Cetirizine untuk ibu menyusui telah teruji berbagai penelitian klinis untuk mengatasi gatal alergi. Akan tetapi, dosis cetirizine tidak boleh sampai terlalu tinggi agar tidak menghambat produksi ASI.
21 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cetirizine untuk ibu menyusui dan hamil sebaiknya tidak dikonsumsi saat menginjak trimester pertama
Table of Content
Cetirizine untuk ibu menyusui maupun hamil perlu diketahui keamanannya. Hal ini bertujuan agar kehamilan tidak terganggu, produksi dan kandungan ASI tidak berubah drastis, maupun bayi tidak mendapat efek samping signifikan dari obat ini.
Advertisement
Cetirizine untuk ibu hamil dan ibu menyusui keamanannya sering dipertanyakan. Pasalnya, ada anggapan bahwa zat obat bisa terserap masuk ke dalam ASI dan mengalir lewat plasenta sehingga memengaruhi pertumbuhan bayi.
Secara umum, konsumsi obat tanpa pengawasan dokter terutama selama trimester pertama meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan dan cacat lahir pada janin. Sebab, trimester pertama merupakan fase pembentukan organ tubuh bayi.
Jadi, amankah cetirizine untuk ibu hamil dan menyusui?
Berdasarkan temuan yang terbit pada Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics, ibu hamil kerap mengalami gatal-gatal karena alergi.
Cetirizine adalah obat alergi antihistamin. Histamin adalah zat kimia yang dilepaskan tubuh saat mengalami alergi sebagai upaya untuk melawan alergen.
Cetirizine sebagai antihistamin bekerja dengan cara memblokir produksi histamin yang menyebabkan gejala alergi, seperti mata berair, hidung mampet, pilek, bersin-bersin, dan gatal-gatal.
Ternyata, manfaat cetirizine tidak cuma untuk meredakan alergi.
Penelitian yang terbit pada jurnal Annals of Pharmacotherapy menunjukkan, cetirizine mampu mengatasi muntah-muntah akibat morning sickness pada ibu hamil dan meredakan nyeri terus-menerus pada payudara saat ibu sedang menyusui.
Hal ini berarti cetirizine untuk ibu menyusui pun bisa diberikan, asal dengan anjuran dokter.
Cetirizine kerap diberikan untuk mengatasi masalah saat hamil dan menyusui. Akan tetapi, sebenarnya berdasarkan penelitian yang terbit pada Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics, obat antihistamin jenis chlorpheniramine dan tripelennamine lah yang terlebih dahulu direkomendasikan untuk ibu hamil.
Namun, jika setelah lewat trimester pertama, ibu hamil tidak bisa menoleransi kedua obat ini ataupun tidak menunjukkan perbaikan gejala alergi yang berarti, cetirizine dapat diberikan.
Riset yang diterbitkan pada jurnal Informa Healthcare menunjukkan, tidak ditemukan cacat lahir mayor pada bayi saat konsumsi cetirizine untuk ibu hamil pada trimester pertama.
Temuan yang terbit pada jurnal Reproductive Toxicology juga menunjukkan tidak ada risiko bayi cacat lahir pada ibu hamil yang mengonsumsi cetirizine sebelum usia kehamilan lima minggu (setelah hari pertama haid terakhir) dan usia kehamilan sembilan minggu.
Akan tetapi, cetirizine aman untuk ibu menyusui dan hamil jika diberikan dengan resep dokter dan jangan dikonsumsi sembarangan.
Baca Juga
Ya, aturan pemberian dosisnya juga perlu dibedakan. Menurut temuan yang terbit pada jurnal Drugs and Lactation Database, cetirizine untuk ibu menyusui boleh dikonsumsi dalam dosis kecil.
Artinya, cetirizine aman untuk ibu menyusui. Perlu diingat, dosis besar ataupun konsumsi cetirizine untuk ibu menyusui yang terus-menerus mampu membuat bayi mengantuk.
Penelitian ini juga melaporkan dosis cetirizine normal saat menyusui menyebabkan bayi mudah rewel dan menangis terus-menerus tanpa sebab jelas setelah minum ASI.
Tidak hanya itu, obat antihistamin, seperti cetirizine untuk ibu menyusui, yang disuntikkan dalam dosis tinggi mampu menurunkan hormon prolaktin.
Hormon ini mengatur produksi ASI. Akibatnya, ASI yang dihasilkan pun menjadi lebih sedikit. Hal ini pun dapat mengganggu menjalankan program ASI eksklusif dan kualitas ASI pun menurun akibat volume yang ikut berkurang.
Meski beberapa riset telah menemukan manfaat konsumsi obat cetirizine untuk ibu hamil maupun menyusui, obat cetirizine pun memiliki efek samping. Umumnya, efek samping obat cetirizine adalah rasa kantuk.
Hanya saja, ada pula efek samping yang muncul jika seseorang tidak mengikuti petunjuk yang telah ditentukan. Inilah efek samping obat cetirizine untuk ibu menyusui dan hamil:
Baca Juga
Untuk menghindari efek samping cetirizine untuk ibu menyusui dan hamil akibat tidak mengikuti petunjuk pemakaian, Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan (PIO Nas BPOM) telah menentukan aturan yang tepat.
Aturan ini berlaku untuk orang dewasa, termasuk untuk ibu hamil dan menyusui.
Aturan pakai obat cetirizine yang telah ditetapkan BPOM 10 mg per konsumsi. Dalam hal ini, cetirizine dikonsumsi sehari sekali pada malam hari bersama makanan.
Cetirizine untuk ibu menyusui dan hamil diketahui terbukti aman. Dalam hal ini, tidak ada efek yang membahayakan bagi perkembangan bayi.
Meski demikian, obat ini tidak direkomendasikan saat fase trimester pertama kehamilan.
Meski cetirizine aman untuk ibu menyusui bila dikonsumsi sesuai anjuran, cetirizine juga memiliki dampak tertentu untuk ibu menyusui karena terserap dalam ASI dan air susu pun ikut berkurang.
Jika Anda mengalami alergi pada trimester pertama maupun saat menyusui dan ingin mengonsumsi cetirizine, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga di SehatQ.
Download sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jenis abortus atau keguguran antara lain abortus komplet, abortus septik, dan abortus berulang. Kondisi ini tidak selalu bisa dicegah, tetapi risikonya bisa dikurangi dengan beberapa langkah sehat.
Manfaat susu kedelai untuk ibu hamil adalah menjaga kesehaatan dan mengurangi risiko komplikasi ibu dan janin. Bila ibu hamil minum susu kedelai, maka akan mengurangi risiko anemia hingga gangguan saraf janin
Memang benar bahwa ada sederet pantangan makanan ibu hamil yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Bakteri dan parasit berbahaya bisa masuk lewat apa yang dimakan ibu. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil harus melupakan dulu menikmati makanan favorit mereka seperti sushi, sashimi, hingga steak setengah matang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved