bagaimana memberi ruang yang memadai untuk perkembangan anak dengan jenis kecerdasan ini.
Untuk membantu Anda dalam mengenalinya, berikut adalah ciri-ciri kecerdasan interpersonal yang dapat diamati pada anak.
Karakteristik kecerdasan interpersonal yang pertama adalah piawai berkomunikasi. Baik di kelas maupun di lingkungan interaksi yang lain, anak dengan kecerdasan ini mahir dalam berkomunikasi.
Mereka juga senang berinteraksi dengan orang lain, termasuk melakukan aktivitas yang mengharuskan untuk banyak berkomunikasi.
Ciri-ciri kecerdasan interpersonal yang cukup mencolok adalah mampu menyampaikan pendapat dengan baik.
Ketika diminta menyampaikan pendapat, anak dengan kecerdasan ini bisa menyampaikannya dengan gamblang dan jelas. Baik itu secara empat mata maupun di depan publik.
Salah satu bakat interpersonal adalah cocok bekerja dalam kelompok.
Jadi, jika anak Anda terlihat pandai untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim, bisa jadi mereka memiliki kecerdasan interpersonal.
Anak dengan kecerdasan ini dapat berkontribusi besar saat berada dalam kelompok karena mereka mampu berkomunikasi dengan semua anggotanya.
Sejak masih kecil pun, anak dengan kecerdasan interpersonal bisa menjadi pemimpin yang baik.
Hal ini berkat kemampuan mereka dalam mendelegasikan peran dan tanggung jawab setiap anggota kelompok.
Bahkan, mereka juga bisa mengelola hubungan interpersonal dengan baik ketika ada perbedaan.
Contoh kercerdasan interpersonal yang bisa orangtua lihat adalah peka terhadap perasaan orang lain. Lihatlah bagaimana anak saling berinteraksi dengan anak-anak lainnya.
Anak dengan kecerdasan interpersonal lebih peka terhadap emosi dan situasi yang ada di sekitarnya hanya lewat interaksi sederhana. Bagi orang dewasa, ini bahkan bisa jadi kemampuan yang langka.
Karakteristik kecerdasan interpersonal selanjutnya adalah percaya diri. Anak dengan kecerdasan ini bukan berarti lebih pandai daripada yang lain.
Namun, mereka sangat percaya diri dalam menggunakan bakatnya dalam bekerja sama dan menghargai ilmu orang lain, bahkan dalam kelompok besar sekalipun.
Salah satu contoh kecerdasan interpersonal adalah adanya solidaritas tinggi di dalam diri anak.
Anak dengan kecerdasan interpersonal bisa mengerti apa yang sedang dialami atau pernah dirasakan orang lain. Tak hanya itu, mereka juga benar-benar merasa senang terhadap kesuksesan orang lain.
Contoh kecerdasan interpersonal ini dapat membantu anak untuk lebih peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Pendengar yang baik juga menjadi ciri-ciri kecerdasan interpersonal. Solidaritas yang dimiliki anak dengan kecerdasan ini membuat mereka bisa menjadi pendengar yang baik.
Tidak hanya sebagai pendengar, mereka bahkan bisa menjadi konselor atau memberikan nasihat sesuai dengan kapasitasmya.
Salah satu karakteristik kecerdasan interpersonal pada anak adalah mampu membuat orang lain di sekitarnya merasa nyaman.
Anak dengan kecerdasan interpersonal mampu mengerti apa yang sedang dialami oleh orang di sekitarnya. Hal ini membuat banyak orang merasa nyaman dan ingin berada di dekat mereka.
Salah satu cara untuk menstimulasi kecerdasan interpersonal pada anak adalah memberikan aktivitas yang berbeda-beda. Berikan pengalaman emosional yang membekas di ingatan mereka.
Tak hanya itu, ajak anak terjun langsung untuk menambah teman baru. Hal ini bisa dilakukan lewat aktivitas, seperti camping, olahraga, atau aktivitas sosial lain yang mengharuskan bertemu dengan orang baru.
Cara ini dinilai efektif untuk memahami perspektif orang lain dan juga belajar berkomunikasi.
Terdapat sejumlah cara untuk mengasah atau meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak, di antaranya:
Salah satu cara meningkatkan kecerdasan interpersonal anak adalah mengajaknya untuk berpartisipasi dalam pelayanan masyarakat.
Selain menjadi kesempatan bagi anak untuk membantu sesama, kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi anak untuk mengasah kemampuan komunikasi dan kepeduliannya terhadap sesama.
Terdapat banyak jenis pelayanan masyarakat yang bisa diikuti oleh anak, seperti membersihkan lingkungan, menemani orang lanjut usia (lansia) di panti, atau mendonasikan buku-buku yang sudah tak terpakai ke rumah sakit atau panti untuk anak yatim piatu.
Mendengarkan secara aktif adalah komponen penting dari kecerdasan interpersonal dan mengacu pada kemampuan anak dalam mendengarkan perspektif, pikiran, dan pendapat orang lain.
Untuk mengasah kecerdasan interpersonal, anak disarankan untuk bisa mendengarkan orang-orang di sekitarnya dengan lebih aktif.
Selain itu, anak juga disarankan untuk memberikan respons positif setelah mereka selesai mendengarkan orang lain.
Cara mengasah kecerdasan interpersonal selanjutnya adalah mempraktikkan sikap empati di lingkungan sekitar.
Pasalnya, dengan berempati terhadap sesama, anak dapat lebih memahami emosi dari orang-orang yang sedang mereka ajak berkomunikasi.
Selain itu, empati dipercaya dapat membantu anak untuk lebih mudah berkomunikasi dan membangun kemampuan interpersonal dengan orang lain, terutama ketika mereka mengerti apa yang dirasakan orang di sekitarnya.
Ketika anak bekerja dalam sebuah kelompok, ajak mereka untuk lebih aktif berpartisipasi. Salah satunya dengan membantu anggota kelompok lain atau lebih banyak terlibat dalam aktivitas.
Menjadi anggota kelompok yang aktif tidak hanya memenuhi tanggung jawab anak di dalam kelompoknya, tapi juga menunjukkan bahwa anak memiliki kepedulian terhadap performa dari tim secara keseluruhan.
Kecerdasan interpersonal yang dimiliki anak kadang sebagai acuan untuk mencari pekerjaan di masa depan.
Perlu dipahami, anak dengan kecerdasan interpersonal memiliki banyak kelebihan, seperti piawai berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal, mampu melihat situasi dari berbagai perspektif, menciptakan hubungan positif dengan sesama, hingga menyelesaikan konflik dalam kelompok.
Dikutip dari Very Well Health, berbagai kelebihan dari anak dengan kecerdasan interpersonal membuatnya cocok untuk menekuni profesi sebagai berikut:
Meski namanya mirip, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara kecerdasan interpersonal dan intrapersonal.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan anak untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Karakteristik kecerdasan in dapat terlihat saat mereka mampu menilai emosi, motivasi, keinginan, serta niat orang-orang di sekitar mereka.
Di sisi lain, kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk menyadari keadaan emosi, perasaan, keinginan, dan motivasi yang ada di dalam diri mereka.
Anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal cenderung menikmati refleksi dan analisis diri. Mereka kemungkinan suka melamun, mengeksplorasi hubungan dengan orang lain, hingga menilai kekuatan pribadi.
Jika Anda ingin bertanya tentang apa itu kecerdasan interpersonal dan ciri-cirinya pada anak lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Alat musik untuk anak memiliki peran yang baik untuk perkembangannya. Dengan bermain alat musik, anak dapat terlatih memori, fokus, dan juga konsentrasinya.
Perubahan fisik saat memasuki usia remaja menandakan terjadinya fase pubertas. Umumnya, ini terjadi pada usia 8-14 tahun untuk remaja perempuan dan 9-15 tahun untuk remaja laki-laki. Namun, ada pula pubertas terlambat yang terjadi karena faktor genetik hingga kondisi medis.
Usia masuk TK yang ideal adalah 4-5 tahun. Namun, orangtua juga harus memperhatikan kesiapannya, mulai dari kemampuannya untuk mendengarkan instruksi, mengenali kebutuhan ke toilet, hingga berinteraksi sosial dengan baik.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved