Efek samping vasin pada anak umumnya akan berupa demam ringan sampai tinggi, nyeri, dan bengkak pada area bekas suntikan. Tak perlu khawatir, reaksi ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
2023-03-25 15:09:05
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tidak semua anak merasakan efek samping vaksin, ada yang tetap dapat beraktivitas seperti biasa
Table of Content
Mendapatkan imunisasi atau vaksin dapat melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya, seperti polio, campak, dan batuk rejan. Namun, sama seperti obat-obatan pada umumnya, vaksin dapat menimbulkan efek samping tertentu yang bisa dipahami. Efek samping vaksin dapat muncul tergantung pada kondisi tubuh masing-masing anak.
Advertisement
Dengan mengetahui efek samping vaksin, orangtua bisa mengenali gejala setelah vaksin dan memberikan penanganan yang tepat kepada buah hati.
Hingga saat ini, masih ada masyarakat yang menolak pemberian imunisasi untuk anak karena khawatir dengan adanya efek samping vaksin (kejadian ikutan pasca imunisasi/KIPI).
Padahal menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pemberian vaksin merupakan tindakan yang tergolong aman meskipun dapat menimbulkan reaksi pada sebagian kecil anak, namun jarang bersifat serius. Reaksi yang paling umum terjadi dapat berupa ruam kulit, demam ringan, dan juga pilek yang dapat diobati.
Umumnya, reaksi ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Efek samping vaksin yang perlu diketahui adalah:
Pada beberapa jenis vaksin, anak juga akan mengalami gejala berikut ini:
Tak perlu khawatir, karena efek samping vaksin relatif normal dan seharusnya dapat hilang tanpa perawatan apapun.
Bahkan, terjadinya efek samping vaksin bisa saja menandakan bahwa imunisasi tersebut bekerja. Biasanya, jika ada gejala yang dialami anak setelah vaksin menandakan bahwa tubuh anak sedang bekerja memproduksi antibodi. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada akan permasalahan yang lebih serius, seperti alergi.
Vaksin dibuat menggunakan bagian dari kuman penyebab penyakit itu sendiri tetapi tidak sampai membuat anak jatuh sakit. Vaksin akan memberi tahu tubuh anak Anda untuk membuat protein darah yang disebut antibodi untuk melawan penyakit tersebut.
Misalnya saat anak mendapatkan vaksin campak. Ketika penyakit campak yang sebenarnya menyerang tubuh, maka badannya sudah mengenali dan memiliki cara untuk memeranginya sehingga gejala yang dialami tidak terlalu parah.
Vaksin bisa mencegah berbagai penyakit berbahaya. Bahkan, karena peran vaksin lah saat ini kejadian polio di dunia sudah hampir punah.
Dengan melengkapi imuniasi yang disarankan bagi anak, maka kelak ia akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan berisiko lebih kecil terkena penyakit.
Periksa kondisi anak apakah ia menunjukkan gejala yang membuat Anda khawatir. Misalnya: reaksi alergi parah, demam tinggi, atau perilaku yang tidak biasa.
Reaksi alergi yang parah dapat berupa gatal-gatal, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, serta kesulitan bernapas. Pada bayi, reaksi alergi mungkin juga termasuk demam tinggi, lesu dan mengantuk, serta kehilangan nafsu makan.
Reaksi alergi vaksin pada anak yang lebih besar juga termasuk detak jantung yang lebih cepat dari biasanya, pusing, dan kelelahan. Biasanya, efek samping vaksin dapat terlihat dengan cepat setelah imunisasi dalam hitungan menit atau jam.
Reaksi alergi vaksin yang parah sangat jarang terjadi, 1 kasus pada 1 juta anak yang divaksin.
Namun, tetap sangat penting untuk mengetahui gejala setelah vaksin dan menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Baca Juga
Anda dapat memeriksa apakah anak mengalami gejala-gejala setelah vaksin yang tampak tidak normal, di antaranya adalah
Gejala setelah vaksin lain yang patut diwaspadai adalah bayi atau anak menangis tantrum tidak terkendali selama lebih dari 3 jam.
Masih banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat menyebutkan tentang vaksin bisa menyebabkan anak koma, kejang-kejang, atau kerusakan otak permanen. Hal ini sepenuhnya tidak benar.
Faktanya, para dokter menjelaskan bahwa hal itu masih belum dapat dipastikan merupakan efek samping vaksin atau bukan. Bisa jadi, gangguan penyakit tersebut adalah efek samping yang disebabkan oleh masalah medis lain. Karenanya, sebelum vaksin anak tidak boleh sedang demam atau sakit.
Untuk melindungi kesehatan buah hati di masa mendatang, segera bawa anak ke dokter atau pusat kesehatan terdekat dan mendapatkan vaksin yang tepat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ketika anak takut disuntik, terdapat sejumlah strategi yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda untuk membuat si kecil merasa berani, mulai dari bersikap tenang, memperkenalkan peralatan dokter pada anak, menciptakan distraksi, hingga memberikan hadiah.
Vaksin PCV pada anak penting diberikan sejak usia 2 bulan. Hal ini bertujuan agar Buah Hati terlindungi dari dari infeksi berbagai penyakit seperti radang telinga hingga meningitis.
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati. Penyakit ini menular melalui cairan tubuh karena hubungan seksual, jarum suntik, atau kontak dengan penderita.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved