Chris Hemsworth memiliki kecenderungan genetik untuk terkena Alzheimer. Fokus pada kondisi kesehatan dan upaya pencegahan penyakit Alzheimer menjadi alasannya hiatus dari dunia akting.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
28 Nov 2022
Chris Hemsworth memiliki risiko lebih tinggi terkena Alzheimer (sumber: shutterstock/ Tinseltown)
Table of Content
Kabar mengejutkan datang dari Chris Hemsworth. Aktor yang satu ini memutuskan untuk berhenti sejenak dari dunia hiburan setelah mengetahui bahwa dirinya memiliki kecenderungan genetik terkena Alzheimer.
Advertisement
Dalam sebuah dokumenter yang dibintanginya, Chris Hemsworth terdeteksi secara genetik lebih berisiko terkena penyakit Alzheimer. Hasil ini didapatkan setelah ia menjalani serangkaian tes genetik.
Alzheimer adalah gangguan neurologis progresif yang menyebabkan penyusutan otak (atrofi) dan kematian sel-sel di otak. Penyakit ini bisa menyebabkan demensia, yakni penurunan keterampilan berpikir dan berperilaku, sehingga memengaruhi kondisi sosial dan kemandirian seseorang.
Aktor berusia 39 tahun ini diketahui memiliki dua salinan gen APOE4 yang berasal dari kedua orang tuanya. Hal ini membuatnya berisiko 8 - 10 kali lebih berisiko terkena Alzheimer.
Hasil tes genetik inilah yang membuat pemeran Thor ini akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak dari dunia seni peran dan fokus pada kondisi kesehatannya.
Masa hiatus ini digunakan Chris Hemsworth untuk mengelola risiko, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta berusaha mencegah perkembangan penyakit Alzheimer selama mungkin.
Baca juga: Perankan Mighty Thor, Ini Rahasia Workout dan Diet ala Natalie Portman
Penyebab Alzheimer belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan sangat memengaruhi perkembangan penyakit ini seiring waktu.
Melansir Mayo Clinic, kegagalan protein otak untuk berfungsi secara normal bisa menyebabkan terganggunya kerja sel otak dan memicu kerusakan neuron. Kondisi ini bisa mengakibatkan hilangnya koneksi satu sama lain hingga menyebabkan kematian sel saraf otak.
Kerusakan dan kematian sel saraf ini bisa memicu gejala Alzheimer berupa kegagalan memori, perubahan kepribadian, dan gangguan dalam melakukan aktivitas. Beberapa faktor risiko penyakit Alzheimer yang perlu Anda waspadai antara lain:
Baca juga: Langka Namun Bisa Terjadi, Ini Gejala Alzheimer pada Anak
CDC membagikan beberapa tips gaya hidup sehat yang bisa menjadi cara mencegah sekaligus mengurangi risiko penyakit Alzheimer, antara lain:
Baca Juga
Risiko terkena Alzheimer lebih besar yang terjadi pada Chris Hemsworth berasal dari genetik yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Meski begitu, menerapkan pola hidup sehat bisa menjadi langkah tepat mencegah dan menurunkan risiko Alzheimer lebih lambat.
Jika masih ada pertanyaan seputar penyakit Alzheimer atau kondisi kesehatan lainnya, Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Senam lidah adalah gerakan untuk menguatkan otot lidah. Namun akhir-akhir ini beredar klaim bahwa gerakan senam lidah bisa mencegah penyakit Alzheimer. Benarkah demikian?
27 Agt 2022
Penyakit demensia dapat menyebabkan lansia menjadi pikun dan mengalami penurunan fungsi mental lainnya. Penyakit ini memiliki beberapa tipe, misalnya alzheimer dan parkinson. Proses perawatan demensia dapat dilakukan dengan uji neurologis.
8 Apr 2019
Jangan pernah malu, apalagi kecil hati, jika Anda seorang kutu buku. Faktanya, manfaat membaca buku, bisa menyehatkan kesehatan fisik serta mental! Mulai dari menghilangkan stres, hingga meningkatkan kesehatan otak, mari kenali manfaat membaca buku.
9 Jan 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved