Necrotizing fasciitis atau penyakit bakteri pemakan daging adalah infeksi berbahaya karena dapat menimbulkan kematian pada beberapa kasus. Untungnya, infeksi ini bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan bersih.
2023-03-30 08:10:10
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Perilaku hidup sehat akan mencegah munculnya infeksi bakteri necrotizing fasciitis
Table of Content
Perilaku hidup sehat tidak hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi juga untuk mencegah terserang penyakit atau infeksi tertentu. Terdapat banyak penyakit dan infeksi mematikan serta berbahaya yang terlihat menyeramkan yang bisa dicegah dengan perilaku hidup sehat.
Advertisement
Salah satunya adalah infeksi bakteri yang disebut sebagai necrotizing fasciitis. Necrotizing fasciitis dikenal dengan istilah penyakit akibat “bakteri pemakan daging”. Bakteri yang memicu penyakit ini pun beragam, mulai dari streptococcus grup A, escherichia coli, hingga staphylococcus aureus (kurang umum terjadi).
Necrotizing fasciitis merupakan penyakit infeksi bakteri yang bisa mengakibatkan efek yang fatal, seperti harus dilakukannya amputasi pada anggota tubuh yang terinfeksi necrotizing fasciitis hingga kematian atau meninggal dunia. Oleh karenanya, akan lebih baik jika Anda bisa mencegah terjangkit necrotizing fasciitis.
Perilaku hidup sehat bisa mencegah Anda dari necrotizing fasciitis. Umumnya, infeksi bakteri muncul karena adanya luka. Perilaku hidup sehat dengan menjaga kebersihan luka pun penting untuk diterapkan demi menjauhi penyakit ini..
Luka sekecil apapun harus ditangani dengan hati-hati dan steril, seperti membersihkan luka dengan air dan sabun, menutupi luka dengan perban yang bersih dan kering, menangani infeksi jamur dengan segera, serta menghubungi dokter untuk luka yang lebih serius dan dalam.
Jika Anda memiliki luka atau infeksi kulit, hindari berenang di kolam renang, sungai, danau, ataupun laut untuk sementara. Hindari pula berendam di pemandian air panas.
Terapkan perilaku hidup sehat juga penting untuk dilakukan, termasuk dengan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Mencuci tangan penting dilakukan sebelum mempersiapkan makanan, mengonsumsi makanan, setelah menggunakan kamar mandi, serta sehabis bersin atau batuk.
Necrotizing fasciitis merusak jaringan kulit dan lemak pada tubuh yang membuat kondisi ini dikenal sebagai “bakteri pemakan daging”. Infeksi bakteri necrotizing fasciitis jarang terjadi tetapi efek yang ditimbulkan sangat berbahaya.
Necrotizing fasciitis umumnya disebabkan oleh bakteri 'pemakan daging', seperti streptococcus kelompok A. Bakteri ini sebenarnya adalah bakteri penyebab radang tenggorokan, tetapi pada kasus tertentu, infeksi bakteri yang memasuki kulit bisa menimbulkan necrotizing fasciitis.
Infeksi bakteri bisa terjadi ketika bakteri masuk ke kulit melalui luka goresan, cedera, luka bakar, luka tusukan, luka bekas bedah, ataupun karena gigitan serangga. Oleh karenanya, perilaku hidup sehat, seperti menerapkan kebersihan diri yang baik bisa mencegah infeksi ini.
Necrotizing fasciitis bahkan bisa muncul meskipun tidak terdapat luka fisik pada bagian permukaan kulit, seperti cedera otot dan sebagainya. Infeksi bakteri necrotizing fasciitis bisa menular jika penderita melakukan kontak kulit dengan orang lain.
Namun, penularan kontak kulit jarang terjadi. Orang yang terinfeksi umumnya tertular penyakit ini ketika memiliki luka, memiliki sistem imun yang lemah, atau cacar air.
Gejala dari necrotizing fasciitis sulit untuk dideteksi pada awalnya, karena gejala yang terlihat tidak terlihat serius dan menyerupai penyakit flu. Gejala awal bisa muncul yang terasa hanya kulit yang berwarna merah dan terasa hangat atau seperti cedera otot biasa.
Perilaku hidup sehat dapat mencegah necrotizing fasciitis, tetapi mengetahui indikasi dari infeksi bakteri necrotizing fasciitis bisa menolong Anda untuk mengurangi efek berbahaya dari necrotizing fasciitis.
Terkadang penderita juga mendapati adanya benjolan merah berukuran kecil yang menyakitkan, tetapi seiring berjalannya waktu, rasa sakit dan benjolan tersebut bertambah parah.
Perubahan warna kulit, lepuhan, benjolan-benjolan, luka di kulit, titik-titik hitam, atau nanah mulai muncul pada daerah yang terinfeksi. Selanjutnya, penderita akan mengalami demam, pusing, muntah, mual, frekuensi buang air kecil yang makin berkurang, dan rasa lemas.
Anda akan lebih rentan terinfeksi bakteri pemakan daging pemicu necrotizing fasciitis jika memiliki daya tahan tubuh yang lemah, atau terserang penyakit lain, seperti diabetes, kanker, dan sebagainya.
Selain itu, Anda juga lebih berisiko terkena necrotizing fasciitis apabila memiliki luka di kulit, mengalami penyakit jantung atau paru, menggunakan narkotika, dan menggunakan steroid.
Baca Juga
Penanganan necrotizing fasciitis dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik yang kuat ke dalam pembuluh darah. Namun, sebelum menginjeksi antibiotik, dokter akan mengeluarkan jaringan tubuh yang sudah mati agar antibiotik bisa masuk ke dalam daerah yang terinfeksi.
Pada kasus yang sudah parah, infeksi tidak bisa dihentikan dan hanya dapat dicegah penyeberannya dengan metode amputasi. Oleh karenanya, segera konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa mengalami tanda-tanda dari necrotizing fasciitis.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Syok septik terjadi saat penderita sepsis mengalami tekanan darah yang sangat rendah. Hal ini menyebabkan tubuh tidak mendapat asupan darah dan oksigen yang cukup.
Penyebab infeksi saluran kencing pada pria adalah infeksi bakteri. Lantas, apa saja gejala anyang-anyangan pada pria? Bagaimana cara mengobati dan mencegahnya?
Vaginosis bakteri adalah infeksi bakteri pada vagina yang disebabkan bakteri gardnerella vaginalis. Lebih dari 50% wanita tidak menyadari memiliki penyakit ini karena gejala infeksinya mirip dengan penyakit lain.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved