Makanan untuk asam lambung agar tak kambuh dapat berupa jahe, putih telur, sayur, oatmeal, dll. Lalu, untuk makanan yang mengandung asam dan lemak perlu dihindari.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
26 Apr 2023
Asam lambung naik ditandai dengan gejala seperti nyeri pada ulu hati dan rasa ingin muntah
Table of Content
Penyakit asam lambung naik atau GERD terjadi saat otot sphincter pada bagian paling bawah esofagus (kerongkongan) melemah dan malah rileks saat harusnya menutup. Kondisi ini menyebabkan asam dari lambung kembali naik ke esofagus dan menimbulkan nyeri ulu hati (heartburn) dan sakit tenggorokan.
Advertisement
Bagi penderita GERD, pencegahan dapat dilakukan dengan pemilihan makanan untuk penderita asam lambung naik serta mengatur porsinya dengan saksama.
Keluhan-keluhan akibat refluks asam lambung timbul akibat asam yang menyentuh esofagus, sehingga menyebabkan iritasi dan rasa sakit. Jika produksi asam lambung terlalu banyak sampai muncul refluks, Anda bisa menyertakan jenis-jenis makanan berikut untuk mengendalikan gejala naiknya asam lambung.
Sayur-mayur mengandung lemak dan gula alami yang sangat rendah. Karena itu, bahan pangan ini cocok dikonsumsi untuk mengurangi produksi asam lambung.
Jenis sayuran yang bisa jadi pilihan meliputi brokoli, kembang kol, asparagus, sayur berdaun hijau, kentang, dan ketimun.
Jahe mengandung zat-zat antiperadangan dan sering digunakan sebagai pengobatan alami untuk nyeri ulu hati (heartburn) serta gangguan pencernaan lainnya.
Anda bisa menambahkan parutan atau potongan-potongan jahe pada masakan. Bisa juga diminum sebagai air jahe atau teh jahe demi meredakan gejala GERD.
Buah-buahan yang tidak mengandung asam atau jenis non-sitrus, cenderung aman dikonsumsi oleh penderita GERD. Pasalnya, kecil kemungkinan buah-buahan ini memicu munculnya gejala asam lambung naik.
Melon, pisang, apel, pir, dan semangka merupakan segelintir dari buah tanpa kandungan asam yang bisa menjadi alternatif makanan untuk penderita asam lambung naik.
Oatmeal adalah sumber serat yang sangat baik dan mampu menyerap asam di dalam lambung, untuk mengurangi gejala refluks. Namun sebaiknya pilih oatmeal tanpa perisa tambahan agar tetap aman.
Jika kurang suka menyantap oatmeal, Anda bisa memilih sumber serat lainnya. Misalnya, roti gandum utuh (whole-grain) dan nasi merah.
Telur merupakan pilihan aman, asalkan Anda tidak mengonsumsi bagian kuningnya. Kenapa?
Bagian kuning telur memiliki kandungan lemak yang tinggi, dan dapat memicu produksi asam lambung serta gejala refluks.
Lemak yang mesti dihindari oleh penderita GERD adalah lemak jenuh dan lemak trans. Sebagai gantinya, Anda boleh mengonsumsi lemak sehat. Contohnya, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari.
Perlu dipahami bahwa jenis-jenis makanan berikut tidak akan menyembuhkan GERD, tetapi bisa dicoba dan dipilih mana yang cocok untuk meredakan gejala GERD berdasarkan pengalaman mencoba tersebut.
Baca Juga
Kondisi naiknya asam lambung yang cukup parah dan berulang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD). Bukan hanya heartburn, GERD bahkan bisa menyebabkan penderitanya muntah, mengalami masalah pernapasan, penyempitan esofagus, dan meningkatkan risiko kanker esofagus.
Pemilihan tepat mengenai makanan untuk penderita asam lambung naik akan membantu otot sphincter esofagus bekerja dengan lebih baik dan bisa tetap menutup setelah penderitanya makan. Dengan demikian, gejala GERD bisa semakin berkurang.
Untuk membantu mengurangi munculnya gejala GERD, pola makan harus berfokus dengan menghindari makanan yang cenderung memicu naiknya asam lambung. Jenis makanan ini meliputi:
Pada taraf tertentu, semua jenis makanan sebenarnya akan meningkatkan produksi asam lambung. Tetapi makanan berlemak tinggi akan menambah produksi asam jauh lebih banyak. Jenis makanan ini juga cenderung tertahan lebih lama di lambung, dan memicu otot di bagian bawah esofagus mulai rileks sampai terjadi refluks asam lambung.
Walau tidak memberikan jaminan 100 persen bagi penderita untuk terbebas dari GERD, menjauhi makanan-makanan tersebut bisa tetap dilakukan untuk menurunkan risiko munculnya serangan GERD.
Di samping pemilihan jenis makanan untuk penderita asam lambung naik, Anda juga perlu memerhatikan waktu makan, terutama di malam hari. Santapan makan malam dilakukan setidaknya dua sampai tiga jam sebelum jam tidur. Setelah itu, hindari mengemil sesaat sebelum tidur.
Usahakan agar Anda tetap beraktivitas dalam posisi duduk tegak sesudah makan malam. Dengan ini, makanan akan lebih cepat turun dari lambung dan dicerna lebih sempurna.
Makanan yang lebih cepat dicerna akan mengurangi risiko produksi asam lambung berlebihan. Demikian juga dengan risiko asam lambung dan sisa makanan di lambung yang kembali ke esofagus saat penderita berbaring untuk tidur.
Mengatur porsi makan pun tak boleh dilupakan saat memilih makanan untuk penderita asam lambung. Makan dalam porsi besar akan memicu produksi lebih banyak asam lambung, makanan lebih lama dicerna, dan menimbulkan tekanan pada bagian bawah esofagus. Akibatnya, cenderung terjadi refluks.
Karena itu, akan lebih baik bila penderita makan dalam porsi kecil, namun frekuensinya lebih sering. Langkah ini memang nampak sepele, tapi efektif dalam mencegah terjadinya GERD.
Advertisement
Ditulis oleh Armita Rahardini
Referensi
Artikel Terkait
Makanan tinggi gula, mengandung kolesterol jahat, serta makanan olahan bisa menyebabkan risiko katarak meningkat. Apakah benar?
13 Okt 2023
Bentuk anatomi lambung tampak seperti kantong berbentuk huruf J. Fungsi lambung adalah untuk mengolah makanan, menyingkirkan zat berbahaya, menyimpan makanan, dan menyerap zat yang baik untuk tubuh.
13 Jan 2020
Cara menurunkan asam lambung tanpa obat antara lain dengan membatasi waktu makan malam maksimal dua atau tiga jam sebelum tidur, tidak minum kopi, tidak mengonsumsi makanan berlemak, serta menjaga berat badan yang ideal.
16 Nov 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa