Chloasma gravidarum adalah bintik atau bercak kecokelatan di kulit yang sering muncul pada ibu hamil. Biasanya, kondisi ini terlihat di area wajah dan bisa juga disebut sebagai melasma atau pregnancy mask.
20 Des 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Chloasma gravidarum sering muncul di area wajah ibu hamil
Table of Content
Melasma maupun pregnancy mask atau yang sering juga disebut sebagai Chloasma gravidarum adalah bercak kecoklatan yang muncul di kulit ibu hamil, biasanya pada dahi, hidung, bibir atas, dan pipi. Kondisi ini tidak berbahaya dan dialami oleh sekitar 50-70% ibu hamil.
Advertisement
Meski tidak berbahaya, ada bercak coklat di kulit saat hamil bisa mengganggu penampilan. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk memudarkannya. Namun secara alami, bercak coklat ini akan hilang beberapa waktu setelah persalinan.
Baca Juga
Chloasma terjadi saat produksi melanin, yang merupakan pigmen yang memberi warna di tubuh, meningkat. Peningkatan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti:
Chloasma yang terjadi saat kehamilan disebut sebagai chloasma gravidarum atau melasma. Seperti yang diketahui, saat hamil ada banyak perubahan yang terjadi di tubuh, termasuk kadar hormon yang naik turun tidak seimbang.
Mengenal perubahan hormon, lebih tepatnya kenaikan hormon estrogen inilah yang membuat produksi melanin meningkat. Saat kadar estrogen naik drastis ketika hamil, kadar hormon progesteron di tubuh juga ikut bertambah.
Kenaikan hormon progesteron ini kemudian bisa menyebabkan kenaikan produksi melanin atau melanocyte stimulating hormone di area perut dan memicu terbentuknya linea nigra, yaitu garis vertikal di tengah perut yang berwarna lebih gelap kecoklatan.
Untuk ibu hamil yang sering terkena sinar matahari juga berisiko lebih tinggi mengalami melasma. Sebab, sinar ultraviolet yang diserap kulit akibat matahari ini memicu melanosit di tubuh untuk memproduksi lebih banyak melanin.
Apabila orang tua memiliki chloasma, maka risiko Anda mengalami hal yang sama juga akan meningkat, apalagi saat hamil. Biasanya, orang-orang berkulit gelap lebih banyak yang mengalami kondisi ini, karena sel-sel yang memproduksi pigmennya lebih aktif.
Chloasma sebenarnya tidak hanya bisa muncul saat hamil. Pada waktu-waktu lainnya, bercak coklat di kulit ini juga bisa timbul di kulit. Hanya saja memang kebanyakan orang dengan melasma adalah wanita dan sebagian besarnya adalah yang sedang hamil.
Baca Juga: Wajah Kusam Saat Hamil? Ini Penyebabnya
Pada ibu hamil, segala perawatan yang berhubungan dengan kulit harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, prosedur yang dilakukan maupun bahan yang digunakan bisa berpengaruh pada kesehatan janin.
Berikut ini beberapa yang dapat dilakukan untuk membantu memudarkan perubahan warna kulit atau setidaknya mencegah bertambah parahnya bercak coklat yang muncul:
Agar chloasma yang terjadi di kulit selama kehamilan tidak semakin parah, Anda perlu menggunakan tabir surya secara teratur setiap hari. Langkah ini penting dilakukan, karena paparan sinar ultraviolet bisa memicu meningkatnya produksi melanin.
Pilih tabir surya dengan SPF minimal 30 atau lebih dan ulangi pemakaian beberapa kali dalam sehari.
Vitamin B9 atau yang sering disebut folat merupakan vitamin yang penting dikonsumsi selama masa kehamilan. Selain bisa mendukung perkembangan janin, vitamin ini juga dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi dan memudarkan melasma.
Cara ini memang tidak akan menghilangkan maupun mencegah chloasma bertambah parah. Namun setidaknya ini adalah langkah praktis untuk memudarkannya sambil menunggu masa persalinan selesai dan bercak coklat tersebut hilang dengan sendirinya.
Anda bisa menggunakan foundation dan concealer yang sesuai dengan warna kulit untuk menutupi bagian wajah yang terlihat belang karena kondisi ini.
Perlu diingat bahwa selama hamil, kulit akan menjadi lebih sensitif, sehingga pastikan Anda memilih make up yang berbahan lembut. Pilihlah produk yang bertuliskan non-comedogenic dan hypo-allergenic di kemasannya.
Selama hamil, Anda perlu menggunakan produk perawatan kulit wajah yang aman dan sesuai, mulai dari skin care hingga make up. Sebab selain zat kimia yang bisa menyerap ke kulit dan memengaruhi janin, beberapa di antaranya juga berisiko mengiritasi kulit dan memperparah melasma.
Beberapa orang melakukan perawatan waxing untuk merapikan alis atau menghilangkan rambut-rambut halus yang tumbuh di atas bibir. Jika Anda termasuk salah satunya, sebaiknya jangan melakukannya selama hamil.
Pasalnya, dikutip dari Baby Center, perawatan tersebut dapat membuat kulit meradang. Hal ini membuat kondisi melasma akan semakin parah.
Produk perawatan kulit yang perlu dihindari saat mengalami bercak coklat saat hamil.
Anda mungkin tergoda untuk menghilangkan flek-flek coklat yang bermunculan di kulit saat hamil. Namun perlu diingat bahwa menggunakan produk perawatan kulit secara sembarangan bisa membahayakan janin di dalam kandungan.
Berikut ini beberapa produk dan prosedur perawatan kulit yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan.
Baca juga: Perawatan Wajah untuk Ibu Hamil, Ini yang Boleh Dilakukan dan Tidak
Chloasma gravidarum adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Oleh karena itu, pencegahan kemunculannya tidak bisa dilakukan, karena naik-turunnya hormon selama masa kehamilan adalah hal yang tak bisa dihindari.
Namun dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, bercak coklat yang Anda anggap mengganggu itu bisa dicegah agar tidak bertambah parah.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kondisi ini maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan kehamilan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Senam hamil tentu bermanfaat untuk menjaga kehamilan ibu hingga mempermudah persalinan. Salah satu gerakan senam yang populer dan mudah dilakukan adalah senam kegel.
Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang efektivitasnya mencapai 99%. Namun, tidak semua orang bisa menggunakan pil KB.
Perbedaan usia kehamilan dan usia janin idealnya terpaut dua minggu. Usia janin bisa jadi lebih tua daripada usia kandungan karena perbedaan pada metode menghitung atau tidak yakin pasti kapan terakhir kali haid.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved