Perasaan cemas berlebihan takut mati dapat disebabkan thanatophobia, gangguan panik, hingga gangguan kecemasan sosial. Sebagai solusinya, cobalah banyak berolahraga, bermeditasi, berbicara dengan orang-orang terdekat, hingga menjalani terapi.
22 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Cemas berlebihan takut mati dapat disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan mental.
Table of Content
Wajar apabila manusia khawatir dan takut akan kematian. Pasalnya, kematian kerap digambarkan sebagai hal yang menakutkan dan menyakitkan. Akan tetapi, jika perasan ini tidak kunjung hilang, kesehatan mental bisa terkena imbasnya. Lantas, bagaimana cara mengatasi cemas berlebihan takut mati?
Advertisement
Sebelum membahas seputar cara mengatasi rasa takut mati, sebagian orang mungkin bertanya-tanya: perasaan takut mati pertanda apa?
Sebenarnya, terdapat sejumlah gangguan kesehatan mental yang bisa menyebabkan seseorang merasa takut mati secara berlebihan.
Saat perasan takut mati selalu menghantui, bisa jadi Anda mengidap gangguan kecemasan sosial.
Kondisi ini terjadi saat Anda memiliki kecemasan yang berlebihan dan terus-menerus terhadap kegiatan tertentu, atau bahkan aktivitas sehari-hari.
Kekhawatiran yang menyertai gangguan kecemasan sosial juga sulit dikontrol dan mempengaruhi kondisi fisik.
Gangguan panik adalah jenis gangguan kecemasan yang ditandai dengan sering mengalami serangan panik atau ketakutan.
Penderita gangguan panik bisa merasa cemas, stres, serta panik kapan saja dan tanpa alasan apa pun.
Selama serangan panik berlangsung, berikut adalah beberapa gejala fisik yang bisa menyertainya.
Perasaan cemas berlebihan takut mati juga bisa disebabkan thanatophobia. Singkatnya, thanatophobia adalah rasa takut yang intens terhadap kematian atau proses kematian.
Ciri-ciri orang takut mati karena thanatophobia adalah takut dengan kematian dirinya sendiri ataupun orang-orang terdekat.
Baca juga: Arti Mimpi Orang Meninggal
Perasaan takut mati bisa mengganggu keseharian dan kehidupan Anda. Oleh karena itu, supaya bisa sembuh dari takut mati, berikut adalah sejumlah tips yang bisa Anda lakukan.
Salah satu cara mengatasi serangan panik takut mati adalah berolahraga secara rutin.
Aktivitas fisik diketahui dapat meredakan kecemasan. Lebih jauh lagi, berolahraga dapat membuat tubuh Anda lebih sehat dan berpotensi memperpanjang usia.
Selanjutnya, bermeditasi adalah cara menghilangkan rasa takut mati yang dinilai efektif.
Meditasi dapat membantu Anda mempelajari berbagai macam teknik pernapasan ataupun hal lain yang bisa membantu menghilangkan perasaan takut mati di dalam pikiran.
Alih-alih membiarkan perasaan takut mati menghantui, jadikan ketakutan tersebut sebagai motivasi untuk berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, hingga menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang terdekat.
Berbagai kebiasaan sehat ini dapat membantu Anda untuk hidup lebih panjang dan bahagia.
Terapi eksposur adalah solusi yang dianggap ampuh mengatasi rasa takut kematian. Melalui terapi ini, seseorang akan dihadapkan dengan apa yang ditakutinya.
Dalam kasus ini, Anda tidak perlu melihat atau dihadapi dengan kematian. Anda cukup berusaha untuk berbicara tentang kematian atau memvisualisasikan kejadian setelah pemakaman.
Lambat laun, Anda diharapkan bisa menghadapi dan menghilangkan rasa takut akan kematian.
Kafein adalah zat pemicu kecemasan yang sebaiknya dihindari.
Sementara itu, alkohol mungkin berefek menenangkan pada mulanya, tetapi akhirnya bisa memicu ketidakseimbangan hormon pada otak sehingga membuat Anda mudah cemas.
Dehidrasi dapat membuat Anda mudah merasa cemas. Terlebih lagi, kondisi ini biasanya juga menyebabkan dada terasa berdebar.
Oleh sebab itu, saat perasaan takut menghantui pikiran, cobalah perbanyak asupan cairan Anda.
Perasaan lapar dipercaya bisa memperparah rasa cemas yang Anda rasakan.
Di samping itu, rendahnya kadar gula darah bisa memicu kecemasan. Apabila ini kasusnya, cobalah untuk mengonsumsi sesuatu yang manis.
Gerakan mengunyah yang dilakukan saat mengonsumsi makanan juga dapat membuat Anda merasa lebih rileks.
Jangan ragu untuk berkeluh kesah dengan seseorang tentang rasa takut yang Anda rasakan, misalnya pasangan, kerabat dekat, maupun anggota keluarga.
Jika tidak memungkinkan, tuliskan saja kecemasan yang Anda rasakan ke dalam sebuah buku atau jurnal.
Kegiatan ini dianggap bisa membantu mengurangi rasa takut akan kematian.
Aroma wangi-wangian dapat membantu menenangkan Anda, salah satunya aroma lavender.
Berdasarkan sebuah studi yang dimuat dalam Natural Medicine Journal, aroma terapi minyak lavender bisa meringankan kecemasan dengan cara mempengaruhi sistem limbik, yaitu bagian otak yang mengontrol emosi.
Ada kalanya badan yang lelah menyebabkan diri Anda tegang. Oleh karena itu, cobalah mandi dengan air hangat untuk membantu merelaksasi otot-otot dan pikiran Anda.
Sebuah riset menunjukan orang-orang yang rajin beribadah dan terlibat komunitas rohani memiliki risiko kecemasan yang lebih rendah.
Baca juga: Terminal Lucidity, Ketika Pasien Tampak Sehat Sebelum Meninggal
Semoga perasaan cemas berlebihan takut mati bisa diredakan dengan tips di atas.
Jika tak membuahkan hasil yang diinginkan, cobalah untuk berkunjung ke psikolog untuk berkonsultasi lebih lanjut.
Kalau Anda memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hubungan backstreet adalah hubungan yang dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan orang sekitar. Dampak hubungan backstreet dapat menyebabkan seseorang kurang berkomitmen pada hubungan, menurunkan self esteem, dan berisiko lebih tinggi mengalami perasaan negatif.
Survivor guilt adalah kondisi saat penderitanya merasa bersalah karena berhasil selamat dari tragedi, sementara korban lain tidak. Cara mengatasinya dengan menanamkan hal positif dalam diri, mengikuti terapi, serta konsumsi obat-obatan sesuai resep dokter
Toxic positivity adalah keyakinan bahwa tidak peduli seberapa buruk dan sulitnya situasi yang dihadapi, Anda harus tetap mempertahankan pola pikir yang positif.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved