logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum

Artikel Bersponsor

Penyakit

Mengenal Ciri-ciri Luka Diabetes dan Cara Merawatnya

open-summary

Ciri-ciri luka diabetes di kaki tidak berbeda dengan luka diabetes di bagian tubuh lainnya. Umumnya, luka penyakit gula akan disertai dengan nyeri kronis, bengkak, bernanah, dan bau.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

24 Mei 2022

Cara mengatasi luka diabetes

Pakailah losion atau krim untuk mencegah luka diabetes akibat kondisi kulit yang kering.

Table of Content

  • Ciri-ciri luka diabetes pada bagian tubuh
  • Cara mengobati luka diabetes
  • Mengapa luka penderita diabetes sulit sembuh?
  • Apa yang terjadi kalau luka diabetes tidak diobati?
  • Diabetes Connection Care Eka Hospital
  • Catatan dari SehatQ

Orang yang punya diabetes cenderung lebih sulit sembuh jika mengalami luka. Ini karena tingginya kadar gula darah menghambat sirkulasi darah yang membawa berbagai nutrisi untuk kesembuhan luka.

Advertisement

Luka lecet pada orang diabetes perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebab, diabetesi cenderung mengalami masalah sirkulasi darah yang bisa memperlambat penyembuhan luka. Menganggap enteng luka lecet bisa membuat penangannya terlambat.

Mengetahui ciri-ciri serta cara merawat luka diabetes agar cepat sembuh dapat membantu mencegah risiko amputasi yang mungkin terjadi.

Ciri-ciri luka diabetes pada bagian tubuh

Meski bisa muncul di mana saja, luka yang dialami oleh diabetesi paling sering muncul di kaki. Sebab, diabetesi juga rentan mengalami masalah saraf pada ujung kaki akibat gula darah yang tidak terkontrol.

Kondisi ini dapat menyebabkan saraf di ujung kaki rusak, membuatnya mati rasa, sehingga tidak menyadari adanya luka. 

Berikut adalah ciri-ciri luka diabetes, terutama pada bagian kaki, di antaranya adalah:

  • Perubahan pada kulit atau kuku kaki, seperti luka, lecet, dan kapalan.
  • Nyeri kronis atau tidak terasa sakit sama sekali.
  • Peradangan dan kemerahan.
  • Luka seperti bernanah.
  • Keluar aroma tidak sedap.
  • Terlihat jaringan mati di sekitar luka.
  • Mati rasa serta kesemutan.
  • Demam atau kedinginan.
  • Terjadi pembengkakan.

Baca Juga

  • Malaise adalah Rasa Tidak Enak Badan Kronis
  • Carpal Tunnel Syndrome: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
  • Kumur Air Garam Bisa Cegah Virus Corona, Apakah Benar Terbukti?

Cara mengobati luka diabetes

Agar tidak sampai menyebabkan komplikasi atau bahkan amputasi, ada beberapa cara pperawatan luka diabetes yang bisa Anda lakukan. Berikut adalah beberapa cara perawatan luka diabetes agar cepat kering, seperti:

1. Periksa luka secara teratur

Mengingat komplikasi diabetes seperti neuropati diabetik membuat Anda sulit menyadari adanya luka, Anda perlu memeriksa kaki secara rutin untuk mengecek kemungkinan luka yang muncul.

Jika Anda melihat luka, segera beri penanganan untuk menghindari terjadinya infeksi dan komplikasi.

Pastikan Anda melakukan pemeriksaan diri pada setiap bagian tubuh, apakah ada luka baru atau tidak. Jangan lupa untuk memeriksa di bagian bawah dan jari kaki.

2. Bersihkan jaringan mati

Nekrosis (sel mati) dan jaringan berlebih sering terjadi pada luka diabetes. Ini dapat meningkatkan bakteri dan racun, sehingga timbul infeksi. Segera mendapatkan bantuan dokter untuk mengangkat jaringan mati serta jaringan lainnya di bawah kulit.

3. Rutin mengganti perban

Apabila terlihat luka diabetes, tangani dengan cepat. Anda bisa merawatnya sendiri di rumah.

Namun, jangan lupa untuk mengganti perban atau balutan secara teratur untuk mengurangi bakteri dan mempertahankan tingkat kelembapan.

Dokter akan sekaligus merekomendasikan perban, pelester, dan obat luka khusus diabetes.

4. Hindari tekanan

Usahakan agar area tubuh yang luka tidak mengalami tekanan. Alasannya, tekanan dapat merusak kulit dan membuat luka menjadi lebih dalam.

Mengapa luka penderita diabetes sulit sembuh?

Kadar gula darah tinggi dalam waktu yang lama juga bisa menyebabkan peredaran darah memburuk serta kerusakan saraf. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyembuhkan luka.

Pada penderita diabetes, luka cenderung sembuh lebih lambat, tetapi perkembangannya cepat. Ada beberapa hal yang menyebabkan luka penderita diabetes sulit sembuh, yaitu:

1. Kadar gula darah tinggi

Kadar gula darah yang terlampau tinggi dapat memengaruhi peredaran atau sistem sirkulasi darah. Padahal, darah berguna sebagai transportasi oksigen dan berbagai nutrisi yang bisa membantu proses penyembuhan.

Jika gula darah tinggi, akibatnya oksigen dan nutrisi tidak dapat beredar secara baik. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi juga membuat peradangan sel tubuh meningkat dna mencegah sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik.

2. Penyakit saraf

Seperti yang telah disebutkan, luka diabetes sulit sembuh kemungkinan karena adanya komplikasi diabetes yang memengaruhi saraf, yakni neuropati diabetes.

Hal ini membuat luka terlambat ditemukan dan telanjur parah akibat saraf kaki yang kurang peka. Akibatnya, luka pun jadi lebih sulit disembuhkan dibanding ditemukan pada saat tahap awal. 

3. Infeksi

Orang yang mengalami diabetes juga mempunyai masalah dengan sistem kekebalan tubuh. Ini juga memengaruhi tubuh lebih lama dalam menyembuhkan luka.

Untuk itu, tubuh berjuang dalam melawan bakteri yang menyebabkan infeksi. Bakteri jadi lebih mudah berkembang pada gula dalam aliran darah.

Apa yang terjadi kalau luka diabetes tidak diobati?

Luka diabetes perlu dengan segera mendapatkan perawatan dan pengobatan. Apabila tidak dirawat dengan baik dan tepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi hingga komplikasi serius.

Masalah yang paling serius adalah amputasi. Penderita diabetes 15 kali lebih mungkin mengalami amputasi akibat luka yang tidak mendapatkan penanganan dengan cepat.

Diabetes Connection Care Eka Hospital

Rutin berkonsultasi dengan dokter ahli juga dapat mencegah risiko terjadinya luka diabetes terjadi atau bertambah parah.

Saat ini Eka Hospital memiliki Diabetes Connection Care, pusat layanan diabetes terintegrasi pertama di Indonesia, di mana Anda bisa mendapatkan konsultasi dan penanganan lengkap terkait diabetes.

Diabetes Connection Care dari Eka Hospital dipimpin langsung oleh Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE yang merupakan guru besar dan ahli endokrin metabolik diabetes. 

Bersama timnya yang terdiri dari dokter spesialis endokrinologi, dokter spesialis penyakit dalam, dietitian, dan anggota lainnya berasal dari berbagai disiplin ilmu, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo bukan hanya memberikan konsultasi pengobatan luka diabetes, tetapi juga cara mencegahnya serta informasi mengenai pola hidup yang bisa Anda terapkan untuk menjaga diabetes Anda.

Diabetes Connection Center juga dilengkapi dengan peralatan modern yang akan menunjang pemeriksaan dan penanganan terhadap kondisi Anda.

Layanan Diabetes Connection Center sudah bisa Anda temukan di Eka Hospital BSD, Pekan Baru dan Cibubur.

Catatan dari SehatQ

Para penderita diabetes memang perlu lebih berhati-hati dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Sebab, penyakit ini bisa membuat penderitanya lebih rentan terkena berbagai macam infeksi.

Termasuk infeksi jamur dan infeksi bakteri yang membuat luka di tubuhnya jadi sulit sembuh. Jika luka diabetes mulai muncul, segera periksakan kondisi Anda ke dokter, sebelum bertambah parah.

Ingin mengetahui lebih banyak mengenai perawatan serta obat luka diabetes? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

diabeteskomplikasi diabetesluka diabetesadv diabetes connection carepenyakit

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved