Walaupun sulit teridentifikasi, cerebral palsy juga bisa terjadi pada bayi. Semakin cepat terdeteksi, penanganan bisa dokter lakukan sejak dini.
2023-03-26 04:12:19
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cerebral palsy pada bayi bisa memengaruhi bagian otak pengontrol otot
Table of Content
Gejala atau tanda cerebral palsy pada bayi biasanya terlihat dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.
Advertisement
Akan tetapi, ada juga anak yang tidak terdiagnosis sampai usianya 2 tahun atau lebih. Apa saja penyebab, gejala, hingga cara mengatasi penyakit cerebral palsy pada bayi? Simak lengkapnya dalam artikel ini.
Mengutip March of Dimes, cerebral palsy adalah kondisi yang memengaruhi bagian otak pengontrol otot.
Maka dari itu, cerebral palsy bisa menyebabkan masalah pada gerakan, postur, dan juga keseimbangan tubuh.
Cerebral palsy juga umumnya menyebabkan seseorang mengalami keterlambatan tumbuh kembang serta kesulitan belajar, berkomunikasi, merawat diri, hingga bergaul dengan orang lain.
Selain itu, beberapa kasus cerebral palsy pada anak mungkin dapat menyebabkan cacat intelektual.
Sebagian besar anak didiagnosis pada usia 2 tahun, karena gejalanya cukup sulit teridentifikasi.
Maka, tidak ada salahnya orangtua mengawasi ciri-ciri cerebral palsy sejak bayi agar bisa terdeteksi dan mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Baca Juga
Beberapa ciri-ciri cerebral palsy pada bayi baru lahir yang terjadi karena kerusakan otak saat melahirkan, mungkin tidak teridentifikasi.
Walaupun tidak terlihat, tetapi mungkin saja si kecil mengalami kelainan pada perkembangan otak.
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala cerebral palsy yang bisa terlihat pada bayi:
Ciri-ciri cerebral palsy pada setiap anak mungkin saja berbeda.
Sebagian bayi bisa saja mempunyai gejala yang ringan. Gerakan tubuhnya terlihat canggung dan hanya sedikit membutuhkan bantuan. Sedangkan sebagian lainnya mempunyai gejala parah.
Perlu Anda ketahui bahwa cerebral palsy pada bayi tidak memburuk, tetapi gejalanya berubah.
Baca Juga
Penyebab cerebral palsy tidak selalu diketahui secara pasti. Namun, cukup banyak kasus yang terjadi pada saat otak bayi masih dalam masa perkembangan.
Contohnya, ketika bayi berada dalam kandungan atau di awal perkembangan bayi setelah lahir.
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab cerebral palsy pada bayi:
Dalam kasus yang jarang terjadi, cerebral palsy juga bisa muncul karena komplikasi persalinan.
Bayi yang lahir prematur juga mempunyai peluang lebih besar mengalami kondisi ini daripada bayi lahir cukup bulan. Begitu juga pada bayi berat lahir rendah dan kelahiran kembar.
Baca Juga
Mungkin sebagian orangtua pun bertanya-tanya, apakah bayi atau anak yang mengalami cerebral palsy bisa sembuh? Hingga kini, belum ada obat khusus untuk mengatasi cerebral palsy.
Akan tetapi, ada perawatan seperti terapi yang bisa membantu tumbuh kembang anak, sehingga ia bisa tetap aktif dan mandiri. Berikut adalah perawatan yang mungkin akan dilakukan:
Tujuan fisioterapi pada bayi yang mengalami cerebral palsy adalah untuk membantu mempertahankan serta meningkatkan gerakan.
Selain itu, fisioterapi juga bermanfaat untuk menghentikan pemendekan otot dan kehilangan jangkauan gerakan. Ini penting karena bisa memengaruhi pertumbuhan tulang dan otot.
Dokter mungkin akan memberikan jenis obat tertentu, apabila si kecil mengalami nyeri dan kekakuan otot.
Obat akan diberikan melalui mulut, G-tube, atau pompa baclofen yang akan ditempatkan di bawah kulit.
Bayi atau anak juga mungkin saja perlu melakukan pembedahan untuk membantu mengatasi kesulitan gerakan atau masalah lainnya.
Misalnya, pembedahan untuk membantu memperbaiki dislokasi pinggul serta skoliosis.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai hasil setelah operasi, risiko, waktu pemulihan, dan lain-lainnya.
Untuk orangtua, merawat cerebral palsy pada bayi mungkin saja akan terasa berat. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan keluarga serta mengikuti komunitas khusus.
Selain itu, bekerjasamalah dengan tim dokter untuk membantu si kecil berkembang, bergerak, dan belajar sebanyak mungkin.
Baca Juga
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai cerebral palsy pada bayi? tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara menghentikan ASI dapat dilakukan lewat beberapa metode yang bisa Anda lakukan, mulai dari berhenti menyusui sepenuhnya, minum ramuan herbal, hingga menggunakan pil kontrasepsi.
Ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, mulai dari alpukat hingga oats.
Usai melahirkan, Anda mungkin akan kembali menstruasi, termasuk pada saat menyusui. Tanda menstruasi pada ibu menyusui antara lain, flek, nyeri puting, dan ASI berkurang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved